31

739 62 2
                                    

Dialog Wendy dengan Bahasa Indonesia : In Korean
Dialog Wendy dengan Bahasa Inggris : In English

Dialog Wendy dengan Bahasa Indonesia : In KoreanDialog Wendy dengan Bahasa Inggris : In English

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarapan terkahir bersama papa dan mama.

Sesibuk apapun pekerjaan papa dan mama, mereka selalu memastikan untuk sarapan bersama Mitchell. Kadang hanya di waktu ini sajalah mereka bisa bertatap muka karena kedua orangtua Mitchell seringkali kerja melewati jam makan malam. Walaupun tak banyak bercerita tentang kehidupannya di sekolah, Mitchell selalu menikmati kehadiran papa dan mama pada waktu sarapan. Papa yang selalu ngomel karena mama mandi terlalu lama, mama yang selalu membalas omelan papa dengan sarkasme, atau candaan Mitchell yang turut serta mengejek kebiasaan mama yang mandi terlalu lama.

Tak berbeda dengan hari ini. Pukul 7 pagi, Mitchell terbangun karena papa menggedor pintu kamar mandi dengan heboh. Mengomeli mama dari balik pintu karena sejam sudah papa menunggu gilirannya untuk menggunakan kamar mandi namun mama tak kunjung keluar. Mama yang tak suka waktu me time nya diganggu, ikut berteriak protes dari dalam kamar mandi. Mereka terlalu lama tinggal dalam rumah yang besar sampai lupa kalau kini mereka tinggal di sebuah apartment kecil.

Mitchell terkikik lalu bangkit dari tempat tidur untuk bersiap pergi menuju kantor. Sebenarnya jadwal training hari ini dimulai pada pukul 10:00, seperti biasanya. Namun Mitchell enggan ditinggalkan sendiri di unitnya, jadi ia memilih untuk datang lebih pagi dan berangkat sebelum papa dan mama berangkat ke bandara. Setelah memastikan ia telah membawa semua barang yang dibutuhkan, Mitchell keluar menuju ruang makan.

Mama dan papa telah berpakaian rapih siap pergi. Papa dengan kemeja lengan pendeknya, dan mama dengan oversized blazzernya. Mereka akan bertemu dengan client begitu mendarat di Jakarta nanti. Papa menyunggingkan senyum lembut ketika Mitchell duduk disebelahnya.

Mengambil sehelai roti, Mitchell menunggu papa selesai mengoleskan selai strawberry ke roti miliknya. "Yah yah yah YAHHHHH. YAH MAAA" Suara papa tiba-tiba merusak pagi yang akhirnya tenang setelah keributan soal kamar mandi tadi. "PAPA KEBIASAAN BANGET DEH BEGITU" Sentak mama bangkit berdiri mengambil tissue.

Mitchell yang penasaran bangkit berdiri dan memiringkan badannya untuk dapat melihat papa lebih jelas. Kemeja cream polos tanpa motifnya kini tak lagi polos, segumpal selai strawberry mewarnai kemeja papa. Tepat beberapa cm dibawah kerah. Mitchell sontak tertawa terbahak-bahak melihat papa yang tidak bergerak bak patung. Ekspresi wajah papa ketakutan, tau mama akan mengomelinya karena ini.

"Mici minggir dulu ni papa kamu bener-bener" Mama menggeser tubuhnya agar bisa mencoba mengelap bersih kemeja papa. Setelah digosok beberapa kali, noda pink samar tak kunjung hilang. "Pa itu kaya lipstik tau, kalau di sinetron tuh istrinya bakal nyangka suaminya selingkuh! HAHAHAHHAHAHAHAHAHA" Mitchell tertawa semakin keras. Akhirnya mama menyerah dan membiarkan kemeja papa bernoda.

Seusai memakan habis roti dan susunya, Mitchell lantas bangkit berdiri siap berangkat. Kemarin mama dan papa berpesan agar tak perlu mengantarnya ke bandara, takut Mitchell kelelahan bolak-balik mengantar mereka. "Udah mau berangkat, Mitch? Pagi amat?" Tanya mama yang sontak membuat Mitchell melihat jam di handphonenya, 7:55. "Mici ada janjian mau latihan pagi sama temen, papa sama mama yang harus buru-buru ini udah jam 8:00 tau" bohong Mitchell.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang