.....
Black kembali ke penjara bawah tanah Elinor usai menyelesaikan diskusinya bersama Zielle mengenai insiden yang baru saja terjadi. Lagi-lagi, suara rintihan manusia menjadi musik pengiring Black selama perjalanannya di tempat gelap, kotor dan mengerikan itu.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, sesampainya Black di ruang interogasi, ia memberi peringatan kepada beberapa pegawai dari Badan Penyidik yang siang ini bertugas untuk berhati-hati dan waspada pada setiap gelagat tersangka penyusupan Istana Dahlia yang telah ditangkap. Black tidak mau kehilangan saksi lagi seperti kasus pelayan restoran yang memutuskan bunuh diri dengan menggigit lidah.
"Duke Leander!" seru Yosef Mor, ketua tim pertama Badan Penyidik Elinor. Pria inilah yang menangkap dan mengantarkan Koa ke penjara menara beberapa hari yang lalu atas perintah Black. "Ada berita penting yang harus saya sampaikan."
"Sir Mor, Anda bekerja sendiri?" tanya Black ketika menyadari ketidakhadiran Gilbert Wildrose—bawahan sekaligus rekan kerja Yosef di ruang interogasi.
"Itu yang ingin saya sampaikan kepada Anda, Duke Leander. Sebaiknya kita bicarakan masalah ini di tempat lain."
.....
Kantong mata Yosef yang terlihat lebih gelap dibandingkan kali terakhir mereka bertemu membuat Black merasa prihatin pada kehidupan ayah dari dua anak itu. Kesibukkannya sebagai pegawai dari Badan Penyidik Elinor memaksa Yosef untuk terus tinggal di ibukota. Ia bahkan kesulitan mengambil cuti karena kasus yang ditanganinya tak kunjung selesai.
"Bagaimana perkembangan penyelidikkan Anda?" tanya Black pada Yosef sesampainya mereka di ruang istirahat sipir penjara yang kebetulan saat itu kosong.
Yosef memijat tengkuknya yang terasa kaku. "Kami berhasil mendapatkan informasi dalang dari kasus penyusupan dan percobaan pembunuhan Lady Otsana. I-ini sangat mengejutkan saya, Duke."
"Dalangnya pasti salah satu anggota Keluarga Kerajaan, bukan?"
Mata Yosef membola. Pria itu terkejut. "Bagaimana Anda bisa tahu."
Black menyimpan kedua tangannya ke dalam saku celana sembari menyadarkan punggungnya ke dinding ruangan. "Saya melakukan investigasi mandiri di tempat kejadian perkara. Setelah menyelesaikan observasi dan wawancara pada beberapa prajurit istana yang semalam ditugaskan berjaga di kamar Lady Otsana, saya menemukan sebuah kejanggalan."
Ekspresi Yosef mengeras. Ia mendapatkan petunjuk. "Ketidaktahuan para prajurit istana," tebaknya.
"Pangeran Zielle selalu menempatkan banyak prajurit di istananya. Hampir tidak ada titik kosong penjagaan di tempat itu. Akan sangat sulit menembus Istana Dahlia melalui jalur depan tanpa bentrok langsung dengan prajurit Elinor."
"Menurut Anda, bagaimana cara mereka masuk?"
"Satu-satunya jalan yang dapat digunakan tanpa perlu ketahuan prajurit yang berjaga adalah lorong rahasia Keluarga Kerajaan. Lorong rahasia yang menghubungkan istana satu dengan istana lain. Lorong yang digunakan Keluarga Kerajaan sebagai rute pelarian."
Yosef pernah mendengar gosip mengenai keberadaan lorong rahasia ini. Sebuah lorong tersembunyi di bangunan besar istana. Hanya anggota Keluarga Kerajaan saja yang tahu di mana letak pintu masuk dan pintu keluar lorong tersebut.
"Penjelasan Anda cukup masuk akal."
Black meraih kotak kecil berbahan dasar kayu dari dalam saku jasnya. Saat kotak tersebut dibuka, tampak deretan batang cerutu yang berjajar rapi, masih dalam kondisi utuh. "Jadi, apa yang Anda temukan, Sir Mor?" tanya Black sambil menawarkan cerutunya kepada Yosef, tapi ditolak dengan sopan. Yosef sudah berhenti merokok dari satu tahun yang lalu karena permintaan sang istri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Shield - Putri Sang Duke
Fantasy#1 (SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan tempat di mana ia dibuang dan dibesarkan. Gadis itu kira, setelah ia mati, kemalangannya akan bera...