Jennie Pov
Aku sudah berada di unit, perasaanku benar-benar kacau Deb sudah kembali setelah mengantarku. Kupikir sudah saatnya aku mengambil tindakan atas ini, kurasa aku akan pergi ke mansion dan bertemu Mommy disana, aku akan bertanya apa yang sebenarnya terjadi dibalik ini semua kenapa begitu melelahkan sial aku tidak ingin berada diposisi berat seperti ini.
Pagi ini aku berencana ingin meminta waktu kepada Deb untuk pulang, bukan tanpa alasan aku merindukan orangtuaku tentu saja. Hayeon sudah menungguku dibawah sana.
"Selamat pagi"
dia menyapaku seperti seorang teman dekat, aku hanya tersenyum kearahnya, aku tidak bisa menjadi terlalu akrab dengan siapapun, beban didalam kepalaku benar-benar membuatku menjadi lelah begitu cepat, kami sampai di agensi, beberapa penggemar terlihat didepan gedung, Hayeon menurunkan kaca mobilku.
"sapalah, mereka penggemarmu Jenn"
dia berkata seolah mendikteku untuk ini, aku hanya tersenyum kearah mereka, kacamata hitam yang bertengker dihidungku menandakan dinginnya aku, mereka berteriak dan mencoba menerobos mendekati mobil kami untuk memberi beberapa hadiah.
alhasil Haeyon memelankan mobilnya dia mengangguk seolah menyuruhku mengambil beberapa dari mereka, aku hanya tersenyum hangat dan mengambil hadiah-hadiah itu, tidak perlu terlalu banyak ini adalah hadiah yang kesekian kalinya dikirim oleh penggemar kepadaku.
kaca mobil segera tertutup dan kami sampai di basement, "Hayeon, kau tidak perlu melakukan itu tadi dan aku tidak menyuruhmu" aku berkata sebelum berkemas turun, dia menatapku.
"ah mianhae, aku tidak akan mengulanginya lagi" dia meminta maaf dan menundukkan kepalanya, "kau sangat aneh, jika kau menambah keanehanmu ini, aku akan meminta Deb untuk menggantimu dengan asisten baru, kau mengerti" aku memperingatinya.
"aku mengerti" dia berkata dan segera turun untuk membukakan aku pintu mobil. Kami berjalan menuju Lift untuk berada diruanganku.
"Jenn hari ini kita akan melakukan photoshoot untuk Hera Beauty, jadwalnya sore nanti" Hayeon menyerahkan kertas kepadaku.
"kenapa ini begitu mendadak?, seharusnya beritahu aku ketika undangan ini sampai" sekali lagi aku berdecih dan mengomentari jadwal yang mendadak bukan tanpa sebab tapi aku butuh persiapan bukan.
"maafkan aku, Ms. Deb baru memberitahuku juga pagi ini" katanya membela diri, "kau adalah asisten pribadiku, kau harus tahu tentang pekerjaan-pekerjaanku ne, kau harus berkoordinasi dengan Deb untuk mengurusku, bukankah itu adalah tugas utamamu?" aku mulai kesal.
"baik, ini tidak akan terjadi lagi" katanya dan terlihat menyesal, "ini kedua kalinya kau membuatku kesal, jika terulang lagi aku benar-benar akan menyuruh Deb menggantimu" aku mengancamnya, dia mengangguk patuh atas apa yang kukatakan. Sial aku tidak bisa pergi ke Busan karena ini. aku membuang nafasku berat.
Ponselku bergetar, Taehyung Oppa mengirimiku pesan "apa ada waktu siang nanti?, mari makan siang bersama" tulisnya disana, aku tidak tahu harus bagaimana tapi Taehyung Oppa seakan menjadi penyelamat situasi ketika aku merasa kesal.
"ehm, jika Oppa tidak sibuk aku menurut saja" balasku, "baiklah aku akan mengirim lokasinya".
"aku hanya ingin makan berdua denganmu ne, seseorang akan menjemputmu nanti" tulisnya lagi.
"tapi aku di agensi"
"tidak apa-apa, kau akan aman denganku" balasnya dengan cepat, aku hanya tersenyum pria ini, dia hangat dan sangat bekerja keras.
"baiklah Oppa jangan terlalu berlebihan" balasku kemudian.
Author Pov
Situasi yang semakin hangat antara Jennie dan Taehyung membuat keduanya dekat begitu cepat dari cara Taehyung memperlakukannya begitu sempurna walau demikian, Jennie sangat tahu betul batasnya seperti apa dan untuk hatinya mungkin belum akan bisa dibuka untuk siapapun pikiran memiliki kekasih lagi belum terlintas didalam benakknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...