pria itu terkekeh kemudian dia mengangkat gelasnya kami bersulang bersama, sebelumnya tempatku adalah single seat tapi tiba-tiba temannya datang kesini juga para wanita seksi ala barat berkumpul disampingku sial ini asik aku menyukainya, mereka menggodaku, namun aku tidak menunjukkan raut tergoda sama sekali.
Remix lagu kedua yang berjudul sexy girl yang dibawakan oleh Dj Snake benar-benar membuatku mengingat seseorang.
sial aku mengingat Jennie dimana aku sering menyanyikan lagu ini untuknya dan dia menari dengan sangat sexy, shit pikiran macam apa ini, tidak lucu jika aku harus menumpahkan air mataku di Bar.
"Lisa c'mon!!!" pria itu mengajakku berdiri untuk menari, aku yang masih sepenuhnya sadar belum mabuk sama sekali membiarkan mereka pergi dan masih duduk dengan nyaman disini.
mereka semua sudah berada ditengah dan sangat banyak orang disana, masih memegang gelas yang masih penuh aku melihat kearah mereka dan kemudian aku melihat punggung seseorang begitu ku kenali, sial aku segera mengucak mataku dengan cepat apakah aku tidak salah lihat, apakah aku tidak bermimpi sejak kapan dia berani mengunjungi tempat seperti ini.
Aku melihat Jennie disana, dia menggunakan baju yang sedikit terbuka, sial aku benar-benar terpukul dengan apa yang aku lihat, apa yang dia lakukan, pandanganku kepadanya segera ditutup oleh beberapa orang yang menari.
aku terus melihat kearahnya dan dia terlihat memundurkan tubuhnya yang munggil itu perlahan keluar dari rumbungan banyak orang, dia tersenyum dan mengandahkan pandangannya.
segera mata kami bertemu, seperti melewati mesin waktu semua orang terasa hilang hanya ada kami berdua, melody sexy girl berubah menjadi melody slow yang memenuhi pandangan kami.
jujur saja aku merindukannya setelah satu minggu kami tidak bertemu aku sangat merindukan pipi mandu itu, aku tidak bisa menyangkalnya ingin sekali aku kesana dan memeluknya menciumnya, dan membawanya pergi dari sini. Tapi tidak itu tidak mungkin.
Jennie masih memandangku dengan pandangan yang sama, aku juga manatapnya tak berkedip dia mungkin memikirkan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan namun rasanya aku terlalu percaya diri jika itu mungkin terjadi.
Tatapan kami terputus ketika seorang pria memegang tangannya dan menariknya duduk dikursi, sebentar sepertinya aku mengenali pria itu, bukannya dia artis yang berfoto dengannya di iklan akhir tahun kemarin?, itu Kim Taehyung, sial apakah musuhku mulai bertambah sekarang.
Aku tidak bisa mengontrol diriku dengan tenang ini benar-benar menjebakku, rasanya aku ingin pergi dan menarik Jennie dari sana, Jennie tak melihatku lagi dia duduk dikursi bersama pria itu Deb ada juga disana, lelucon apa yang sedang mereka mainkan ini benar-benar menyakitkan.
"rock kau sampai juga ternyata" Wendy membuatku kaget dari tatapanku, "kau pikir bagaimana?"aku bertanya padanya dengan perasaaan kesal.
jujur saja aku harus meminta maaf kepada Wendy dia terlalu banyak menerima kata-kata kesal dariku akhir-akhir ini.
"dimana Nemos dan Nero?"
"aku tidak tahu mereka pergi bersama gadis mereka mungkin"
"mereka harus menebus undangan ini nanti" Wendy berkata dan mengambil gelas kosong itu menuangkan alkohol kedalamnya.
dia mengajakku berbicara namun aku sama sekali tidak masuk dalam topiknya pikiranku saat ini tertuju pada Jennie yang berada dimeja sana, itu tidak jauh tapi sial aku ingin memukul seseorang, pria itu duduk disebelahnya sekarang.
"apa kau ingin kepanggung?" Wendy menawarkanku, aku menatapnya, "bisakah kau mengisi acaraku rock, jujur saja sudah lama rasanya tidak menyaksikanmu diatas panggung dengan gerakan yang estetis itu" dia memujiku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...