Drrrrt.. Drrtt....
Drrrtt....
"Halo?"
Mitchell menaruh handphone yang sudah bergetar selama setengah jam terakhir di handphonenya. Merutuki dalam hati siapapun yang menelfonnya sepagi ini harus mendapatkan ganjaran setimpal.
"MITCH! GILA! TEASER KAMU KELUAR SEMUA ORANG HEBOH DISINIIIII" suara Adel memenuhi telinganya. Yap! Dan dengan itu pula rasa kantuknya hilang seketika. Baru teringat, teasenya akan keluar hari ini. Semalam mereka semua kelelahan setelah berlatih di depan staff yang menilai penampilan mereka dengan terlalu kritis. Ekspresi yang kurang, gerakan yang kurang power, suaranya yang kurang stabil, terlalu banyak tersenyum atau sentakan kaki yang kurang di reff lagu. Tak ada satupun dari mereka yang luput dari komentar pedas para staff. Karena itulah hari senin ini mereka diminta untuk beristirahat penuh menjelang promosinya.Perusahaan bahkan mengirimkan surat penawaran untuk memberi Mitchell kelonggaran pada bulan-bulan promosi ini. Awalnya kepala sekolahnya sempat ragu, namun semuanya dapat diatasi dengan perjanjian bahwa Mitchell akan menyebut nama sekolahnya nanti dibeberapa event promosi. Ini hampir seperti win-win solution untuk mereka semua. Perusahaan jadi bisa membiarkan Mitchell promosi penuh, Mitchell tak terlalu capek, dan sekolah akan mendapatkan exposure dari fans-fansnya dari seluruh dunia.
"Halo? Mitch?"
"Eh iya del, maaf aku ngantuk bangeeeet" Mitchell mengucek matanya yang masih berat untuk dibuka.
"Ya ampun ini udah jam 9 loh di sini. Berarti jam 11 di tempatmu. Kamu baru bangun?!?!"
"Jadwalku super padat kemarin. Rapat, latihan, dicaci maki, latihan lagi, evaluasi. Ah pokoknya aku masih ngantuk" Rengek Mitchell. Rasanya ia ingin tidur selama 48 jam kedepan.
"Kasiannn. TAPI KAMU CANTIK BANGET DI TEASERNYAAA AKU JADI GAK SABAR TELFON KAMU" teriak Adel. Mitchell sampai harus menjauhkan ponselnya agar gendang telinga gak hancur."Oia hari ini keluar ya? Makasiiiiih adel seyengggg. Jadi teman-teman di sekolah udah tau dong? Gimana reaksinya?" Mitchell membayangkan reaksi teman-teman di sekolahnya terdahulu. Bahkan Mitchell sendiri pun masih sulit mempercayai fakta bahwa ia telah benar-benar menjadi idol saat ini. Semua masih seperti mimpi indah.
"Heboh banget gilaaa. Pagi tadi aku langsung diteror ditanya-tanya tentang kamu. Akhirnya aku bisa bilang kamu jadi trainee sekarang. Gak usah nyangkal-nyangkal lagi gosip kamu hamil!!!!!"Mitchell tertawa kencang mendengar ucapan Adel. Memang selama ini banyak sekali gosip seliweran mengenai dirinya. Walaupun terkadang kesal, Mitchell lebih menganggapnya sebagai sebuah hiburan. Lagipula kecurigaan murid-murid di sekolahnya dulu bukan tanpa sebab. Siapa yang tak heran melihat Mitchell yang selalu aktif dan tak pernah bolos sekolah tiba-tiba menghilang tanpa jejak? Mitchell bahkan berfikir untuk memberikan, siapapun yang mencetuskan ide bahwa dirinya hamil, tepuk tangan untuk kreatifitas tanpa batas.
"Jadi kapan MVnya liris?" Tanya Adel penasaran.
"Loh? Emang di teaser gak ada tulisannya del?"
"Gak tau? Bentar aku cek.. oh ada Mitch bener. Lah kamu gak hafal?"
"Iya aku juga gak tau kapan keluarnya. Kapan emang?"
"17 November tulisannya. Memang ini kapan direkamnya, Mitch? Udah lama?"
"Umm kapan ya? Akhir September deh. Deket sama ulangtaun aku" Mitchell mengingat-ingat. Saking sibuknya, hampir semua orang lupa akan ulangtahun Mitchell yang ke 17. Mitchell sendiri pun terlalu sibuk dan capek untuk sekedar merayakannya. Cukup pesan ucapan selamat ulang tahun sudah cukup untuknya tahun ini. Tapi tentu saja, mama, Micah, Bev, dan Jeno tetap bersikeras membelikannya hadiah ulangtahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...