Author POV
Beberapa menit mereka menikmati makan siangnya, ponsel Jennie bergetar Lisa menelfonya, "angkatlah" ucap Deb yang sedari tadi merasa terganggu dengan suara getar ponsel Jennie,
"biarkan saja, biar dia tahu bagaimana rasanya dibohongi" ucap Jennie menghiraukan ucapan Deb, "ehm ternyata kau masih Jennie yang kukenal 3 tahun lalu yah, sifat kekanak-kanakanmu ini sangat menggemaskan" kata Deb lagi sambil terkekeh,
"yak jangan mengatakan kalimat itu" kesal Jennie, "kalau begitu angkatlah panggilannya",pintah Deb kemudian, Jennie hanya memutar matanya, sementara kedua orang didepan mereka asik dengan makanan mereka sendiri tidak ingin ikut campur,
"hemmm" ucap Jennie dipanggilannya,
"Hon, kau Dimana ?, aku diunit dan tak menemukanmu sayang" ucap Lisa dibalik panggilannya,
"aku sudah dikampus" jawabnya singkat,
"yak, sudah kubilang untuk menungguku diunit kenapa kau-"Lisa tak menyelesaikan kata-katanya, dan langsung dimatikan oleh Jennie,
"sial.."desis Lisa,
ia kemudian bergegas untuk turun dan kembali ke kampus, didalam perjalanan ia berpikir dan merasa muak dengan sikap yang berubah dari Jennie akhir-akhir ini, dimana gadis itu tidak lagi menuruti apa yang ia katakan, sebenarnya ia tidak akan merasa kecewa hanya saja pikirannya terlalu jauh kepada Deb, apakah Deb yang membuatnya berubah.
Sesampainya dikampus Lisa mencari keberadaan Jennie di sekret namun ia tidak menemukannya, ia beralih ke UKM basket dan menemukan Jennie, Deb, Irene dan Seulgi disana. Keempatnya kaget karena kedatang tiba-tiba Lisa didepan pintu tak melepas helmnya,
"oh Lisa masuklah" ucap Deb memecah keheningan diantara mereka, ia tersenyum paksa melihat kedatangan Lisa yang sejujurnya tak ia harapkan itu.
"terimakasih sunbae", Lisa perlahan melepas helmnya, dan memegangnya, ia melangkah maju menuju kearah mereka untuk bergabung disana Lisa menatap Seulgi dan Seulgi hanya diam dan menundukkan kepalanya ketika melihat tatapan Lisa,
"cihh.."desis Lisa ketika melihat sikap Seulgi,
"Hon, kau sudah makan siang?"tanya Lisa kepada kekasihnya, sementara itu Jennie hanya menulis sesuatu dikertasnya dan tak melihat kearah Lisa setelah itu ia berbicara kepada Irene, fiks Lisa dicuekin.
Setengah jam berlalu kini akan tiba pembukaan ceremonial turnamen basket antar universitas yang dilaksanakan dikampus mereka, Deb yang menjadi ketuanya kini sudah bersiap-siap didepan podium untuk memberikan sambutannya.
Jennie yang menjadi undangan kini duduk dikursi untuk undangan sementara itu Lisa sedang bersiap bersama kamera ditangannya, ia hanya fokus ke arah kekasihnya pasalnya semenjak ia datang keruangan Jennie sama sekali tidak berbicara dengannya, Lisa semakin merasa bersalah sekarang.
Seulgi yang ternyata bertugas menjadi tim dokumentasi juga kini harus bekerja keras sekarang karena Lisa yang terlihat sangat tidak mood.
"yak berhentilah berwajah seperti itu" bisik Seulgi ketika tepat berdiri disamping Lisa,
"jangan mengajakku berbicara" balas Lisa, yang fokus menatap kekasihnya dari sampingnya,
"Rock, kau harus berhati-hati dengan si pirang sialan itu" ucap Seulgi sambil memandang Deb yang sedang berpidato,
"yak jangan memanggilku dengan nama itu" balas Lisa kemudian,
"aku tidak nyaman memanggil namamu bodoh" ucapnya lagi,
"berhentilah berbicara orang-orang mungkin akan melihat kita, menjauhlah" pinta Lisa kemudian Seulgi pergi kearah lain berpura-pura merekam.
Pembukaanpun selesai Jennie sama sekali tidak ingin berbicara dengan Lisa, ia kemudian pergi kearah Deb, menghiraukan keberadaan kekasihnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...