22. Tak Mau Menyerah

10.7K 857 1
                                    


.....

Lukisan besar yang dipajang di dinding belakang meja kerja Black menarik perhatian Koa. Sebuah lukisan berisi foto keluarga— mendiang Duke Carl, Madam Adelaine dan Black kecil. Ekspresi datar dari ketiganya tampak sama persis, begitu dingin dan menyeramkan.

"Saya dengar, rumah kaca yang ada di depan sana milik Madam Adelaine."

Black yang tengah menyibukkan diri, membaca berkas-berkas pekerjaannya untuk hari ini seketika berhenti. "Kau suka dengan rumah kaca itu?" tanya Black memastikan.

Koa menoleh ke arah Black. "Iya. Saya suka."

Untuk beberapa saat Black terdiam. "Kalau begitu, rumah kaca itu jadi milikmu sekarang," usul Black tanpa ragu.

"Lord? Tapi rumah kaca itu milik Madam Ade—

"Beliau tidak akan kembali ke mansion ini lagi," potong Black cepat. "Setelah mendiang duke meninggal, madam tidak mempunyai keinginan untuk tinggal di tempat ini."

Duke Carl Leander— ayah dari Black meninggal dunia ketika Black baru saja lulus dari Akademi Kerajaan. Sebagai satu-satunya keturunan Carl, siap tidak siap Black harus menggantikan tugas ayahnya sebagai pemimpin dari Leander Dukedom. Pengangkatannya sebagai duke langsung digelar setelah Black sampai di Leander Dukedom.

Berbeda dengan kisah cinta Madam Cleo dan Duke Sander Dorian yang menjadi buah bibir banyak orang, kisah cinta Duke Carl dan Madam Adelaine justru jarang sekali terdengar. Keluarga Leander memang tertutup bila berkaitan dengan urusan kehidupan pribadi mereka. Bahkan dulu kelahiran Black sempat dirahasiakan. Posisi Duke Carl yang cukup penting di dunia militer dan politik Elinor membuatnya memiliki banyak musuh.

Mencintai dalam diam adalah cara para pria dari Keluarga Leander melindungi orang-orang terkasihnya. Karena itu, ketika di luar, Duke Carl jarang sekali menyinggung keberadaan istri maupun anaknya. Sikapnya ini bahkan sempat membuat para bangsawan berpikir jika pernikahan Duke Carl gagal. Padahal sebaliknya, Duke Carl dan Madam Adelaine saling mencintai satu sama lain meskipun bibir mereka jarang mengucapkan kata sayang.

"Saya dengar, meninggalnya mendiang duke dikarenakan kecelakaan kereta kuda."

"Itu yang mereka tulis?"

"Pertanyaan Anda sedikit aneh."

Seringai miring menghiasi bibir Black. "Kau percaya seratus persen pada berita yang tertulis di koran?"

Kematian mendiang Duke Carl Leander yang terbilang begitu mendadak memang membuat gempar Elinor. Pria yang diketahui bersahabat dekat dengan Duke Sander Dorian itu meninggal dunia dalam perjalanannya kembali dari ibukota. Roda kereta kuda yang dikendarai oleh Duke Carl tiba-tiba saja patah di tengah perjalanan. Kendaraan tersebut akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke jurang.

"Tidak. Karena itu saya bertanya kepada Anda," jawab Koa dengan percaya diri.

Dahi Black nampak berkerut. Lagi-lagi tertarik pada topik diskusi mereka. "Kau ingin memastikan kebenarannya?" tanya Black mencoba menebak.

"Sejujurnya saya menemukan kejanggalan pada kasus kecelakaan Duke Carl. Ini seperti..."

"Disengaja," sambung Black sambil tersenyum. "Jelaskan kepadaku kenapa kau sampai merasa janggal."

"Saya—" Koa sontak sangsi ketika teringat alasannya.

Setelah menyampaikan rencana pembatalan pertunangannya kepada Duke Sander, hubungannya Koa dan Duke Sander semakin dekat. Tak hanya basa basi biasa seperti menanyakan kabar, Duke Sander kini menjadi sering mengajak Koa untuk ikut berdiskusi mengenai segala masalah yang terjadi di Elinor, utamanya yang terjadi di wilayah mereka sendiri—Dorian Dukedom.

Queen of Shield - Putri Sang DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang