28. Penjara Menara

7.6K 663 1
                                    


.....

Koa yang baru terbangun dari tidur siangnya terkejut mendapati kamar dalam keadaan gelap gulita. Dengan posisi masih berbaring, Koa memilih melamun untuk beberapa saat. Mulai bosan, Koa akhirnya keluar dari ranjang.

"Bangunan-bangunan yang ada di ibukota dapat dilihat dengan jelas dari tempat ini."

Koa duduk di pinggiran jendela kamar sembari memandang ke luar dengan tatapan kagum. Cahaya terang di jalanan ibukota saat malam hari mengingatkannya pada langit berbintang di musim dingin.

"Duke Leander— lagi-lagi pria itu mengambil keputusan tanpa membicarakannya dulu denganku," ujar Koa, masih kesal pada Black.

Ketika petugas dari Badan Penyidik datang ke mansion dan menangkapnya, Koa sempat berpikiran untuk kabur. Ia mengira, ada seseorang yang sedang berusaha menjebaknya. Penjara kotor dan ruang penyiksaan berisikan alat-alat aneh, gambaran mengerikan semacam itu langsung memenuhi isi kepala Koa. Tidak disangka, ia malah dikurung di dalam menara.

Bangunan menara yang sementara waktu ini akan menjadi tempat tinggal Koa merupakan bangunan netral. Maksud dari netral di sini adalah bangunan tersebut status kepemilikannya kosong, alias tidak dimiliki oleh siapapun, baik pemerintah maupun rakyat.

Dulunya menara ini milik para penyihir Elinor. Mereka memanfaatkan bangunan ini sebagai tempat percobaan sihir baru. Namun, setelah bencana sihir hitam terjadi, tempat ini dikosongkan. Tiga tahun kemudian, menara digunakan kembali dan dialihfungsikan sebagai tempat penahanan para bangsawan. Penjagaan yang super ketat membuat penjara yang orang-orang sebut sebagai penjara mewah ini menjadi salah satu tempat teraman di Elinor.

"Jika bukan berkat Lady Aylin Otsana, mungkin aku yang harus berhadapan dengan malaikat pencabut nyawa malam itu."

Koa kembali ke atas ranjang. Ia meraba sesuatu dari balik bantal. Nampak sepucuk surat yang baru diterimanya pagi ini dari Oliver, salah satu bawahan Keluarga Leander yang diperkenalkan Black kepadanya. Beberapa hari lalu, Koa memang meminta bantuan pria itu untuk mencarikannya seseorang.

Ketukan yang tiba-tiba terdengar dari pintu kamar mengagetkan Koa yang sedang fokus membaca isi surat Oliver. Jika dilihat dari bayangan yang menerobos di bawah sela pintu, diperkirakan ada dua orang yang tengah berdiri di depan kamar Koa sekarang.

"Untuk urusan apa petugas penjara malam-malam datang kemari?"


.....

Zehra marah besar mengetahui para pengawal yang berjaga di istana pangeran pertama melarangnya masuk. Ia beberapa kali mencoba menerobos, tetapi usahanya selalu gagal. Saking gaduhnya Zehra, tingkah wanita muda itu sampai dijadikan tontonan oleh penghuni istana yang lain.

"Aku hanya ingin menjenguk Aylin! Kenapa kakak malah melarangku!" teriak Zehra dari luar bangunan, berharap Zielle dapat mendengar suaranya.

Tujuan Zehra kemari hanya satu. Ia ingin memastikan Aylin baik-baik saja. Meskipun Zehra sempat merasa cemburu dan kesal karena Aylin memutuskan berteman dengan Koa, tetapi ia masih memiliki rasa peduli kepada tunangan kakaknya itu.

Menyadari tingkah Zehra yang kurang etis dan memalukan sebagai seorang putri, Briella dan Riona berusaha menenangkannya dengan meminta wanita itu untuk bersabar. Keduanya takut masalah ini nantinya akan menyeret nama mereka dan membuat mereka menjadi bahan tertawaan orang-orang. "Yang Mulia, sebaiknya kita kembali saja," seru Riona mengajak Zehra untuk pulang ke istananya.

"Tidak bisa. Aku harus memastikan keadaan Aylin lebih dulu!" tolak Zehra begitu keras kepala. Ada hal penting yang harus Zehra periksa sebelum ia melancarkan rencana berikutnya.

"Yang Mulia, mungkin kondisi Lady Otsana belum sepenuhnya pulih sehingga Pangeran Zielle melarang orang-orang untuk datang berkunjung," ujar Briella terus membujuk.

"Stt... Diamlah! Kalian tidak membantuku sama sekali!" kesal Zehra kepada teman-temannya.

Melihat para penjaga yang tidak bergeming, kejengkelan Zehra semakin menjadi-jadi. Hampir saja ia menghajar salah seorang dari mereka, jika saja kakak laki-lakinya terlambat datang ke halaman istana.

"Bocah ini lagi. ZEHRA!!"

Terkejut dengan teriakan Zielle, nyali Zehra seketika menciut. "K-kak? Maaf—

"Aylin sedang sakit dan kau malah membuat keributan di luar!"

Briella dan Riona langsung mundur dan bersembunyi di belakang Zehra. Mereka tidak menyangka jika Zielle yang terkenal sangat lembut dan ramah, marahnya begitu mengerikan.

"A-aku hanya ingin bertemu dengan Aylin, Kak."

"Dia masih dalam masa pemulihan, Zehra."

"Kumohon, sebentar saja."


.....

Atmosfer di laboratorium Rumah Sakit Elinor mendadak berubah tegang usai dokter pribadi dari Keluarga Leander menyampaikan hasil penemuannya kepada Black.

"Kau bilang apa tadi?"

"Jenis racun arsenik yang ditemukan dalam tas tangan milik Lady Otsana adalah jenis arsenik yang biasa digunakan oleh Kerajaan Elinor untuk menghukum mati para terpidana kasus pembunuhan dan kejahatan berat." William menyerahkan berkas-berkas berisi data penelitiannya kepada Black. "Setahu saya, racun jenis ini tidak dijual bebas di masyarakat. Untuk mendapatkannya perlu izin khusus dari pemerintah. Selain sulit didapatkan, racun ini hanya boleh dipergunakan untuk keperluan pertambangan saja."

"Ini artinya, ada kemungkinan racun tersebut berasal dari lingkungan pemerintahan."

William mengangguk. "Wilayah ibukota Elinor tidak memiliki area pertambangan. Ditemukannya racun jenis ini di ibukota saja sudah sangat aneh. Kecuali ada yang menyelundupkannya dari daerah luar, seperti Daciana yang memiliki pertambangan tembaga. Namun karena perang yang kembali berkecamuk di utara, penjagaan perbatasan di setiap wilayah diperketat. Sulit sekali untuk ditembus. Bahkan saya sendiri kesulitan membawa masuk obat-obatan dari luar. Satu-satunya tempat yang masuk akal untuk ditemukannya benda berbahaya ini di ibukota adalah penjara Elinor."

Black sontak berdiri. "Bagaimana dengan penjara bangsawan?"

"Penjara bangsawan?" ulang William dengan dahi berkerut. "Ah... maksud Anda penjara menara. Maaf Lord, saya kurang paham mengenai tempat itu. Tetapi setahu saya, keduanya dikelola oleh orang yang sama."

"Sialan!" batin Black panik dan langsung pergi meninggalkan ruangan.

.....

Queen of Shield - Putri Sang DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang