26. Serangan Kedua

10.1K 742 8
                                    


.....

"Aku baru saja menerima undangan makan malam dari Pangeran Zielle." Black menyerahkan piring berisi steik daging yang sudah ia potong kecil-kecil kepada Koa. "Akan ada Lady Otsana juga di sana. Aku berniat mengajakmu untuk ikut bersamaku."

"Apakah tidak masalah jika saya ikut datang?"

Black menikmati wine merah yang baru saja dituangkan ke dalam gelas oleh seorang maid. "Ini bukan acara makan malam resmi. Hanya akan ada kami bertiga dan tempatnya pun di restoran biasa. Kupikir tidak ada masalah membawa pasangan sendiri."

Mendadak Koa teringat isi obrolannya bersama Aylin siang ini. Obrolan yang dilakukan dengan cara berbisik dan penuh kehati-hatian itu membahas perihal acara amal yang diselenggarakan di Akademi Kerajaan.

"Lord, pernahkan Anda mendengar kabar tentang Perkumpulan Plouton?"

Kata Plouton atau Pluto memiliki arti dewa kekayaan dalam mitologi Yunani. Disebut dewa kekayaan karena Dewa Pluto sendiri dimitoskan menguasai bagian dalam dari isi bumi yang semua orang ketahui menyimpan banyak emas, perak dan batu permata.

"Perkumpulan itu adalah tempat pencucian uang bagi para bangsawan yang ingin menghindar dari kewajiban mereka untuk membayar pajak," jelas Black sambil meletakkan kembali gelas wine-nya ke atas meja. "Lady Koa, kau baru memulai debut sosialmu belum lama ini. Dapat menemukan sisi busuk kehidupan bangsawan dalam waktu yang terbilang singkat, kurasa kau memiliki bakat menjadi detektif."

Pemerintahan Elinor biasa menarik uang pajak dari bangsawan dan rakyat untuk kepentingan negaranya. Seluruh wilayah di Elinor kecuali Dorian Dukedom dan Leander Dukedom—yang memiliki kebijakan mereka sendiri karena merupakan daerah istimewa yang secara pemerintahan terpisah dari Elinor— menyetorkan uang pembayaran pajak mereka ke Badan Keuangan Pusat melalui kepala wilayahnya masing-masing.

"Apa sulitnya membayar pajak? Bangsawan di ibukota tidak semiskin itu bukan?"

Black sontak tergelak. "Mereka tidak miskin harta, Lady Koa. Mereka hanya terlalu tamak saja. Tidak semua orang kaya itu benar-benar kaya."

"Mengapa pihak kerajaan tidak mengambil tindakan tegas? Padahal pihak mereka-lah yang paling dirugikan."

"Tumpul ke atas, tajam ke bawah. Peribahasan itu tidak terlalu asing untukmu bukan?"

Koa tersenyum miring. "Terdengar sangat menjengkelkan."


.....

Restoran Celine yang satu bangunan dengan Imperial Hotel memang sudah biasa ramai. Namun malam ini, kondisi tempat itu jauh lebih ramai dibandingkan hari-hari kemarin. Kehadiran Pangeran Zielle—kandidat terkuat raja baru Elinor— menjadi salah satu alasan mengapa Restoran Celine disesaki oleh pengunjung.

"Ekspresi di wajahmu aneh sekali," ujar Zielle menggoda Aylin.

Mendengar ledekan Zielle, Aylin hanya mendengus kesal sembari mengeratkan pelukan tangannya pada lengan sang tunangan. "Ramai sekali."

"Dulu aku sudah pernah bilang padamu. Jika memiliki kekasih tampan sepertiku, selamanya hidupmu tidak akan tenang."

"Astaga... Saya tahu Anda orang yang narsis. Tetapi hari ini terlalu berlebihan, Yang Mulia."

Mereka lantas tertawa.

Diiringi penjagaan beberapa pengawal kerajaan, kedua bergegas menuju meja yang telah dipesan sehari sebelumnya oleh Zielle melalui perantara bawahannya. Ketika baru saja duduk, seorang pelayan restoran tiba-tiba saja datang menghampiri dan membisikkan sesuatu kepada Licia—maid pribadi Aylin.

Queen of Shield - Putri Sang DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang