Lisa Pov
Anak buah pria bajingan itu ternyata banyak juga dan rumah ini kupikir hanyalah rumah sederhana namun aku salah, didalamnya aku hampir tersesat tidak bisa menemukan dimana Jennie berada.
Aku hampir menghabisi sebagian anak buahnya namun tanda keberadaan Jennie belum kuketahui, Wendy, Vheir dan Austin bekerja keras sekarang mereka bertarung melawan musuh kami dibeberapa posisi bersama agen kami yang terus berdatangan mengobrak-abrik tempat ini.
ah sial aku terus berjalan membiarkan mereka mengambil alih penyerangan hingga aku sampai disalah satu koridor menuju sebuah ruangan aku yakin ini adalah tempat mereka membawa Jennie.
Ada banyak pria bertubuh tinggi dengan perawakan yang hampir mirip mereka membawa pisau ditangan mereka, sementar aku tidak menggunakan apapun untung saja aku memasang anti peluru dimarkas tadi ini berguna pisau mereka tidak akan menembusku.
Tanpa aba-aba aku menyerang mereka setelah mengambil langkah yang besar seperti terbang, aku melewati pria itu menginjak bahu mereka satu persatu, aku memukul kepala mereka dengan siku dan lututku, sial ototku kembali bekerja setelah dua minggu lebih tidak bertarung.
Aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti Jennie yang kedua kalinya dan aku tidak akan membiarkan pria sialan itu hidup setelah ini, aku berambisi menghabisinya siapapun itu aku tidak akan mengampuni mereka jika menyangkut Jennie.
Pria-pria itu meringis kesakitan sekarang aku tidak bisa merasakan diriku seakan kekuatan penuh mengambilnya, aku tidak peduli jika harus hancur asalkan aku menemukan Jennie dan membawanya dengan selamat.
Aku menendang pintu sialan ini dan benar aku melihat Jennie yang berada dihadapan pria sialan itu mereka terkejut atas kehadiranku dan tak menunggu lama empat pria berwajah keras segera menyerangku aku tidak akan mati hanya karena ini apalagi Jennie berada tepat dihadapanku.
Tidak menunggu lama keempat pria itu berhasil kuhabisi hanya dengan siku dan lututku yang mengenai kepalanya, teknik ini benar-benar ampuh dalam melumpuhkan musuh.
Aku beralih kearah Jennie aku tidak melihat jika Taehyung memiliki senjata ditangannya sehingga dia segera mengancing Jennie dan menodongnya dengan senjatanya dan pria disampingnya menodongku juga, dia maju langkah demi langkah berusaha membuatku mundur.
Aku tidak bergerak sama sekali, pandanganku hanya tertuju pada Jennie yang berada dirangkulan pria bejad itu dia menodong Jennie disana.
Aku tidak akan mengampuninya hanya saja aku akan menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan seranganku.
"jangan bergerak atau kepalanya akan hancur" dia berbicara mengancamku, aku tidak mendelik dari posisiku hingga temannya berhasil berada dihadalanku dengan jarak yang dekat.
"Lisa kau adalah Lisa?".
Taehyung itu berbicara mencoba menerka, kupikir dia tidak mengenaliku dengan baik.
"lepaskan dia aku tidak akan mengampunimu".
aku tidak bergetar sama sekali dengan ancamannya, sial!. "hahahahahahhaah, aku jamin kau akan membiarkannya mati bersama pria tua sialan ini setelah mengetahui fakta tentang mereka" dia berbicara hal yang tidak kupahami sekali lagi.
"kita berdua adalah korban disini, jadi bersikaplah baik untuk bekerjasama" katanya lagi membuat darahku berdesir api kemarahan bisa kurasakan membakar diriku didalam sana.
Bagaimana mungkin dia menginginkan kerjasama dan aku akan mengorbankan Jennie! Apa maksudnya? Apakah dia gila, sial bisnis mafia benar-benar membunuh moral dan akal sehat mereka.
"aku tidak memiliki masalah denganmu jangan coba-coba bertindak ceroboh aku tidak akan mengampunimu Taehyung-shi" aku berkata dengan serius mengancamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fiksi Penggemar"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...