Serendipity [seren'dipede]
/noun/
Keberuntungan yang datang tidak terduga
Hidup adalah misteri.
Setiap langkahmu merupakan clue.
Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee?
Akankah kamu terima?
Idol AU
#1 kpopfa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari minggu pagi ini diawali dengan sarapan cakue dan susu kedelai yang dibeli Bev untukku. Tak berapa lama kemudian pintu kamarnya diketuk. Terlihat Kenta dan Mike dengan senyum sumringah dengan banyak snack di tangannya. "Pagi anak-anakku" Mike melangkah masuk kamar dan duduk di lantai sebelah Mitchell. Ia mengeluarkan keripik kentang dan kopi yang disantapnya perlahan.
"Bev kemarin jadinya nyanyi apa buat audisi?" Kenta bergabung bersamanya duduk di lantai seraya tangannya menggapai keripik kentang milik Mike. "Lagu mengeheningkan cipta HAHAHAHAHA" Bev tertawa terbahak-bahak membayangkan audisinya kemarin. Kami bertiga terkejut dengan jawabannya. "Hah demi apasiii Bev?" Sedikit tak percaya Mitchell mencoba bertanya sekali lagi. "Beneran serius. Gue gatau mau nyanyi apa. Tiba-tiba aja kepikiran mengheningkan cipta buat mengenang bakat musik gue yang terkubur dalam bumi" Mitchell tertawa keras sambil menyandarkan badannya ke orang yang duduk di sebelah, Mike. Kebiasaan tertawanya memang seperti ini.
"Gue agak kaget juga sih audisinya ternyata cuma gitu aja. Gue pikir kaya bakal ditonton sama peserta lain juga gitu." Mike menggosokan jari telunjuk pada dagunya. "Kalau ga salah itu admission awal deh. Kalau dari sana mereka tertarik baru audisi lagi tahap selanjutnya." Mitchell menghabiskan cakue terakhir ditangannya. Ketiga temannya menganggukan kepala tanda setuju. Jujur Mitchell tidak berharap banyak. Audisi bernyanyinya bahkan tidak berjalan mulus. Tapi tentu itu menjadi pengalaman yang akan ia ceritakan pada Adel nanti.
Mama incoming video call
"Eh bentar mamaku videocall nih. Aku ke koridor bentar yaaa" Mitchell berlari keluar kamar sambil mengangkat video call dari mamanya.
"Haiii cantik, lagi apaa nihhh" sapa mama ketika aku berjalan menuju pintu besar ke arah balkon diujung koridor. "Maaaa! Aku abis sarapan nihh. Giliran aku jauh aja mama kangen ya?" Mitchell membuka pintu balkon dan duduk di kursi plastik di balkon koridor. Mama terlihat cantik dan sudah rapih pagi itu. "Hahahaha. Mama mau cek aja siapa tau kamu lagi nangis udah homesick" "idiiiihh enak aja aku kapan manja gitu, baru juga 2 hari masa udah homesick" protesnya tidak terima. Tiba-tiba Mitchell teringat audisi kemarin. Ah gausah cerita dulu deh, lagian juga gak akan lolos. "hahahaha, mama sama papa hari ini mau pergi ke rumah koko. Nginep disana 1-2 malam. Udah lama gak ditengokin" Mitchell tersenyum sedih. Rasanya sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan kakak kandungnya. "okee aku titip salam yaa. Mama papa hati-hati dijalan okee?" "Okeee. Kamu pergi main gih traktir temanmu makan nanti mama kirim uang lagi kalau kurang" "gampang maa, byeee" Mitchell menutup video call sambil melambaikan tangan ke arah kamera.
Mitchell menatap pemandangan dari tempatnya duduk. Balkon koridor dorm lantai 5. Terlihat banyak siswa berseliweran mengayuh pedal sepeda dengan keranjang di depan. Matahari mulai bergerak menuju tempatnya tepat diatas kepala Mitchell yang menandakan tengah hari. Aku pingin minum milktea rasanya. Mitchell bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar maksud hati mau memaksa teman-temannya untuk pergi beli milktea. Begitu ia membuka pintu kamar, terlihat Kenta sedang menerima telfon dan Mike berlari ke arahnya dan tiba-tiba memeluknya.