Ketika Mitchell akhirnya dapat bersekolah, ia benar-benar lupa kalau hari ini sekolahnya mengadakan festival olahraga musim dingin. Menurut Somi, hal ini lazim dilakukan pada sekolah-sekolah di Korea. Sekolah akan mengadakan festival yang memaksa para muridnya bergerak aktif sebelum cuaca semakin dingin. Beruntungnya, Mitchell yang absen beberapa hari akibat sakit telah mendapat izin penuh agar tak berpartisipasi dalam olahraga apapun.
Berbeda halnya dengan Somi yang malah terlihat sangat bersemangat menyongsong hari ini. Menurutnya, hari ini ia akan mengikuti banyak sekali perlombaan dan berjanji akan membawa setidaknya 2 piala untuk kelas kami. Walaupun Mitchell dapat melihat jelas ketidakpedulian teman sekelasnya atas kemenangan, namun peduli pada semangat dan euphoria yang keluar dari keberadaan Somi.
Terlanjur berpisah dengan Kenta ketika mereka berdua menginjakan kaki di lobby sekolah, Mitchell menjadi penasaran akan perlombaan yang akan kenta ikuti. Speaking of Kenta.... Mitchell masih tak bisa menatap matanya lebih dari 2 menit tanpa membuat pipi dan telinganya memanas. Sepanjang perjalanan dari apartment ke sekolah diisi dengan kesunyian yang canggung bagi Mitchell, dan situasi yang sangat lucu bagi Kenta.
Setelah briefing beberapa menit, yang terasa seperti 3 jam lamanya, para siswa berhamburan untuk berpartisipasi pada kegiatan yang telah sekolah susun. Sebagian bersiap-siap bertanding, sebagian yang masih berlatih, dan sebagian besar mencari tempat duduk paling strategis di pinggir lapangan. Mitchell termasuk dalam kategori ketiga. Somi akan berpartisipasi dalam lomba lari jarak jauh dan kini tengah melakukan pemanasan.
Mitchell menyapukan pandangannya ke sekeliling, berhadap menemukan keberadaan Kenta namun gagal. Mungkin Kenta berada dalam ruang olahraga indoor, fikirnya. Lomba basket dan voli diadakan di lapangan indoor. Sisanya akan diadakan di lapangan outdoor. Sudut matanya menangkap sosok Emma dan kawan-kawan yang nampak sibuk membagikan pompom.
Ah, ternyata unnie-unnie yang menghampirinya di toilet tempo hari merupakan bagian dari tim cheerleader sekolah. Walaupun mereka kini masih menggunakan jaket musim dingin yang panjangnya sampai lutut, Mitchell berani bertaruh bahwa mereka telah menggunakan stelan cheerleader di baliknya. Dalam hati Mitchell mengacungkan 2 jempol untuk dedikasi mereka. Ia bahkan masih merasa kedinginan kini setelah memakai beberapa lapis pakaian di balik jaket musim dingin berwarna putihnya.
Tak sadar telah hanyut dalam fikirannya, suara terompet tanda pertandingan Somi dimulai menyadarkannya. Mitchell sontak bangkit dari tempat duduknya, dan berteriak keras nama Somi berkali-kali bersamaan dengan setengah penonton. Terkadang Mitchell lupa hampir seluruh populasi di sekolahnya menyukai Somi. Tentu tak akan keberatan duduk di luar ruangan pada musim dingin untuk memberi semangat.
Somi yang berada di tengah-tengah peserta lain di awal pertandingan, nampak menyusul dengan cepat di putaran terakhir. Entah itu strateginya atau peserta lain terlanjur kelelahan, namun yang pasti itu membuat Somi benar-benar berhasil meraih peringkat pertama. Mitchell melayangkan tubuhnya ke pelukan Somi dan merayakan kemenangan Somi dengan pekikan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...