Mitchell mendorong trolli berisi koper bawaannya keluar dari pintu kedatangan di Seoul. Papa dan mama telah lebih dulu sampai pagi ini dan mereka berjanji akan menjemput Mitchell di bandara. Mitchell menyipitkan matanya seraya berjalan menyusuri lautan manusia. Aku harus cepet-cepet ke dokter nih buat cek mata. Kayanya minus aku nambah deh.Akhirnya dari kejauhan Mitchell melihat papa dan mama sedang melambaikan tangannya ke arah Mitchell sambil tersenyum lebar. Mitchell mendorong trolinya ke arah orangtuanya namun baru beberapa langkah, mama telah lebih dulu memeluk sampai dan memeluknya erat. Papa mengelus kepalanya pelan sebelum akhirnya mencium ujung kepala Mitchell yang masih dalam pelukan mama. "Kamu ni baru pergi sebulan kok sekarang udah besar lagi" Kata mama pelan ditelinganya.
Setelah puas berpelukan, mama dan papa mampir sebentar ke lobby hotel untuk menitipkan barang bawaan Mitchell sebelum akhirnya mereka berangkat ke kantor SM Entertainment. Sesampainya di gedung, mereka bertiga langsung menuju kantor Mr.Yoon yang berada di lantai 2. Mama dan papa sibuk memperhatikan seluruh isi gedung dan tampaknya kedua orangtua Mitchell itu cukup puas dengan fasilitas yang nanti akan Mitchell pakai.
Mr.Yoon meminta mereka untuk duduk di sofa ruangannya sebelum ia meminta print out dokumen kontrak pada asistennya. Papa, mama dan Mr.Yoon tampak berbincang kecil layaknya kolega. Dengan kemeja beige senada, papa dan mama nampak rapih dan formal. Mitchell bersyukur ia memutuskan untuk menggunakan setelah knit oversized berkerah yang membuatnya terlihat cukup formal.
Pada awalnya Mr.Yoon menjelaskan sistem trainee yang akan diikuti Mitchell. Walaupun Mitchell berpotensi di vokal, ia tetap akan mendapat pelatihan rap. Ada pula kelas ekstra seperti personality development, acting dan public speaking yang akan di ajarkan oleh professional setidaknya dua minggu sekali. Mr.Yoon meyakinkan papa dan mama kalaupun Mitchell gagal debut, Mitchell telah dibekali oleh sangat banyak skill selama menjadi trainee di SM Entertainment.
Kemudian Mr.Yoon menjelaskan tentang kontrak yang di tawarkan SM. 3 tahun kontrak menjadi trainee di bawah naungan SM Entertainment. Mitchell bersumpah ini masih terasa seperti mimpi. Kontrak 3 tahun ini hanya bisa dibatalkan oleh pihak SM, jikalau Mitchell memutuskan untuk mengakhiri kontrak sebelum tenggat waktu maka ada sejumlah penalty yang harus Mitchell bayar. Empat puluh juta won. Mitchell mengedipkan matanya barangkali ia salah menghitung nol yang tertera pada kontrak. 7 nol. Benar empat puluh juta won atau sekitar 480.000.000. Tak sadar Mitchell membuka mulutnya terkejut sambil melihat ke arah kedua orangtuanya yang terlihat tenang sambil menganggukan kepalanya, sama sekali tidak terkejut. Detik itu Mitchell bersumpah seberat apapun kehidupan trainee nya, ia akan bertahan setidaknya 3 tahun untuk menghindari penalti ini. Janji!
Terakhir Mr.Yoon memberi list fasilitas yang akan SM sediakan. Tempat tinggal, pangan dan biaya sekolah di public school. Segala kebutuhan di luar itu harus ditanggung oleh keluarga masing-masing. Sayangnya, sekolah yang di sediakan SM Entertainment menggunakan bahasa pengantar full Korea dan untuk itu Mitchell harus mengikuti kelas Korea intensif sebelum akhirnya bisa memulai sekolahnya. Bisa dibilang inilah salah satu hal yang paling dikhawatirkan Mitchell. Belajar bahasa baru bukanlah masalah besar, namun menggunakan bahasa Korea sebagai pengantar pelajaran seperti sains, sejarah sampai sastra? NooOoOo!
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...