"Mitchell banguuun! Ayo kita jalan-jalan keliling Seoul!"
Mitchell membuka matanya perlahan yang langsung disambut oleh terik sinar matahari tepat di depan kasurnya. Mitchell mengerang sambil menyembunyikan kepalanya di balik selimut, bertekad ingin kembali ke dunia mimpi.
Sepulang dari dormitori kemarin, Mitchell ikut menginap di hotel tempat papa dan mama akan menghabiskan waktu selama di Seoul. Awalnya, kedua orangtua Mitchell itu sudah booking tiket pesawat untuk minggu depan namun karena persoalan sekolah dan apartment unit Mitchell yang belum terselesaikan, mereka memutuskan untuk memundurkan tiket ke minggu berikutnya. Mengingat jadwal kerja papa dan mama yang padat, Mitchell tak bisa menghindari rasa bersalahnya.
"Miciii ayo bangun! Lets grab some lunchhh" Papa menepuk lengan Mitchell pelan. Terpaksa bangun, Mitchell duduk di kasurnya sambil menyipitkan matanya agar lebih cepat beradaptasi pada cahaya matahari yang terik siang itu. Papa dan mama telah siap dengan outfit turis yang lengkap dengan topi anti sinar matahari di kepala mama. Mitchell terkikik melihat kedua orangtuanya cepat-cepat mandi dan berganti pakaian.
Papa bilang hari ini mereka akan belanja kebutuhan Mitchell sekaligus jalan-jalan menikmati kota Seoul yang padat. Walaupun Mitchell telah membawa beberapa helai baju dari summer camp, dan mama telah membawa pakaian beserta kebutuhan Mitchell yang ia tinggal di Indonesia, namun papa bersikeras kalau Mitchell masih harus membeli lebih banyak pakaian, selimut, bed cover sampai sepatu baru. Sebetulnya Mitchell hanya butuh lebih banyak setelan olahraga karena itulah yang ia butuhkan untuk menjalani aktivitas trainee nya nanti namun entah kenapa kali ini papa dan mama sangat kompak menghabiskan uang untuk Mitchell.
Mitchell memutuskan untuk menggunakan kaos lengan pendek dan celana cargo warna hijau army. Tak lupa menggantungkan luaran dengan warna senada dengan celananya kalau-kalau nanti sinar matahari terlalu terik untuk kulit sensitifnya.
Akhirnya mereka bertiga pun berjalan menuju kedai authentic korean food untuk makan siang sebelum akhirnya menghabiskan waktu berjam-jam di department store terdekat. Mitchell tertawa geli melihat papa dan mamanya sibuk membelikannya pakaian yang cocok digunakan pada setiap musim. Barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, mendadak sangat butuh karena khawatir Mitchell tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Walaupun setelah melewati audisi terakhir kemarin di Korea, Mitchell yakin betul ia sebenarnya tidak membutuhkan terlalu banyak kebutuhan lain karena hampir semuanya telah tersedia di kantor SM. Namun melihat raut muka bahagia papa dan mama, Mitchell enggan merusak suasana.
Bzzz! Bzzz!
Kenta.K
Mitch dimana? Lets grab dinner?MitchJo
Kennnn
Di deptstore nii. Yuk dimanaa?Kenta.K
Hmm japanese resto deket kantor SM? Jam7?MitchJo
Okie dokie!
Fyi ak sama mama papaku yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...