68

705 66 1
                                    

Sebulan sudah Mitchell dan para member melatih lagu debut mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebulan sudah Mitchell dan para member melatih lagu debut mereka. Tak lama setelah mereka menerima lagu debut, 3 lagu lain menyusul. Kini jadwal latihan mereka menjadi lebih intensif ketimbang biasanya. Biasanya mereka masih sempat bermain-main selama latihan berlangsung, bahkan mengajar member Dream untuk berlatih bersama mereka. Kini setelah pembagian line vokal terdistribusi, mereka sibuk melatih baris mereka masing-masing.

Kalau member lain sibuk melatih line mereka dan mempraktekannya sambil menari, Mitchell di sisi lain melatih gaya centil dan gemasnya. Lagu ini sangat feminim sedangkan style dance Mitchell sangat jauh dari kata cute dan feminim. Ia berlatih ekstra setiap harinya untuk tampil cute di tiap gerakannya. YiZhou unnie dan Lami selalu membantunya untuk itu karena nampaknya mereka berdua sangat ahli dalam bidang aegyo. Entah kenapa ekspresinya terus berubah menjadi jutek setiap kali ia mulai menari dan itu langkah terburuk untuk memulai membawakan lagu debutnya, Huff n Puff. Bahkan dari judulnya pun telah terbayang betapa menggemaskan tariannya bukan?

Kalau kalian fikir itu semua sudah cukup sibuk, maka salah besar karena Mitchell masih harus belajar untuk ujian kenaikan kelas. Ujian kenaikan kelas selalu diikuti dengan rentetan tugas dan pr yang harus diselesaikan tepat waktu. Kadang pula tugas-tugas tersebut harus diselesaikan secara berkelompok. Itu artinya Mitchell tak bisa mengerjakan semua tugasnya pada waktu luangnya. Mitchell harus disibukkan dengan mengatur jadwal kerja kelompok dan sialnya lagi ia mendapatkan anggota kelompok yang sangat tidak bisa diajak kerja sama. Sampai akhirnya ia menyerah dan memilih untuk mengerjakan semuanya sendirian ketimbang harus menghabiskan banyak waktu menunggu temannya untuk mengerjakan bagiannya yang tak kunjung datang.

Tanpa disadarinya, kesibukannya ini membuat ia kelimpungan dan stress. Berat badannya kian turun, kulitnya kian pucat dan entah kenapa rambutnya yang mulai memanjang ini selalu rontok. Jadi ketika akhirnya ujian akhir selesai, tak hanya Mitchell namun semua orang di sekitarnya ikut menghela nafas lega. Tentu para membernya telah menawarkan bantuan untuk tugas-tugasnya, namun Mitchell merasa tak enak kalau harus merepotkan membernya. Lagipula tak hanya dirinya namun semua trainee sedang disibukkan pada bulan-bulan ini. Rasanya tak adil kalau harus menambah beban kerjaan mereka.

Salah satu hal yang membuat semangatnya berkobar melewati lautan tanggung jawabnya ini adalah fakta bahwa ini saat-saat terakhir Emma akan berada di sekolahnya. Tiap kali Mitchell merasa down, ia otomatis memikirkan kehidupan sekolahnya yang akan berangsur membaik mulai tahun depan. Entah kenapa hal sesederhana ini selalu sukses memberinya energi tambahan.

Hari ini adalah hari pembagian hasil kenaikan kelas untuk siswa kelas 1 dan 2, dan hari wisuda untuk siswa kelas 3. Itu tandanya Mitchell akan turut menghadiri wisuda Kenta sebagai adik kelasnya. Ia sendiri pun tak tau sistem di sekolahnya akan seperti ini karena biasanya hari wisuda diadakan beberapa hari setelah pengumuman kelulusan. Menurut Somi, alasannya karena kurikulum sekolah Internasional yang berbeda. Jadi seluruh siswa kelas 3 telah dinyatakan lulus hanya dengan mengikuti ujian sekolah dengan dasar kurikulum Cambridge namun para siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah masih harus mengikuti test masuk ke kampus masing-masing.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang