Serendipity

20

Setelah makan siang seusai kelas vokal tadi, para peserta digiring menuju kelas dance yang berada 2 lantai dibawah. Dance studio ini serupa dengan ruang audisinya kemarin namun tampak sedikit lebih besar. Mungkin para staff SM sengaja memberi mereka ruangan terbesar karena jumlah peserta tak sedikit.

"Hii everyone! Im your dance instructor for today and you can call me Dave. Some of you can change to more comfortable clothing. Be ready to sweat today" Dengan bahasa inggris yang terpatah-patah Dave memperkenalkan diri. Dave nampak lebih muda ketimbang juri dance kemarin. Mitchell memutuskan untuk mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda dan membiarkan beberapa helai rambut terjatuh untuk membingkai wajahnya.

Mitchell berdiri di pojok belakang ruangan tepat di sebelah Mike sebelum akhirnya Kenta memintanya bergeser. Para peserta memilih melakukan pemanasan singkat sambil menunggu Dave sibuk berkutat dengan sound system. Mitchell, Kenta dan Mike sedang bercanda sebelum akhirnya suara lagu berhasil diputar. Lucifer - SHINee!

"Before we learn, i will show you first the coreograph for this song. Lucifer contains great amount of basic dance move which later you have to mastered."

Dave mulai menari mengikuti irama. Mitchell tentu pernah melihat SHINee perform lagu ini. Namun baru kali ini ia memperhatikan betul setiap gerakannya dan belajar menarikannya sendiri. Gerakan Dave sangat clean dan sharp. Dua hal yang selalu ditekankan guru menarinya di Indonesia dulu. Setiap orang pasti bisa memberi power lebih namun orang seperti Dave menempatkan power tersebut di tempat-tempat yang sangat tepat sehingga tariannya terlihat lebih spotless.

"Gue harus hafalin gerakan sebanyak itu?" Mike disebelahnya berbisik dengan wajah penuh teror. Belum sempat Mitchell membalas, Kenta ikut berbisik padanya dan Mike. "Here's me totally forget how idol need to be expert of anything" Cemas Kenta sambil menggelengkan kepalanya. Mitchell tertawa melihat kedua temannya, berjinjit dan melemparkan kedua lengannya ke bahu Mike dan Kenta, Mitchell berbisik "Mundur pelan-pelan sampe dapet baris paling belakang biar ga keliatan kalau salah terus" Masih dengan posisi yang sama, di rangkulan Mitchell, mereka bertiga pelan-pelan mundur ke baris paling belakang.

Kenta dan Mike menghembuskan nafas lega ketika mereka berhasil mendapatkan baris paling akhir. Namun tampaknya rencana brilliant Mitchell gagal total ketika Dave berkeliling setiap saat untuk memastikan semua muridnya melakukan gerakan dengan benar. Mitchell terkejut dengan ketelitian Dave memperhatikan anak didiknya satu persatu, kadang ia bahkan tak sadar Dave telah berdiri di belakangnya memastikan gerakannya sempurna.

Mitchell telah mengikuti jejak Adell untuk mengikuti segala dance activity selama lima tahun terakhir. Dimulai dari ekstrakurikuler, dance club, sampai perlombaan. Namun latihan dance kali ini terasa sangat berbeda dari biasanya, hampir terasa seperti profesional. Bukan masalah baginya untuk menghafalkan sebuah gerakan namun Mitchell selalu merasa ia membutuhkan banyak waktu untuk menyempurnakannya. Sesekali ia membantu Kenta ataupun Mike yang seringkali kelupaan.