Serendipity

93

10 hari setelah rekaman akhirnya rampung, Mitchell akhirnya ikut pindah ke dormitori Aespa beberapa hari setelah YiZhou unnie pindah. Hyo unnie menyarankannya untuk pindah secepat mungkin karena kini jadwal mereka akan sangat padat menjelang persiapan photoshoot dan pembuatan music video. Mitchell pun tentunya sudah berdiskusi dengan mamanya dan mama, seperti biasa, mendukung segala keputusan yang Mitchell rasa paling efisien untuknya.

Mitchell hanya pindah berbekal 1 buah koper besar berisi baju sehari-hari, baju olahraga dan baju tidur. Tak lupa buku pelajaran dan laptopnya turut dibawa untuk kelangsungan sekolah onlinenya. Barang bawaanya jauh lebih sedikit ketimbang waktu YiZhou unnie pindah. Hal ini dapat dimaklumkan karena Mitchell hanya sekedar ikut tinggal selama beberapa bulan saja jadi ia tak perlu memindahkan terlalu banyak barangnya.

Apartment Aespa berjarak sekitar 25 menit dari apartment lamanya. Entah takdir buruk atau bukan, jaraknya hanya 5 menit dari komplek apartment Nct127. Unitnya terbilang kecil untuk dihuni 6 orang didalamnya. Untungnya, di dalamnya terdapat 3 kamar mandi yang mempercepat member Aespa ketika bersiap pergi keluar. Mitchell mengisi satu kasur single bersama Aeri unnie. YiZhou unnie bersama Minjeong unnie dan Jimin unnie bersama manager, yakni Hyo unnie.

Ada seorang imo yang datang tiap 3 hari sekali, membantu mereka semua mengerjakan segala pekerjaan rumah. Walau begitu mereka tetap mencuci pakaian mereka masing-masing. Hanya terdapat 1 sofa 3seater di ruang tv, jadi tiap kali mereka sedang menonton atau sekedar mengobrol di ruang tv, mereka semua memilih untuk duduk di lantai kayu. Tiap hari, Mitchell memilih untuk melaksanakan kelas onlinenya di atas kasur ketimbang di ruang tv karena tak tahan dengan kericuhan YiZhou dan Minjeong unnie di pagi hari. Lagipula Aeri unnie bilang ia tak keberatan sama sekali.

Hari ini staff kembali mengadakan rapat untuk mereka. Sayangnya, Mitchell harus ikut serta dalam ujian akhir online sekolahnya. Menurut Hyo unnie, Mitchell baiknya tak perlu ikut meeting hari ini karena staff hanya akan memberikan konsep hairdo, makeup, dan makeover pada tiap membernya. Hyo unnie berjanji untuk mengirimkan gambar konsep milik Mitchell.

Ujian akhir kali ini hampir tak terasa seperti ujian akhir karena beberapa faktor. Pertama, Mitchell sangat sibuk mempersiapkan debut yang kian dekat. Kedua, karena semua ujian diadakan online, rasanya aneh ketika mengerjakan soal ujian di atas kasur. Sekolahnya pun telah memodifikasi soal ujian sedemikian rupa untuk menanggulangi kecurangan-kecurangan yang sudah pasti siswa-siswinya lakukan. Soal pada ujian akhirnya berjumlah double ketimbang soal ujian akhir pada umumnya. Semua soalnya pun cenderung mengandalkan logika ketimbang tanya jawab. Beberapa pelajaran bahkan mengambil nilai ujian akhir hanya dari tugas makalah akhir. Mitchell merasa sangat beruntung sistem ujian di sekolahnya lagi-lagi longgar ketika ia sedang fokus pada karirnya.

Hasil rekaman Black Mamba pun banyak menuai pujian dari rekan idol dan staff. Menurut mereka, groupnya melakukannya dengan sangat baik. Mitchell pun merasa hasil rekamannya seribu kali lebih bagus daripada musik demo. Beberapa formasi terpaksa harus dirubah karena ada beberapa part yang berubah. Jadilah beberapa hari kebelakang ini mereka sedang fokus membiasakan formasi baru ini. Jeno oppa, yang seringkali berlatih dance atau bermain game dengannya, bahkan terkejut mendengar suaranya di hasil rekaman Black Mamba. Memang Mitchell jarang sekali bernyanyi ketika sedang bersama Jeno oppa. Keduanya lebih sering mengobrol panjang lebar tentang hari-hari yang harus mereka lalui masing-masing.Kesibukannya ini pula membuat Hyo unnie menghentikan sementara jadwal gymnya. Walaupun sedih karena waktu bersama Jeno oppa kembali berkurang, tapi semua harus Mitchell ikuti.