Pertengahan februari, tepat ketika KoEun unnie dan Lami angkat kaki dari training center untuk selama-lamanya, pemerintah Korea menaikan siaga covid ke langkah selanjutnya. Menurut YiZhou unnie, kondisi di China menjadi semakin parah. Nampaknya virus ini bukan sekedar isu atau virus-virus ringan seperti apa yang Mitchell fikirkan sebelumnya.
Bahkan Somi menelfonnya beberapa hari setelah rapat darurat. Nampaknya perusahaannya pun menunda semua jadwal comeback dan debut para idolnya. Sebelum menelfonnya, Somi telah mencar info pada member Twice dan ternyata JYP Entertainment pun ikut menunda semua jadwal. Kalau para idolnya jadi punya waktu istirahat yang panjang, berbeda dengan para staff kantor perusahaannya yang tengah dilanda tsunami jadwal-jadwal yang terpending.
Yebin unnie menjadi jarang sekali ada di mejanya. Sampai trainer-trainer dipanggil untuk rapat darurat beberapa kali ke kantor pusat meninggalkan para trainee bersantai di training center. Jadi kalau boleh disimpulkan, beberapa hari sebelum kepergian KoEun unnie dan Lami dihabiskan dengan bermain, bersantai dan mengobrol bersama para member dream. Mitchell pun sudah melepaskan segala kesedihan setelah membuat janji jika salah satu dari mereka mulai melupakan groupchat mereka, maka akan terkena sial 3 turunan. KoEun unnie berkata 8 turunan terlalu banyak, dan Mitchell berpendapat bahwa 1 turunan terlalu sebentar.
Pada hari-hari terakhir itu pun Mark oppa tak lagi menyembunyikan afeksinya pada KoEun unnie di depan mereka seperti yang sudah ia lakukan selama ini. Mark oppa telah meruntuhkan imagenya di depan teman-temannya dan lebih menaruh perhatian lebih pada KoEun unnie. Mitchell merasa kalau mereka berdua memang diciptakan khusus untuk satu sama lain.
Sedangkan Lami, masih seperti biasanya. Berisik, jahil, bawel tapi akan berubah seratus delapan puluh derajat kalau mereka sedang bersama orang lain. Tepat satu hari sebelum kontraknya benar-benar usai, Lami mengobrol 4 mata dengan Jaemin oppa. Sampai detik ini tak ada yang tau apa yang Lami obrolkan dengan Jaemin oppa. Kalau Mitchell boleh menebak, itu tentang hubungan mereka di masa lalu. Tapi entahlah. Mitchell sendiri pun merasa itu bukan tempatnya untuk bertanya lebih lanjut.
Pada hari terakhir, kedua orangtua KoEun unnie dan Lami datang ke perusahaan untuk mengobrol dengan staff. Setelahnya pergi ke dormitori untuk membawa pulang semua barang yang telah anaknya packing selama berhari-hari. Pada hari itu pula Mitchell akhirnya bisa bertemu dengan adik semata wayang dari Lami. Terlepas dari keasingan orangtuanya pada Mitchell, mereka tetap menitikan air mata ketika berpelukan dengannya. Memberi pesan untuk menjaga diri, tetap kuat dan rasa terimakasih karena telah saling menjaga satu sama lain.
Kalau kalian pikir hari terakhir tidak akan semenyedihkan hari pengumuman debut mereka diundur, maka kalian sama besar. Karena hari itu menjadi hari dimana Mitchell turut serta dalam lautan air mata. Ia merasa di hari itu ia menangis dari awal membuka mata sampai detik-detik ia jatuh tertidur. Bahkan sampai beberapa hari setelahnya Mitchell masih bisa merasakan kepalanya sangat ringan. Sampai beberapa hari setelahnya, bahkan hari ini, Mitchell dan 3 orang yang tersisa masih tak percaya kalau Lami dan KoEun unnie benar-benar sudah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...