44. Surat dari Ratu untuk Koa

5.9K 548 5
                                    


.....

Ketika Nathaniel menarik dan memeluk tubuhnya erat, Elle refleks mengigit bibirnya kuat-kuat. Ia berharap usaha itu bisa meredam suara tangisannya.

Fakta Nathaniel pernah bertunangan dengan wanita lain sukses menghancurkan kepercayaan Elle pada sang kekasih. Bukan barang aneh jika Elle kecewa. Dari awal mereka menjalin hubungan, Nathaniel tidak pernah lelah membisikkan Elle jika ialah satu-satunya perempuan istimewa di hati Nathaniel.

"Anda berbohong, Yang Mulia." Suara gemetar Elle terdengar begitu memilukan. "Ternyata, selama ini saya hanyalah seorang selingkuhan."

"El! Dengarkan aku. Pertunangan kami sudah lama berakhir. Tidak ada apa-apa lagi di antara kami sekarang."

"Jika sudah lama berakhir, kenapa Anda masih menemuinya? Anda bilang—

"Kita hidup untuk masa depan. Kenapa kau terus memusingkan masa lalu? Sementara aku memilihmu untuk masa depanku."

Andai saja Elle tidak bersembuyi di dada Nathaniel dan melihat wajah pangeran itu secara langsung. Dewa pun menjamin, kepercayaan Elle yang telah hancur akan semakin hancur. Sibuk menangis di dalam pelukan Nathaniel, Elle tak akan pernah tahu bagaimana datar dan dinginnya tampang Nathaniel ketika mengucapkan kalimat manis itu.

'Lihatlah! Gampang sekali membodohi anak ini,' batin Nathaniel penuh arogansi. 'Dulu Koa pun tidak ada bedanya. Modalku cukup kata-kata dan janji manis untuk menaklukkan seorang Koa Dorian. Sekarang, wanita itu telah berubah. Jangankan patuh padaku, dia bahkan sudah tidak mau lagi mendengarkanku!'

Elle perlahan mengangkat kepalanya. "Sungguh? Yang Mulia, Anda sungguh memilih saya untuk mendampingi Anda di masa depan?"

Nathaniel tersenyum, lantas mencium sekilas kening Elle. "Tidak ada gunanya aku berbohong padamu, El."


.....

"Ya ampun! Ada apa dengan penampilanmu Koa Dorian!" Madam Cleo kesulitan menahan diri untuk tidak berkomentar. Istri Duke Sander itu bergerak cepat membantu merapikan rambut dan gaun Koa yang berantakan usai berseteru dengan Nathaniel. "Kau dari mana saja? Acaranya sampai kami tunda karena kau yang tak kunjung datang."

"Saya tersandung saat menuruni tangga, Madam." Koa jelas berbohong. Ia tidak sudi menyebut nama Nathaniel karena itu hanya akan memperpanjang masalah. "Maafkan saya sudah mengacaukan pesta Anda."

"Kau ini! Harusnya lebih berhati-hati. Untung tidak terluka parah." Madam Cleo meraih lengan Koa, lalu mengajaknya bergabung bersama Duke Sander dan yang lain.

"Semuanya baik-baik saja, bukan?" tanya Duke Sander yang menyadari ketegangan di antara anak dan istrinya.

"Koa jatuh—

"Semuanya baik-baik saja ayah," potong Koa cepat.

Madam Cleo menoleh ke arah Koa sembari memincingkan mata. Heran dan penasaran mengetahui Koa berbohong pada suaminya. Padahal menurut Madam Cleo, insiden ini bukanlah masalah besar selagi Koa tidak terluka parah.

"Syukurlah," ujar Duke Sander merasa lega.

Berhubung semua orang sudah berkumpul, Duke Sander memberikan kode kepada salah seorang bawahannya yang hari ini ditugaskan sebagai pembawa acara. Diikuti Madam Cleo dan Koa, Duke Sander berpindah posisi ke sisi tengah aula besar ketika sang pembawa acara memintanya memberikan sambutan.

"SELAMAT MALAM DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA! SAYA— SANDER DORIAN, SELAKU TUAN RUMAH MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN SAUDARA, IKUT BERPARTISIPASI PADA PESTA PERAYAAN ULANG TAHUN ISTRI SAYA— CLEO DORIAN."

"SAYA JUGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA TAMU DARI KELUARGA KERAJAAN YANG BERKENAN HADIR DI SELA-SELA KESIBUKKANNYA. SEBUAH KEHORMATAN BAGI KAMI DAPAT MENJAMU ANDA SEMUA."

Terlihat rombongan Keluarga Kerajaan yang terdiri dari Raja Alden, Selir Camille, Pangeran Abel, Pangeran Noir dan juga Pangeran Zielle beserta tunangannya—Lady Aylin Otsana di salah satu sudut ruangan. Menyadari ketidakhadiran sosok Nathaniel di antara mereka, Koa menyimpulkan jika pria itu masih berada di balkon.

Kembali lagi pada anggota Keluarga Kerajaan yang hadir di aula besar.

Mendadak, rasa ingin tahu Koa bergejolak ketika menyaksikan pemandangan ganjil yang tersaji di depan mata. 'Bukankah untuk acara resmi, raja seharusnya datang bersama ratu? Kenapa malam ini beliau ditemani Selir Camille,' batin Koa merasa aneh.

Sudah jadi rahasia umum jika hubungan Raja Alden dan Ratu Zelda merenggang setelah Raja Alden memutuskan menikahi Selir Camille. Pernikahan yang terkesan sangat mendadak itu memang diselenggarakan tanpa persetujuan Ratu Zelda dan sempat mendapatkan protes keras dari pihak Keluarga Adler. Meski ditentang, Raja Alden sama sekali tidak menggubris protes tersebut dan terus melanjutkan rencananya. Tidak ada yang mampu menghentikan Raja Alden, terlebih kondisi Selir Camille tengah mengandung Pangeran Nathaniel kala itu.

'Meski Selir Camille hanya selir ketiga, kurasa, jika suatu saat nanti Ratu Zelda turun tahta, kemungkinan Selir Camille yang akan menggantikannya sebagai ratu sangatlah besar,' batin Koa yakin.

Raja Alden bersama Selir Camille menghampiri Keluarga Dorian untuk menyapa mereka begitu Duke Sander menyelesaikan sambutannya. Ketika perhatian para tamu teralihkan pada interaksi yang terjadi di antara dua keluarga penting di Elinor itu, Koa justru menangkap basah Nathaniel yang diam-diam menyelinap masuk ke aula besar. Tak seorang pun yang menyadari kedatangan Nathaniel kecuali Koa yang kebetulan sedang memperhatikan.

Beberapa menit kemudian, terlihat sosok Elle Kimoni di ambang pintu. Gadis itu berjalan cepat melintasi kerumunan tamu-tamu agar bisa bergabung kembali bersama kedua orangtuanya.

Dari tempat mereka masing-masing, Koa mengamati Nathaniel yang sibuk curi pandang ke arah Elle. Pria itu selalu tersenyum setiap kali Elle melihatnya. Saat menyadari Koa mengamatinya dari jauh, senyum di wajah Nathaniel seketika lenyap. Ia mengabaikan Elle yang sepertinya belum puas bermesraan dengannya. Sedikit jengkel, Elle segera mengedarkan pandangannya ke sekitar, mencoba mencaritahu penyebab Nathaniel yang mendadak berubah aneh.

"D-dia? Bukankah dia wanita yang mengaku sebagai mantan tunangan pangeran?!" seru Elle terkejut saat menemukan keberadaan Koa di tengah Keluarga Dorian. Menyaksikan Koa berdiri di sebelah Duke Sander membuat Elle jadi semakin kebingungan. 'Siapa sebenarnya wanita itu?' Karena terbawa emosi, Elle tadi sampai lupa menanyakan identitas Koa kepada Nathaniel.

'Jika wanita itu benar mantan tunangan Pangeran Nathaniel, jelas dia bukan berasal dari kalangan biasa. Tunggu sebentar— kudengar Duke Dorian memiliki seorang putri. Jangan-jangan... wanita itu putri Duke Dorian?!'

"El? Kau kenapa?" tanya Count Kimoni khawatir.

Wajah Elle memucat. Saking syoknya, Elle hanya bisa menggeleng saat menjawab pertanyaan dari ayahnya.

'Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku sudah bersikap tidak sopan padanya. Bagaimana jika nanti dia melaporkanku pada Duke Dorian?'


.....

Kemeriahan pesta dinikmati para tamu dengan cara mereka sendiri. Ada yang menghabiskan waktu dengan berbincang-bincang, ada yang berdansa bersama pasangannya, ada juga yang menyibukkan diri dengan mencicipi berbagai hidangan lezat nan mewah yang telah disediakan oleh sang tuan rumah.

"Ini apa, Lady Otsana?" tanya Koa curiga. Telah diterimanya sebuah surat yang masih tersegel rapi.

"Yang Mulia Ratu Zelda menitipkan ini kepada saya untuk diberikan kepada Anda, Lady Dorian," jelas Aylin.

Koa memberikan surat tersebut kepada Yona dan meminta maid pribadinya itu untuk menyimpannya lebih dulu. Ia akan membacanya nanti, setelah pesta ini selesai.

"Apakah kau dekat dengan ratu, Lady Otsana?"

"Sebagai calon menantu, hal yang sangat wajar jika saya dekat dengan calon mertua saya."

"Kira-kira, urusan macam apa yang membuat ratu sampai merelakan waktu berharganya untukku?"

Aylin mengangkat bahunya sembari menggeleng. "Sejujurnya saya sendiri pun kurang tahu. Namun saya yakin, ini pasti ada kaitannya dengan Putri Zehra."


.....

Queen of Shield - Putri Sang DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang