78

785 73 3
                                    

Mitchell mengedipkan matanya beberapa kali sampai akhirnya tersadar bahwa dirinya telah menatap Jeno oppa dartadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mitchell mengedipkan matanya beberapa kali sampai akhirnya tersadar bahwa dirinya telah menatap Jeno oppa dartadi. Detik itu pula ia menaruh tangan di belakang lehernya canggung. Jeno melihat Mitchell yang menahan malu akhirnya tertawa. Tawanya pelan, tapi entah kenapa perut Mitchell terasa melilit melihat bagaimana mata Jeno oppa hilang ketika ia tertawa. Mitchell harus membuang mukanya ke arah lain kalau tak mau hilang dalam pandangan Jeno oppa lagi.

"Eh? Yang lain kemana?" Akhirnya menyadari bahwa teman-temannya telah meninggalkan ruangan.
"Mereka udah duluan tadi" Jawab Jeno oppa enteng.
"HAH KAPAN?!"
"Tadi.." Mitchell mengerungkan ujung hidungnya, mencoba mengingat-ingat kapan mereka keluar meninggalkannya dengan Jeno oppa.
"Yuk, kita susul mereka sekarang" Ajak Jeno oppa.

Mereka berdua berjalan menyusuri lorong utama hotel yang kini sudah dipadati oleh banyak sekali tamu undangan. Dari ujung matanya, Mitchell dapat melihat beberapa member EXO yang tengah berbincang dengan member Super Junior. Seketika ia kehilangan rasa percaya dirinya. Tempat ini sama sekali bukan tempat untuknya. Di depan matanya, Mitchell dapat melihat Kai sunbaenim yang tengah melenggang masuk ke ballroom bersama Jennie unnie. Sepanjang perjalanan mencari teman-temannya, baik Mitchell maupun Jeno tak henti-hentinya membungkukan badan memberi salam pada para senior dan staff.

"Im gonna kill them all for leaving us like that" Bisik Mitchell pelan di tengah senyumnya. Jeno oppa tertawa mendengarnya. Mitchell benar-benar menggemaskan.

"Jeno-ya!" Jeno oppa menghentikan langkahnya ketika namanya dipanggil dari arah belakang. Mitchell mengira salah satu dari member Dream yang memanggil Jeno oppa, ikut membalikan badannya.
"Oh! Hyung! Sudah lama tak bertemu. Apa kabarmu?" Mitchell membeku di tempatnya ketika ia menyadari kalau yang memanggil Jeno oppa bukanlah member Dream tapi Donghae sunbaenim. Cepat-cepat ia membungkukan badannya.
"Oh!? Kamu bawa pacar?!" Tanya Donghae sunbaenim. Mitchell bersumpah ia akan membunuh temannya satu persatu karena telah menimbulkan kesalahpahaman seperti ini.
"Eh.. bukan hyung. Kenalkan ini Migi, member dari group KoEun nuna yang akan debut februari nanti"
"Oh! Begituuu. Aku ingat ShinDong membicarakan tentang group baru yang akan debut. Hello, mi.. mi siapa tadi? Migi?"
"Annyeonghaseyo sunbaenim. Perkenalkan namaku Mitchell Jo. Salam kenal" ujar Mitchell sesuai dengan template yang telah menempel di otaknya.

"Salam kenal, Mitchell. Kamu bukan orang Korea ya?"
"Eh uh.. iya sunbae.. Aku berasal dari Indonesia" jawab Mitchell malu-malu.
"Indonesia? Really? Woww. Kamu tau kan Rossa juga akan hadir malam ini?"
"Rossa? Rossa penyanyi Indonesia?" Mitchell membelakkan matanya. Sejak awal tahun lalu, Mitchell tahu Rossa memang bergabung dengan perusahaannya. Namun penyanyi kondang dari Indonesia itu tak pernah menginjakan kakinya di training center membuat Mitchell lupa.
"Oh benar juga.. Rossa nuna berasal dari Indonesia" Jeno tertawa di sebelahnya.
"Iya! Kamu gak tau dia gabung di perusahaan kita?" tanya Donghae oppa keherenan. Bagaimana bisa Mitchell tak tau?
"Tau sunbae, tapi lupa heheh. Lupa dikit." Mitchell menyunggingkan cengiran kuda.
"Sepertinya dia belum datang, jangan lupa untuk memberi salam padanya nanti. Ok?" Pesan Donghae sunbaenim sebelum menyuruh mereka berdua untuk kembali mencari teman-teman mereka.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang