Adrenalin mengalir deras di tubuh Mitchell. Degup jantungnya begitu keras sampai ia khawatir akan terdengar 4 juri di depannya. Mitchell melirik ke sekitarnya dan menyadari bahwa ini adalah dance studio yang disulap menjadi tempat audisi lengkap dengan lighting, kamera, sound system dan sebuah keyboard. Setelah sampai ditengah 'panggung' audisi, Mitchell melihat ke arah juri dan tersenyum. This is it Mitch, now or never.
"Mitchell, can you tell me a little about yourself using english? "
"Hii, my name is Mitchell Jo. Im 15 years old and about to enter highschool. Im from Indonesia so i can speak Bahasa Indonesia, English and a little Chinese."
Serentetan audisi kemarin telah membuatnya fasih memperkenalkan diri namun para juri yang masih diam menyimak di depannya terlihat seperti ingin Mitchell memperkenalkan dirinya lebih jauh lagi.
"I was auditioned in Shanghai actually because i was there to participate Summer School. I cant play any instrument... oh! Wait! I actually can play keyboard a little bit. I was tutored before but since i love dancing more so i kiiiinda ditch the keyboard lesson"
Mitchell menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. Haruskah ia bersikap lebih formal? Atau apakah ia terlalu banyak bercerita? Namun derai tawa juri membuatnya menghembuskan nafas yang tanpa sadar telah ia tahan beberapa saat. Ia pun menyunggingkan senyuman canggung.
"Ok then Mitchell, nice to see you here. So which song you've prepared for today?" Ujar seorang juri dengan tubuh mungil dan cantik.
"Im gonna sing All About You by Ms. Taeyeon"
"Ms. Taeyeon? Thats new. Ok you may start from beginning to end" juri terkikik kecil sambil menginstruksikan kakak di balik Keyboard untuk memulai.
Lantunan intro mulai dialunkan Mitchell membelakan matanya menyadari sesuatu. Ia tak tahu bagaimana memberitahu sang keyboardist untuk menurunkan setengah nada! Tangannya terasa sangat dingin dan tak ada waktu lagi untuk mundur. Mitchell mengigit bawah bibirnya sambil memejamkan mata mencoba fokus tanpa harus melewati mental breakdown. NOW OR NEVER!!! Bisa bisa bisa Mitch pasti bisa yuk! Yuk! Yuuuuuk!
"Eonjebuteoinji geudaereul bomyeon...
Unmyeongirago neukkyeossdeon geolkka....
Bamhaneurui byeori bichnan geoscheoreom
Oraesdongan nae gyeote isseoyo... hmm...
Geudaeraneun siga nan tteooreul ttaemada
Oewodugo sipeo geudael gieokhal su issge
Seulpeun bami omyeon naega geudaereul jikyeojulge
Nae maeum deullyeoonayo
Ijji marayo....Jinaganeun gyejeol soge nae maeumeun
Byeonhaji anhneundan geol anayo
Geujeo baraboneun nunbit geu hanaro
Sesangeul da gajin geot gateunde
Geudaeraneun siga nan tteooreul ttaemada
Oewodugo sipeo geudael gieokhal su issge
Seulpeun bami omyeon naega geudaereul jikyeojulge....
Nae maeum deullyeoonayo
Ijji marayo....Kkocci pigo jineun nari wado
Igeot hanaman gieokhaejwoyo
Geudael hyanghan maeumeul
Eonjenganeun uri
Meoreojilji mollado...
Naneun geudaeramyeon gidaril su isseul tende~
Sigani heulleodo naega igose seo isseulge
Geudae mangseoriji marayo
Geuttaega omyeon..."Mitchell agak terkejut pada fakta ia bisa mengambil nada yang ia fikir terlalu tinggi. Walaupun ada fals, ia sangat puas akan hasilnya. Inilah yang terbaik yang bisa Mitchell berikan pada saat itu. Para juri menganggukan kepalanya puas dan meminta Mitchell menyebutkan lagu untuk audisi dance nya.
"Where should i start? Is it reff? Or should i dance it from the beginning?" Mitchell bertanya saat para staff sedang berusaha menyetel Boom dari NCT Dream.
"From beginning of course. Its your final Audition anyway. Im surprised that you choose this song instead of girly one" Sekarang juri yang duduk paling kanan menjawab pertanyaan Mitchell. Berbeda dengan juri lainnya yang mengenakan pakaian formal, Juri ini mengenakan topi yang menutupi setengah wajahnya dan celana jogger. Fakta bahwa ia tentu terlihat seperti instruktur dance membuat Mitchell sedikit bergidik terintimidasi.
Musik berhasil diputar dan Mitchell mulai menari. Musik yang catchy dan bersemangat membuatnya keluar dari kotak di fikirannya. Ia mulai menikmati performance nya saat itu. Sepekan terakhir berlatih lagu yang sama, membuat Mitchell telah piawai lipsync tanpa betul-betul menyadarinya. Mitchell memberikan power lebih dibeberapa tempat untuk menyeimbangi musik. Tahu betul ia tak boleh membuang terlalu banyak energinya di awal lagu karena lagu ini butuh banyak energi dari awal sampai akhir. Tak lupa ada dance break di akhir lagu, kebanggaan NCTzen a.k.a Adel.
Nafas Mitchell terengah-engah saat dance berakhir. Mencoba mengatur nafas, Mitchel menghirup oksigen sebanyak-banyaknya sampai pundaknya ikut terangkat tinggi lalu menghembuskannya perlahan, tak sadar juri di sebelah kanan tadi masih memperhatikannya. Sambil tertawa, ia bertanya "Tired?"
"Oh no no no, i can manage." Mitchell menyunggingkan senyuman lebar. "Ok then, now we're gonna play random song. If you familiar with the dance move you dance with it but if you dont....... You're in trouble"
Mitchell sontak membelakan matanya dan mulutnya terbuka. Im in huge huge trouble then. Tak hanya Mitchell, juri lain pun nampak terkejut dan melirik ke arah juri tadi.
"Nah he's kidding. You can dance freestyle if you dont know the dance move" Juri cantik tadi menyelamatkan nyawanya. "Now close your mouth before flies went there. Ill start the music now~" Tambahnya yang membuat Mitchell cepat-cepat menutup mulutnya.
Lagu pertama diputar. Red Velvet. Mitchell bersumpah pernah mendengarnya di suatu tempat tapi tak bisa mengingat judulnya. Mitchell mulai melangkahkan kaki kiri-kanan-kiri-kanan sebelum akhirnya menggerakan tubuhnya sesuai dengan irama lagu. Teringat kata Mike, gerakan simple tapi penuh detail. Ditengah lagu, mitchell melepas ikatan rambutnya dan mulai mengibaskan rambut sesuai lagu. Para juri terlihat terkesan!
Lagu kedua diputar. EXO Growl. Dewi fortuna nampaknya sedang berada di pihaknya kali ini karena Kenta memilih lagu ini untuk audisinya hari ini jadi tentu saja Mitchell hafal betul gerakannya! Sesekali Mitchell memberikan smirk karena itulah yang dilakukan Kenta.
Lagu berhenti tanda audisi kali ini telah usai. Inilah ujung dari perjalanannya berlatih tanpa henti selama 7 hari. Mungkin inilah juga terakhir kalinya ia mengikuti audisi. Siapa yang tahu?
"Its so confusing. You're so cute but when the music on, you become someone else. Im so afraid" Juri cantik melipat tangannya di atas meja. Ketiga juri lainnya nampak setuju dengan pendapatnya membuat Mitchell tersipu di tempatnya. Ia mengembungkan pipinya berharap agar tidak memerah walaupun ia sendiri tahu betul pasti kini pipinya sudah berubah menjadi tomat. "Thankyou" ujarnya pelan sambil mencoba menutupi pipinya yang memerah.
Jadi tadi kan aku iseng ye ngecek chapter awal. Kok.... Kacau ya HAHAHAHAHA. Jadi 6 chapter awal tu ditulis kayak 6 bulan lalu. Masih bingung mau pake sudut pandang pertama atau ketigaaa. MAAP YAAAAAAAA.Trus inii kayanya wattpad ngehapus chapter 5 masa. Gak tau gimana cara balikin atau selipin chapter gais:))))
Huft yauda deh tapi. Untung chapter 5 tuh cuma ceritain di lobby tempat isi form audisi ajaa. Jadi yauda deh loncat dikit🥲
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
Hayran KurguSerendipity [seren'dipede] /noun/ Keberuntungan yang datang tidak terduga Hidup adalah misteri. Setiap langkahmu merupakan clue. Bagaimana jika suatu hari keberuntungan membawamu untuk menjadi seorang trainee? Akankah kamu terima? Idol AU #1 kpopfa...