34

894 74 2
                                    

Percakapan dalam bahasa Indonesia : In Korean.
Percakapan dalam bahasa Inggris : In English

Percakapan dalam bahasa Inggris : In English

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu berlalu dengan cepat. Otot-otot di badan Mitchell telah terbiasa dengan training, tak lagi membuatnya sulit bergerak ketika tidur. Bahasa Korea Mitchell untuk percakapan sehari-hari sudah sangat membaik. Kenta pun telah beradaptasi dengan lingkungan di dormnya. Tak lagi merasa asing dan risih, bahkan kini ia sangat dekat dengan beberapa roomatenya.

Walaupun seringkali Mitchell mendapat teguran akibat terlalu sering kabur untuk membeli cemilan manis di minimarket, semuanya berjalan dengan sangat baik. Di minggu ini pulalah Mitchell akhirnya menyadari bahwa kelas dancenya merupakan kelas A, para trainee lain menyebutnya sebagai kelas yang akan melahirkan seorang main dancer.

Besok merupakan weekend terakhir sebelum akhirnya sekolah akan dimulai. Mitchell mulai gelisah takut-takut jadwal trainingnya akan berantakan karena sekolahnya. Karena itulah beberapa hari ini, Mitchell mencuri start. Lebih dulu mempelajari textbooknya, berharap dengan cara ini ia akan lebih mudah menyerap pelajaran di kelas nanti. Yebin unnie tak lelah mengingatkan Mitchell dan Kenta untuk tidak tampil mencolok di sekolah nanti. Mereka berdua diminta untuk merahasiakan identitas mereka sebagai trainee SM.

Setelah kelas Korea hari ini akhirnya berakhir, Mitchell dan Kenta buru-buru mengambil nampan berisi makanan. Menu siang ini semangkuk penuh salmon salad. Karena monthly evaluation sebentar lagi, kantin mulai menyesuaikan menu makanan para trainee. Mengambil nampannya dengan semangat, Mitchell mencari tempat duduk kosong. Entah kenapa kantin kala itu sangat penuh.

"Migi-ya! Duduk disini!" HyeIn unnie melambaikan tangan padanya. Mitchell dan Kenta akhirnya bergabung dengan meja HyeIn unnie. "Kenapa siang ini kok penuh banget ya kantin?" Tanya Mitchell sambil menyesap oksusu-cha. "Banyak idol yang mempersiapkan comeback jadi manager-nim ikut makan disini" jelas KoEun unnie di sebelahnya. Mitchell menganggukan kepala sambil melahap saladnya. Hampir semua orang di kantornya terbiasa menggunakan masker, Mitchell sangat kesulitan mengenali temannya, apalagi idol. Setelah pertemuan tak disengajanya dengan Wendy, Mitchell merasa tak pernah lagi berpapasan dengan idol lain. Atau mungkin juga karena sebagian besar waktunya dihabiskan dalam studio.

"Kenta, denger-denger kamu mau dipindahkan dari kelas vokal kita?" KoEun bertanya. Kenta mengedipkan matanya dan melirik ke arah Mitchell sebelum menjawab. "Katanya sih gitu, tapi belum ada pengumuman lebih lanjut. Kayanya nunggu monthly evaluation deh" Jawabnya.
"KENTA PINDAH?!" Mitchell yang sedari tadi masih melongo akhirnya tersadar.
"Pin dah. Kata baru guys" YiZhuo tertawa keras. Pasalnya, Mitchell masih sering tak sengaja menyeletuk menggunakan Bahasa Indonesia. Membuat teman-temannya seringkali menjahilinya.
"Belom Mitch, belom pindah chill" jawabnya tak acuh.

Hal ini membuat Mitchell sedikit kesal. Ia bahkan telah melatih dance Kenta lebih daripada biasanya agar Kenta bisa masuk ke kelasnya. Namun naas, Kenta malah akan dipindahkan dari kelas vokal bersamanya.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang