.....
Gilbert hampir jatuh tersandung karpet jika saja tangannya tidak sigap berpegangan pada pinggiran meja. Saking senangnya dengan hasil pekerjaan Xylia, entah sudah ke berapa kali Gilbert harus melukai kakinya sendiri. Gilbert tak sabar memberitahukan kabar menggembirakan ini kepada Black yang diketahui tengah mengerjakan beberapa berkas penting di perpustakaan Keluarga Denta.
"Lord!"
Black mengangkat kepalanya. Hanya dengan melihat ekspresi di wajah Gilbert, Black langsung tahu tujuan pria itu datang kemari. "Bersiaplah. Malam ini, kita akan kembali ke Elinor," ujarnya kemudian.
.....
Semua orang dibuat keheranan tatkala menyaksikan Koa dan Elle mengenakan model dan warna gaun yang sama saat menghadiri acara perjamuan mewah yang digelar oleh Selir Camille. Acara yang kebetulan dikhususkan untuk perempuan itu mengundang para lady dan istri para bangsawan seantero Elinor.
Berbeda dengan Elle yang memilih menundukan pandangannya karena merasa malu, Koa tampak santai dan ceria. Ia justru tampil percaya diri, menebarkan pesona anggunnya sebagai seorang lady kepada tamu-tamu yang sudah hadir.
"Ini sangat lucu."
Koa menoleh ke arah Aylin. "Bagian mana yang lucu, Lady Otsana?"
"Seseorang pernah berkata kepada saya 'bukan pakaian atau penampilan, tetapi rasa percaya diri yang lebih tinggi yang merupakan pakaian terbaik untuk dirimu'. Anda telah membuktikan kebenaran kata-kata itu."
Gaun mewah berwarna hijau sage yang saat ini dikenakan Koa merupakan pemberian Ratu Zelda yang diterima Koa sebagai hadiah. Sementara Elle mendapatkan gaun yang sama dari Selir Camille. Demi menjaga hubungan baik putranya dengan Elle, Selir Camille sengaja merepotkan diri— memberikan perhatian lebih kepada gadis itu.
Jika boleh jujur, awalnya Koa juga sempat panik. Mengetahui seseorang memakai pakaian yang sama persis dengan kita tentu saja itu bencana besar. Untungnya Koa mampu mengendalikan diri.
'Jadi ini tujuan Ratu Zelda memintaku mengenakan gaun ini. Beliau hanya ingin mempermalukan Elle di hadapan tamu Selir Camille. Kurasa Ratu Zelda sudah tahu jika Elle salah satu pion kekuatan yang dimiliki Pangeran Nathaniel,' pikir Koa yang paham akan situasinya. 'Melihat kepribadian ratu, beliau jelas akan melakukan segala cara untuk mencegah Pangeran Nathaniel naik tahta. Harga dirinya sebagai bangsawan kelas atas sangatlah tinggi.'
"Benar juga."
"Ada masalah, Lady Dorian?"
"Lady Otsana, sebenarnya aku ingin meminta bantuan darimu."
"Bantuan?"
"Ada seseorang yang ingin aku titipkan di bawah pengawasanmu."
Jika kalian masih ingat dengan Desa Ivory— desa kecil yang masih termasuk dalam wilayah kekuasan Leander Dukedom. Koa sebenarnya telah lama melakukan investigasi mandiri, menyelidiki adakah keluarga dari mendiang Jonas Brown, mantan pengawal Nathaniel yang dijatuhi hukuman mati beberapa waktu yang lalu. Melalui bantuan Oliver—bawahan Black, ditemukan fakta jika Jonas Brown memiliki seorang adik perempuan yang menetap di desa tersebut. Dan sesuai dugaan Koa, gadis itu ternyata bisa ia gunakan sebagai senjata untuk melawan Nathaniel.
"Mengapa tidak menempatkannya di kediaman Anda? Bukannya itu lebih memudahkan Anda untuk mengawasinya sendiri?"
"Tidak. Itu terlalu beresiko. Sejauh pengamatanku, wilayah keluargamu-lah yang paling aman dari pengaruh kubu Pangeran Nathaniel. Oleh karena itu, dibandingkan yang lain, aku jauh lebih percaya padamu."
.....
Selir Camille memisahkan diri dari tamu-tamunya lalu menghampiri Koa yang terlihat sibuk mengagumi keindahan berbagai sajian kue manis di meja prasmanan. Mata merah rubi Koa mengamati tiap inci permukaan kue cantik yang ditata rapi oleh pelayan, berharap bisa menirunya suatu hari nanti. Ketika hendak mencicipi kue berwarna biru laut, Koa terpaksa mengurungkan niat tersebut setelah menyadari kehadiran Selir Camille di sisinya.
Bagaikan alat pemindai, Selir Camille secara terang-terangan meneliti penampilan Koa dari ujung kepala hingga ujung kaki. Wanita itu sangat penasaran. Berasal dari manakah gaun yang dikenakan Koa saat ini? "Kau terlihat begitu cantik hari ini, Lady Dorian."
Merendahkan diri di hadapan anggota Keluarga Kerajaan adalah suatu kewajiban. Entah kita menyukai meraka atau bahkan membenci mereka, sikap ini sebaiknya diterapkan demi menghindari masalah yang lebih besar. "Salam hormat saya, Yang Mulia Selir Camille. Anda terlalu berlebihan memuji saya. Dari semua orang yang ada di tempat ini, Anda-lah yang terlihat paling cantik."
"Hahaha, kau bisa saja Lady Dorian."
Pemandangan yang sangat aneh. Itu yang memenuhi pikiran Koa saat ini. Selir Camille tanpa ragu datang padanya, meninggalkan Elle sendirian tanpa seorang teman. Mengingat Elle tamu pribadi Selir Camille, tindakan yang dilakukan oleh istri ke-empat Raja Alden ini jelas mencurigakan.
"Aku tahu. Sejak dulu kau memang jarang sekali berkunjung ke istana. Bermukim jauh dari ibukota pasti sangat menyulitkanmu. Tapi sekarang setelah tinggal di ibukota, kenapa kau masih juga sama? Sedih sekali aku memikirkannya."
Sindiran Selir Camille ditangkap Koa dengan sangat baik. Meski begitu, Koa sadar jika ia tidak perlu merasa sungkan padanya. Berkunjung ke istana Selir Camille bukan lagi kewajiban Koa sekarang. Ia dan Nathaniel sudah resmi berpisah, dan itu artinya di antara mereka tidak ada lagi alasan untuk saling bertemu secara pribadi.
"Maafkan saya, Yang Mulia."
"Jika kau tak ingin membuatku sedih, sesekali datanglah ke istana. Kita bisa menghabiskan waktu bersama dengan minum teh."
Tingkah Selir Camille ini menyadarkan Koa mengenai satu hal, yakni asal muasal sikap keras kepala yang dimiliki Nathaniel. Nampaknya pria itu mendapatkannya dari gen sang ibu. Selain keras kepala, mereka juga manusia yang tidak tahu diri.
"Mengapa Anda tidak mengundang Lady Kimoni saja Yang Mulia?"
"Y-Ya?" Selir Camille sontak tergagap. Terkejut mengetahui nama itu keluar dari bibir Koa. "Apa maksudmu, Lady Dorian?"
Sudut mata Koa menangkap bayangan orang-orang yang mulai berkumpul di sekitar mereka. Lagaknya para tamu mulai antusias menyimak isi percakapannya dengan Selir Camille. Terlebih lagi setelah sosok Elle ikut disinggung.
"Lady Kimoni adalah kekasih Pangeran Nathaniel. Sudah sewajarnya jika Anda mengundang gadis itu, benar bukan?"
"Lady Dorian, jaga ucapanmu!"
"Adakah yang salah dari ucapan saya, Yang Mulia?"
Tak hanya Selir Camille, kepanikan juga dialami Elle yang kini diam membeku, kebingungan di tempatnya. Tatapan menusuk yang dilayangkan para tamu membuat gadis itu tak berani berkutik. Jika mampu, Elle pastinya sudah kabur dari pesta ini. Namun jika ia benar-benar melakukan itu, maka tindakannya tersebut malah justru akan membenarkan dugaan orang-orang.
Sukses besar, Koa cepat-cepat menutupi bibirnya dengan tangan, berusaha menyembunyikan senyum miring yang tidak bisa ia tahan. "Astaga. Maafkan saya, Yang Mulia."
Akibat aksi Koa tersebut, kabar mengenai Elle yang menjadi selingkuhan Nathaniel menjadi topik panas gosip ibukota. Memang benar perhitungan Koa. Mulut perempuan merupakan media terbaik untuk menyebarkan informasi.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Shield - Putri Sang Duke
Fantasy#1 (SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan tempat di mana ia dibuang dan dibesarkan. Gadis itu kira, setelah ia mati, kemalangannya akan bera...