Liburan sekolah telah usai, menandakan Mitchell harus kembali ke sekolahnya. Somi semalam menelfonnya dengan nada panik karena baru menyadari bahwa mereka berdua mungkin saja berbeda kelas nanti. Mendengar Somi panik, Mitchell malah lebih panik lagi. Pasalnya, ia tak berteman dengan siapapun di lingkungan sekolah selain Somi. Selain karena anjuran perusahaannya namun juga Mitchell merasa kesulitan berbaur dengan topik obrolan teman sekolahnya.
Ketika Mitchell datang ke sekolah, Somi telah lebih dulu menunggunya di depan gerbang. Wajahnya kini sumringah seperti telah menerima uang kaget.
"Mitch, kita ga sekelas"
"KOK KAMU SENENG SIH KITA GA SEKELAS?" Pekik Mitchell tak terima.
"Aku tantrum di kantorku semalam. Terus akhirnya staff sepakat buat ngomong ke pihak sekolah biar pindahin kamu ke kelas aku"
"Boleh?"
"Boleh!"
"Kok bisa?"
"Mereka bilang kamu yang selalu bantu aku di kelas. Apalagi sekarang aku sudah menjadi idol jadi akan kesulitan mengikuti pelajaran di kelas tanpa bantuan kamu"
"Daebak. Jenius. Jenius"Mereka berdua tertawa kencang mendengar cerita Somi. Mitchell tak menyangka perusahaannya mau turun tangan menyelesaikan masalah seminor ini. Sampai di kelas, mereka berdua duduk di tempat yang sama persis seperti kelas 1 kemarin. Somi di pojok paling belakang dan Mitchell tepat 1 baris di depannya.
Kini Mitchell dapat bersekolah dengan tenang tanpa kehadiran Emma maupun Kenta. Rasanya seperti bisa bernafas kembali. Semalam Mitchell sudah menelfon kakaknya di Indonesia untuk membantunya menyusun jadwal pelajaran. Di sekolah internasional, para siswa dibebaskan untuk memilih mata pelajaran yang akan mereka ambil. Jadi tiap orang bisa mengambil mata pelajaran sesuai dengan bidang yang akan mereka geluti nantinya. Micah, kakaknya Mitchell, semalaman penuh membantunya memilih kelas-kelas yang tak terlalu sulit agar Mitchell dapat lebih fokus pada trainingnya. Ini merupakan salah satu keahlian Micah mengingat ia bisa menyusun jadwal kuliahnya sedemikian rupa sampai bisa lulus sebelum waktu yang diestimasikan oleh pihak kampus.
🍃🍃🍃🍃
Mitchell berjalan menyusuri koridor di training center untuk mencari kelas yang bisa ia ikuti. Trainee khususnya yang masih berkutat dengan comeback Nct Dream membuat kelas malamnya lagi-lagi ditiadakan. Lami, HyeIn, Hina dan YiZhou unnie masih setia berada di studio lantai 7 bersama Dream yang sedang mengatur ulang posisi koreo semenjak kedatangan Haechan oppa. KoEun unnie pergi entah kemana, dugaan Mitchell leadernya itu pergi menemui Mark oppa yang baru saja pulang ke Korea bersama Haechan oppa. Mitchell sendiri berencana untuk ikut kelas dance training reguler untuk mengisi waktu luang.
Mitchell bisa saja langsung menanyakan jadwal kelas pada Yebin unnie di lantai dasar, namun entah kenapa rasanya ia ingin berjalan-jalan mencari ruang kelasnya sendiri. Dengan airpods yang terpasang di telinganya, Mitchell menelusuri studio demi studio mulai dari lantai dibawahnya, lantai 6. Langkah kakinya sangat ringan dengan kepala yang sesekali dianggukan sesuai dengan irama lagu. Tiap studio di training center punya celah kecil tembus pandang jadi ia tak perlu repot-repot membuka pintu demi pintu. Cukup dengan melongokan kepalanya di celah kecil itu untuk mengecek sebuah studio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...