Serendipity [seren'dipede]
/noun/
Keberuntungan yang datang tidak terduga
Hidup adalah misteri.
Setiap langkahmu merupakan clue.
Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee?
Akankah kamu terima?
Idol AU
#1 kpopfa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"MIGI-YAAAA I MISSED YOU SOOOOO MUCHHHH" "YEBIN UNNIE MY LOVE"
Mitchell sedikit terheran ketika pintu apartmentnya di ketuk beberapa kali padahal jam masih menunjukan pukul 18:00. Begitu ia membuka pintunya, suara Yebin unnie memenuhi seluruh koridor. Kegirangan melihat tamunya malam itu, Mitchell sontak menarik Yebin unnie ke dalam pelukan karena hanya ia dan Tuhan yang tahu betapa membosankannya hari itu.
"Aku izin pulang lebih cepat hari ini buat ketemu kamuuu" "UNNIE I ALMOST DIE OUT OF BOREDOM. THANKYOU?!" "Waa, kamu bener-bener chaebol ya?"
Yebin berjalan masuk ke unitnya tanpa harus dipersilakan. Matanya berbinar melihat interior yang telah papa atur sedemikian rupa. Walaupun banyak trainee membicarakan unit apartmentnya ini pertama kalinya Yebin mampir ke unit Mitchell. Warna kuning cerah mendominasi membuat apartment kecil itu terasa lebih luas dan hidup. Yebin berjalan melihat-lihat semua ruangan dalam unitnya tanpa terkecuali. Pujian tak berhenti keluar dari mulutnya.
"Eh? Kamu gak tinggal sendiri?" "Sendirii. Itu barang Kenta, dia nginep disini selama aku sakit" "Uuuuu~ apakah sesuatu telah terjadi?" "ENGGA?!?! Unnie quit it pleaseeeee"
Yebin unnie masih memberinya tatapan skeptis ketika mereka berdua akhirnya duduk di sofa. Pipi Mitchell yang memanas tentu tak membantunya pada situasi yang dari awal memang rawan menimbulkan kecurigaan ini.
"Speaking of Kenta, akhirnya staff SM udah dapet guru private musik dia tuh. Tapi akhirnya cuma ambil violin." "Loh? Bukannya tadinya sama flute?" "Iya tapi ternyata grade gitarnya sudah lebih tinggi daripada flute. Kentanya sendiri gak mau ambil abrsm gitar" "Eh kenapa ya? Nanggung padahal" "Ummm.. soalnya tiap grade butuh waktu sekitar setahun buat bisa test naik, Mitch. Kalau ambil 2 bakal sibuk banget kayanya"
Baru saja Mitchell absen beberapa hari, ia sudah ketinggalan banyak cerita dari kantornya. Mitchell pun terheran kenapa Kenta tak menceritakan hal ini padahal mereka berdua bertemu setiap hari. Mitchell bangkit berdiri untuk mengambilkan Yebin unnie minuman kaleng dari kulkasnya. Menyuguhkanny sedikit refreshment untuk serentetan gosip yang Mitchell tau akan ia beberkan malam ini sebelum Kenta pulang.
"TERUS ADA 1 BERITA HEBOH. Wait. Boleh ga ya aku ngomong? Kayanya ga boleh sih. Bukan kayanya sih, pasti gaboleh sih. Tapi ummm"
Melihat kebiasaan Yebin unnie yang seringkali berbicara pada dirinya sendiri membuat Mitchell tertawa kecil. Bagaimana caranya ada orang yang beranggapan gadis sebaik dan selucu ini sebagai seseorang yang angkuh dan galak? Entah. Mungkin memang ada orang yang fokus melihat kejelekan seseorang ketimbang kelebihannya.
"Unnie, gak usah kasih tau aku kalau emang gak boleh. Nanti kamu jadi kena masalah gara-gara aku. Jangan ah" "Tapi aku rasanya pingin cerita ke seseoranggg huuuuu" "Okay. Okay. Gini. Aku janji gak akan kasih tau siapapun! Bahkan Kenta!" "Janji?" "Janji!" "SM berencana mendebutkan sebuah girlband!" Teriak Yebin unnie.