86. Ditundanya Pernikahan Kerajaan

2.3K 198 1
                                    


.....

"Bagaimana menurutmu, Koa? Apakah kau menyukainya?" Madam Cleo bertanya sambil menunjuk anggun area aula besar yang sedang didekorasi oleh para pelayan. "Kau tak usah khawatir. Aku sudah mengonsultasikan langsung masalah ini kepada ahlinya."

Koa mengikuti Madam Cleo yang berlenggok elegan, mengintari aula besar di mansion Keluarga Dorian. Setiap sudut ruangan ini telah ditata dan dihias begitu apik. Jika diamati dengan teliti, para pelayan yang bertugas kelihatannya sudah tidak sabar lagi menyambut hari besar putri tuan mereka. Di tempat inilah nanti, pesta pertama resepsi pernikahan Koa dan Black akan digelar.

"Semuanya tampak begitu luar biasa," puji Koa jujur.

Madam Cleo menyeringai bangga sambil berkacak pinggang. "Pernikahan kalian memang layak dirayakan dengan cara yang istimewa. Aku ingin semuanya sempurna untukmu dan Duke Leander."

Keduanya kemudian melanjutkan inspeksi, meneliti setiap jengkal meja dan ratusan rangkaian bunga-bunga segar. Para pelayan dengan penuh perhatian menyusun tempat duduk, memastikan setiap tamu akan merasa nyaman pada acara yang akan datang. "Sederhana, tetapi tetap elegan," ujar Madam Cleo, lalu menoleh ke arah Koa yang berdiri di sisinya. "Aku yakin, Duke Leander pasti akan terkesan."

"Semoga saja. Bukankah selama ini Anda jarang sekali mengecewakan orang lain." Koa tak serta merta mengamini ucapan sang ibu. Meski senang mendapatkan perhatian, ia yang paling paham bahwa Black bukanlah sosok yang peduli pada perkara dekorasi pesta ataupun detail estetika yang rumit. Namun, Koa memutuskan untuk merahasiakan buah pemikirannya itu. Ia tidak ingin menyakiti hati Madam Cleo yang begitu antusias membantunya mempersiapkan tempat resepsi untuk pernikahannya besok.

Saat tengah sibuk memuji hasil dekorasi di aula besar, sebuah tangan kekar tiba-tiba melingkari pinggang Koa tanpa bilang dulu permisi. Terkejut, Koa berbalik dan menemukan sosok Black berdiri di hadapannya, menyuguhinya senyuman tipis di bibir. "Oh Tuhan!"

"Aku mencarimu kemana-mana."

Koa mengelus dada, masih terkejut. "Maafkan saya, Lord. Saya lupa memberitahu Anda bahwa saya pergi menemani madam."

Black melepaskan pelukannya dari pinggang Koa, lalu dengan cepat mengubah posisinya menjadi memeluk bahu wanita itu. "Tidak apa-apa, jadi santai saja."

Cara kedatangan Black yang tak biasa menarik perhatian banyak orang di sekitar. Termasuk Madam Cleo yang dengan terheran-heran berkata, "Astaga, baiklah pasangan yang sedang dimabuk cinta. Sepertinya aku harus pamit dulu. Tolong kalian awasi kerja para pelayan, pastikan mereka menjalankan tugasnya dengan sempurna."

"Baik, Madam," ucap Koa terdengar malu.

"Dan jika ada masalah, segera hubungi aku."

Sementara Madam Cleo pergi meninggalkan aula besar, atmosfer ruangan yang tadinya penuh semangat tiba-tiba berubah canggung. Sorot mata para pelayan kini terkunci pada interaksi intim yang tak terduga di antara Koa dan Black. Menyadari situasi mereka membuat Koa merasa risi. Ia ingin menyalahkan Black atas kejadian ini, tetapi sesuatu dalam dirinya mengingatkannya bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menegur pria itu. "Saya tidak menyangka, Anda memiliki banyak bakat terpendam," ujar Koa mencoba menyisipkan sedikit sindiran. "Selain memimpin dukedom, Anda ternyata juga ahli dalam menyulut kebingungan."

Black tersenyum miring. "Supaya hidup tidak membosankan, seseorang harus diberi kejutan dari waktu ke waktu."

"Sungguh," gumam Koa yang kesal. "Saya pikir seseorang seharusnya bisa membedakan antara kejutan yang menyenangkan dan kekacauan yang tidak perlu."

Black sontak tertawa, merespon sindiran itu dengan santai. "Pedas sekali mulutmu, Koa. Hahaha."


.....

Queen of Shield - Putri Sang DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang