30

859 64 1
                                    

2300 words im shockeddddd
Also check pict above to check where i got the guitar inspo😚😚

2300 words im shockedddddAlso check pict above to check where i got the guitar inspo😚😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu adalah satu-satunya hari libur para trainee. Trainee tak diwajibkan untuk berlatih mandiri, namun kantor akan tetap dibuka kalau-kalau ada trainee yang memutuskan untuk berlatih di hari libur mereka. Sebenarnya salah satu roomate Kenta mengajak mereka berdua untuk training bersama hari ini. Sayang sekali harus ditolaknya karena mama dan papa mengundang Kenta untuk datang ke unitnya untuk makan siang bersama.

Beberapa hari berlalu, nampaknya Kenta mulai sedikit akrab dengan salah satu roomatenya, SungChan. Kabar ini menjadi angin segar untuk Mitchell yang mulai agak khawatir pada sikap Kenta yang terlalu dingin dengan orang disekitarnya. Walaupun Mitchell berjanji akan selalu menemaninya, ia berfikir minimal Kenta harus bergaul dengan trainee-trainee yang tinggal bersamanya, bukan?

Kemarin mama dan papa telah berbelanja berbagai bahan untuk membuat ayam goreng dan sambal tomat, sesuai dengan request Mitchell. Awalnya ia meminta mama untuk memasak rendang yang berakhir kurang mulus karena mama tak ingin membuat unitnya bebau rempah untuk beberapa hari kedepan. Padahal Mitchell tak keberatan, namun ayam goreng pun boleh juga.

Pagi-pagi mama dibantu papa telah bangun untuk menyiapkan makan siang mereka. Mitchell yang akhirnya telah menyelesaikan tes ISEE, memilih untuk bangun lebih siang. Bayar hutang tidur yang telah dicicilnya beberapa hari kebelakang. Tapi karena sudah terbiasa bangun pagi, tepat pukul 10:00 Mitchell sudah terbangun dan tak bisa tidur lagi. Kenta akan datang 1 jam setengah lagi.

Berjalan gontai, Mitchell mengambil segelas air putih dan meneguknya sampai habis. "Kok udah bangun sih? Katanya kemarin mau bangun siang" Papa bertanya tanpa melihat kearahnya, masih sibuk dengan gorengan di depannya. "Iya kebangu- IIHH ADA BAKWAN" Mitchell sudah tak ingat kapan ia terakhir makan gorengan. Hari-hari terakhirnya di tanah air ia tidak menyentuh gorengan sedikitpun, tentu akibat sakit tenggorokannya sehabis promnight silam.

"Tadinya papa maksa mau bikinin gehu tau Mitch, eh tahu disini beda. Nanti malah jadi sapo tahu" Mama berkata sambil menyenggol lengan papa di sebelahnya. Terkadang Mitchell selalu menebak, mamalah sosok rasional dalam keluarganya. "Bakwan aja udah seneng bangeeettt, thankyouuuu" Mitchell mengunyah bakwan di tangannya dengan lahap, sedikit berharap ada bumbu kacang di sebelahnya.

"Anything for you babyyy. Eh mitch, mama beliin Kenta hadiah loh kemarin" Mama? Beli kado untuk Kenta? "Emang kenta ulang tahun ya?" Mitchell yang sama sekali tak pernah menanyakan tanggal ulangtahun orang terdekatnya itu menepuk jidat. "Enggak. Kemarin itu loh mamanya Kenta cerita kalau gak sempet beliin dia gitar. Soalnya keberatan katanya dia kalo harus bawa punya Kenta dari Indonesia" Jelas mamanya membuat Mitchell membentuk O besar di bibirnya. Kenta pernah beberapa kali protes kalau ia tak begitu suka memainkan alat musik yang bukan miliknya. Katanya, feelnya beda. Untuk Mitchell yang sangat awam dalam hal bermusik, ia hanya bisa menganggukan kepalanya walaupun tak mengerti.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang