Serendipity [seren'dipede]
/noun/
Keberuntungan yang datang tidak terduga
Hidup adalah misteri.
Setiap langkahmu merupakan clue.
Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee?
Akankah kamu terima?
Idol AU
#1 kpopfa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Umm.."
Hari ini training khusus mulai diadakan. Itu tandanya sejak tadi sore sehabis Mitchell menyelesaikan sekolah onlinenya, ia dan ke empat member barunya telah latihan intensif selama berjam-jam. Tenaga mereka dikuras habis dengan koreo yang ternyata berkali-kali lipat lebih detail dan sulit ketimbang lagu sebelumnya. Staff memberi lagu demo lagu debut hari ini jadi mereka bisa langsung melatih koreografinya. Lagu dan koreonya benar-benar genre yang Mitchell cintai.
Ia harus menyembunyikan binar di matanya ketika pertama kali mendengar lagunya yang edgy. Black mamba. Kalau itu saja belum cukup, Mitchell jatuh cinta lagi ketika sang trainer mendemonstrasikan koreografi sementara. Semuanya sempurna, tapi sayang hatinya yang masih belum sempurna menerima kenyataan. Tak mau berfikir terlalu banyak, Mitchell fokus pada koreo seharian penuh ini. Masih canggung ketika harus menegur seseorang untuk mengatur ritme dan kekompakan gerakannya. Jadi kalau boleh ditarik kesimpulan, mereka masih menari untuk diri mereka masing-masing.
Belum nampak keharmonisan dan kekompakan antar member. Sampai akhirnya trainernya menutup latihan hari ini lebih cepat, pukul 7 malam, dan berpesan kalau mereka harus cepat-cepat mengenal satu sama lain lebih dalam karena waktu mereka untuk mempersiapkan debut kali ini sudah cukup mepet. Jadilah kelima remaja itu kini sedang duduk di tengah studio dance. Melirikan matanya satu sama lain dengan canggung.
Lucunya, tiap orang saling merasa terintimidasi satu sama lain. Mitchell tak berencana untuk memulai pembicaraan dalam 1000 tahun lamanya. Begitu pula dengan YiZhou. Jimin nampak canggung dan malu, merasa terintimidasi dengan rolenya sebagai leader untuk sunbaenya di training center yakni YiZhou. Aeri dan Minjeong berpandangan satu sama lain, kebingungan topik apa yang harus mereka mulai untuk menghadirkan ketertarikan untuk semua orang.
"Umm, jadi cuma Mitchell ya yang belum lulus SMA?" Jimin unnie memulai basa-basi. "Iya, unnie. Tahun depan lulus kok tapi.." Mitchell tak lupa menyunggingkan seulas senyum. Keheningan kembali menyelimuti mereka. Mitchell pun bingung pertanyaan apa yang harusnya ia kembangkan sedangkan ia tak tau apapun tentang member barunya.
"Unnie" Semua kepala di ruangan itu sontak melihat ke arah YiZhou yang tak mereka sangka akan membuka mulutnya hari ini. "Unnie, kurasa aku masih butuh waktu untuk mencerna semuanya secara pelan-pelan. Tapi tolong jangan sungkan untuk menegur aku kalau aku melakukan kesalahan saat training. Maaf kalau aku lancang atau tak sopan, unnie.. aku tak bermaksud seperti itu" Mata Mitchell berkaca-kaca mendengar ucapan YiZhou unnie. Posisinya sangat sulit. Terjebak dalam kegalauan masa lalu dan masa depan, kebimbangan YiZhou unnie dapat dengan mudah disalah artikan. Karena tak semua orang dapat mengerti cerita yang telah ia lalui bertahun-tahun belakangan.
"Pelan-pelan saja ningningie.. aku tak akan pernah memaksamu untuk menerimaku cepat-cepat. Terimakasih sudah menjelaskan pada kami semua tapi sejujurnya kami mengerti betapa sulitnya posisimu dan Mitchell saat ini" Jimin unnie menenangkan. Ini kali pertama Mitchell mendengar Jimin unnie berbicara sepanjang ini. Wajahnya melembut ketika menatap ke arah Mitchell dan YiZhou unnie.