75

733 65 3
                                    

Sesi rekaman kemarin berakhir kurang lebih pada pukul 3 dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesi rekaman kemarin berakhir kurang lebih pada pukul 3 dini hari. Itu artinya Mitchell hanya tidur 3 jam saja hari ini. Ia tertidur sepanjang kelasnya, terimakasih pada Somi yang menawarkan diri menukar tempat duduk mereka untuk satu hari agar guru-guru tak dapat melihatnya terlelap. Walaupun merasa bersalah karena tidur sepanjang hari di sekolah, tak dapat dipungkiri tubuhnya menjadi sangat segar ketika bel pulang sekolah berbunyi.

Somi menyarankan agar lain kali ia minta manager oppa mengantarkannya pulang tepat ketika gilirannya usai. Berhubung kemarin adalah rekaman perdananya, Mitchell tak tau kalau ia boleh pulang tanpa harus menunggu sampai akhir. Tak apa, namanya juga pemula.

Nampaknya tak hanya ia yang tertidur sepanjang hari di sekolah karena semua membernya pun nampak segar bugar walau telah bergadang semalam tadi. Beruntungnya mereka berenam dibebaskan dari training siang untuk beristirahat sebelum memulai training malam. Ketika Mitchell sampai di studio, membernya tengah seru mengobrol bersama member Dream plus Mark oppa.

"Annyeonghaseyooo" Sapa Mitchell sambil menaruh tas gym dan mengeluarkan pakaian training. Tadi ia belum sempat mampir ke toilet jadi kini ia masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Jadi gossipnya benar ya? Migi pakai LV untuk tas sekolah?" Haechan oppa selalu punya 1001 cara untuk membuat Mitchell merasa tak nyaman dan inilah salah satunya. Ini kali pertamanya bertemu Dream masih dengan seragam sekolahnya.
"OPPA KAMU TAU GAK KAKAKNYA KASIH KADO APA WAKTU DIA ULANG TAH-"
"Seriously? Lami? You too!?" Mitchell bersumpah kejahilan Lami akan bertambah dua kali lipat tiap kali ia disatukan dengan Haechan oppa. Seperti yang bisa kalian duga, tiap kali itu terjadi, Mitchell selalu menjadi sasaran empuk kejahilan mereka berdua.

"DIOR! MICAH OPPA KASIH MIGI DIOR!" YiZhou unnie berteriak kencang menjahilinya membuat Mitchell mempercepat langkahnya keluar ruangan untuk berganti baju di toilet sambil menutup kedua telinga dengan tangannya. Melihat Mitchell lari terbirit-birit keluar ruangan, semua orang dalam ruangan itu tertawa kencang.
"Micah itu siapa?" Bisik Jeno pada Haechan  di sebelahnya ketika Mitchell meninggalkan ruangan.
"TEMAN-TEMAN LIHAT ADA YANG CEMBURU" Haechan bangkit berdiri bersiap untuk melarikan diri sebelum Jeno sempat menghabisinya.

"Jeno-ya you're being obvious"
"Right?!"
"Migi gak sadar?"
"Gak mungkin sadar, namanya juga Migi"
"Bukankah mereka berdua terlihat menggemaskan ketika bersama?"
"Wahh ini kali pertama aku melihat Jeno oppa bersikap seperti ini"

Jeno menahan kesal dengan menonjolkan lidahnya pada samping pipi mendengar teman-temannya berasumsi dan berpendapat satu sama lain mengenai perasaannya. Rasanya seperti mereka semua telah melupakan keberadaannya di dalam ruangan itu. Padahal ia hanya bertanya karena penasaran tapi urusannya menjadi rumit ketika ia bertanya pada orang yang salah, Lee Haechan.

"Aku cuma bertanya siapa. Gak cemburu sama sekali"
"Micah, kakak laki-lakinya Mitchell." Jawab HyeIn dengan senyuman penuh arti.
"Jangan cemburu lagi ya, anak baik" Jaemin mengusap kepalanya seperti ia sedang mengelus kepala anak anjing. Menghela nafas kasar, Jeno menepis tangannya.
"Jadi inget waktu Jeno cemburu ke Taeyong hyung. HAHAHAHA"
"YA ZHONG CHENLE! Sudah kubilang gak cemburu. Kalian nih selalu aja tiap kali aku nanya sesuatu jadi asumsi sendiri" Wajahnya merah padam, sebagian karena menahan malu dan sebagian lagi karena marah. Teman-temannya selalu membahas hal ini tiap kali ada kesempatan. Padahal ia hanya melakukan kesalahan kecil dengan mengira ada hubungan spesial antara Mitchell dan Taeyong.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang