"Yeoboseyo?"
"WAKE UP BEAUTY CMON LETS GO TO HAN GANGGGGGG"Mendengar teriakan Ten oppa tepat di telinganya di pagi hari bukanlah sesuatu yang Mitchell harapkan. Mitchell melihat jam di ponselnya, 6:00 pagi, sebelum akhirnya menempelkan lagi ponselnya di telinga.
"Oppa, its six in the morning. Aku hampir pingsan kelelahan belajar seminggu kemarin."
"Hari ini hari sabtu. Kamu bisa tidur lagi setelah jogging pagi."
"Kamu gak menerima penolakan kan?"
"Enggak! Aku sudah di bawah apartmentmu"
"APAAA?!?!"
"Sikat gigi, ganti baju lalu cepat turun!"Mitchell melempar selimut yang masih menggelung di tubuhnya lalu cepat-cepat bersiap untuk turun kebawah. Menggunakan perlengkapan jogging yang biasa ia kenakan, kaos tangan panjang, windbreaker hitam, legging hitam, topi dan sepatu olahraganya. Seketika ia melangkahkan kakinya di luar gedung apartmentnya, ia menyesal telah menyetujui kemauan Ten oppa. Windbreakernya tak cukup menahan angin musim dingin pada pukul 6 pagi!
Sebuah mobil hitam menurunkan jendelanya memperlihatkan penumpangnya sedang menyunggingkan senyum lebar ke arahnya sambil melambaikan tangan heboh. Cepat-cepat Mitchell berlari, tak kuat lagi menerpa angin kala itu. Ternyata tak hanya Ten, namun ada KunHang dan Xiaojun oppa di dalam. Mereka bertiga menyunggingkan nyengir kuda tanpa dosa ke arahnya.
"Oppa, ini terlalu pagi untukku bisa mengomel. I hate you guys"
"Nah, you love us. We been know" ujar Ten oppa sambil menaruh lengannya di kepalanya.
"Migi-ya, kamu gak tau ada corndog terenak di sungai Han? Oppa akan membelikannya untukmu!" Ujar KunHang oppa di bangku belakang dengan semangat penuh.
"Janji?"
"JANJI!"
"OK KAJJAAAAAA!"🍃🍃🍃🍃
Setelah lari pemanasan selama setengah jam, Ten oppa memintanya untuk berlari sambil bernyanyi sebagaimana biasanya ia berlatih. Setelah tak berlatih selama beberapa lama, akhirnya berkat Ten ia bisa kembali ke jalan yang seharusnya. Ketiga pemuda di sebelahnya menyamakan langkahnya sambil menyemangatinya. Padahal Mitchell yakin betul pasti kecepatan jogging mereka tak sepelan ini biasanya.
Mitchell terus menerus menyanyikan lagu yang sama sepanjang pagi itu. Lama kelamaan, satu persatu dimulai dari KunHang oppa ikut bernyanyi bersamanya. Ketika kedai corn dog yang Hendery oppa bilang telah terlihat jauh diujung mata, tiba-tiba Ten mempercepat langkahnya, dan mengencangkan suaranya. Kini bukanlah sebuah lagu yang terdengar, namun lebih seperti teriakan 4 orang remaja yang tengah sprint menuju mobil van penjual corndog.
Mitchell mempercepat langkah kakinya, tak mau ketinggalan. Namun usahanya sia-sia ketika ia KunHang dan Xiaojun menyusulnya dengan mudahnya. Langkah kaki mereka sangat besar efek dari kaki jenjang. Begitu ia sampai di depan van, nafasnya sungguh sudah habis. Ia berjongkok di samping van sambil mengatur nafasnya. Kini ia mengerti kenapa member WayV senang jogging di pagi hari. Udara segar pagi dapat menyegarkan tubuh dan fikirannya!
Peluh keringat membasahi tubuhnya membuat Mitchell tak lagi kedinginan. Xiaojun oppa menyodorkan sebotol air mineral padanya yang langsung diteguknya cepat-cepat. Kini setelah Mitchell dapat melihat kesekelilingnya, ia berada di pinggir sungai Han yang tak terlalu banyak orang lalu lalang. Van corndog berwarna kuning diparkir di sebuah lapang yang tak terlalu luas dengan beberapa kursi dan meja di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...