Serendipity [seren'dipede]
/noun/
Keberuntungan yang datang tidak terduga
Hidup adalah misteri.
Setiap langkahmu merupakan clue.
Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee?
Akankah kamu terima?
Idol AU
#1 kpopfa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MitchJo Ma, hari ini telfon mici dongg. Mama ada waktu jam berapa?
Mama Loh ada apa Mich? Nanti jam 3an deh yaa mama telfon. Sekarang mama masih nemenin papa meeting.
MitchJo Gak apa maa mau ngobrol ajaa. Okeii jam 3 ya maa.
Kelas hari itu sudah usai ketika Mitchell meminta mamanya untuk menelfonnya. Ia sedang berjalan bersama ketiga temannya menuju kantin untuk makan siang. Kenta mengalungkan lengan kanannya ke bahu Mitchell sambil tertawa melihat Bev dan Mike di depannya yang sedang berdebat mengenai film spiderman yang mereka tonton kemarin.
"Oke nanti abis makan siang kita nonton ulang Captain America civil war biar gue kasih tau kenapa Tom Holland lebih cocok jadi spiderman daripada Andrew Garfield!" Mike mendekap kepala Bev diantara lengan dan badannya dengan gemas. Bev yang meronta-ronta berteriak "WE STAND ANDREW GARFIEEEELD" yang sukses menuai lirikan sinis orang disekitarnya. Kenta dan Mitchell yang tepat ada dibelakangnya sontak berhenti dan bersamaan menutupi wajah mereka dengan telapak tangan. Terkadang tingkah Bev yang tidak terprediksi seringkali membuatnya malu.
Matahari siang hari itu sangat terik. Lagi-lagi Mitchell memilih untuk mengenakan cardigan ketimbang harus berurusan dengan sun burn. Hari itu ia mengenakan kaos croptop pas badan berwarna orange yang ia padukan dengan cardigan panjang beige dan boyfriend jeans putih. Tidak lupa sepatu vans kesayangannya dan backpack berisi buku-buku pelajarannya.
Jarak antara kelas dan kantinnya terbilang cukup jauh karena komplek sekolah yang sangat besar. Selain menyediakan fasilitas summer school, sekolahnya juga merupakan sebuah universitas untuk warga lokal. Sekitar 6 sampai 7 kali lipat lebih besar daripada sekolah Mitchell di Indonesia.
Setelah makan siang, Bev dan Mike menepati janjinya untuk menonton civil war. Kali ini Mitchell ikut menonton sambil menunggu telfon dari mamanya. Otaknya masih dipenuhi dengan video Youtube yang ia tonton kemarin malam. Akhirnya menyadari betapa berat masa trainee yang dihadapi idol kpop yang selama ini ditontonnya di layar kaca. Setelah begitu banyak keringat dan air mata mayoritas dari mereka tidak berhasil debut.
Mitchell mengambil handphonenya dan berlari kecil keluar kamar meninggalkan ketiga temannya yang kebingungan. Ia berjalan menuju balkon diujung koridor dormitori.
"Halo? Ma?" "Haiii sayang, mama gak bisa lama-lama yaa habis ini ada meeting lagi. Ada apaa?" Mitchell menghembuskan nafas perlahan, takut terdengar mamanya diujung telfon. Mama memang terdengar seperti terburu-buru sekali lagi membuat Mitchell ragu untuk bercerita. Khawatir ini bukan saat yang tepat. Namun kata-kata Kenta kemarin ada benarnya. Lebih cepat lebih baik. Mama selalu sibuk, kapanpun bukanlah waktu yang tepat.
"Mitchell? Kamu masih mau cerita ga nih kalau gak mama tutup dulu" "Ma... Aku berapa hari lalu iseng ikut audisi SM sama teman-temanku. Ternyata masuk sampai audisi ketiga" Ia bicara dengan suara sehalus mungkin. Dengan gelisah memutar-mutar kancing cardigannya. Berharap itu bisa membuatnya lebih tenang.