H-2 test masuk sekolah!
Dua hari berlalu diwarnai dengan soal-soal ISEE. Berkat bantuan Kenta, kini soal quantitative reasoning tak lagi menghambat Mitchell. Ia hanya perlu berlatih terus agar otaknya dapat lebih cepat bereaksi pada soal tesnya nanti. Entah bagaimana ceritanya, kabar bahwa Mitchell dan Kenta yang akan melakukan tes penerimaan mahasiswa baru di akhir pekan nanti menyebar ke seluruh penjuru kantor. Akibatnya, hampir semua trainee kini tahu akan keberadaan Migi, Mitchell agi (bayik), dan Kenta.
Menurut YiZhuo, yang telah menjalani masa training selama 2 tahun, sangat jarang ada trainee yang bertekad langsung bersekolah. Kebanyakan dari para trainee vakum sekolah selama setahun untuk beradaptasi dengan jadwal training lalu mulai masuk sekolah beberapa tahun kemudian. Karena hal ini lah Mitchell dan Kenta kerap menjadi perbincangan hangat. Bahkan trainee-trainee yang belum ia kenal kerap kali datang menghampirinya saat makan siang untuk menanyakan tentang kabar tersebut dan tak lupa memberinya semangat.
Berbeda dengan Mitchell yang terlihat sangat senang mendapat tanggapan yang positif dari para teman barunya, Kenta terlihat overwhelmed dengan perhatian yang tiba-tiba didapatnya. Kenta sangat kesulitan beradaptasi dengan keramaian gedung trainingnya, ditambah kamar dormitorinya diisi oleh 2 orang roomate sama sekali tak membantu, membuatnya terkadang lebih memilih mengunci dirinya sendiri di studio vokal untuk menghabiskan waktu ketika Mitchell sedang sibuk mengobrol dengan para trainee lain.
Di lubuk hati terdalam, Kenta sangat berterimakasih pada Mitchell yang seringkali mengerti betul ketidaksukaannya terhadap perhatian orang. Seringkali Mitchell mengalihkan perhatian trainee-trainee yang mencoba akrab dengannya. Lucu kalau dipikir. Kenta tak nyaman mendapat perhatian orang, namun memilih mencoba karir di dunia industri. Ia berharap suatu hari nanti ia akan terbiasa dengan perhatian orang lain padanya.
Tuk tuk tuk..
"KEEEENN"
Tuk tuk tuk..Kenta melirik jam tangan di lengannya. 19:50. Kenta membereskan semua barang miliknya dan berjalan menuju pintu keluar studio tempatnya bersembunyi. "Henloo, yuk ke perpus" senyum lebar Mitchell menyambutnya. Kenta tak bisa menahan senyum melihat Mitchell yang masih terlihat berkeringat usai kelas dance. Rambutnya di ikat menjadi satu kuncir kuda, pakaiannya baru di ganti. Menenteng tas gymnya, Mitchell menarik tangan Kenta menuju perpustakaan.
Setelah beberapa hari melihat progres belajar Mitchell, Kenta yakin betul bahwa Mitchell akan lulus tes dengan mudah. Beberapa kali ia mengajarkan cara pintas menyelesaikan soal matematika membuat
Mitchell kini bisa dengan mudah mengerjakan semua soal. Kenta sedikit terkejut melihat kecepatan Mitchell belajar hal baru yang selaras dengan kemauannya yang sangat kuat.Kali ini, Mitchell memilih untuk mengerjakan soal reading comprehesion. Menurutnya, pada bagian inilah ia akan membutuhkan waktu lebih. Menyalakan stopwatchnya, Mitchell membaca soal secepat mungkin. Ada 25 soal yang harus ia kerjakan dalam 25 menit. Kenta turut serta mengerjakan bagian yang sama. Kedua anak remaja itu seperti sedang berlomba satu sama lain sambil sesekali Mitchell jahil menjatuhkan buku soal Kenta ke lantai untuk memperlambatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...