#Part 57

1.1K 104 2
                                    

Jisoo Pov

Aku bersama Seulgi dan agen kami berhasil mengamankan rumah pria bernama Taehyung itu dan sekarang kami bersama petugas keamanan negara. Setelah berhasil meyakinkan mereka jika kami tidak melakukan tindakan apapun seperti apa yang mereka ketahui selama ini.

Prajurit itu segera menggeledah seluruh isi rumah dengan teliti sementara agen kami yang lainnya bersama petugas juga menyelidiki rumah Taehyung yang lainnya tidak ada yang terlewat mereka mungkin sudah menyelesaikan misi ini dengan cepat.

Aku dan Seulgi memasuki ruangan lain dimana kami mendengar suara tembakan, aku menemukan Lisa yang masih memeluk Jennie dipangkuannya sementara seorang pria tua duduk dikursi dan Vheir melepas ikatannya dan Austin menodong satu pria lagi.

Aku mengalihkan pandanganku kesisi lain ruangan tidak ada siluet Deb, Kai dan rekan-rekannya, kupikir pria itu membawa mereka ditempat yang berbeda, sementara pria yang bernama Taehyung itu sudah tergeletak dibalik tubuh Lisa yang sedang memangku kekasihnya.

Dia berteriak sekarang, sial apakah Jennie mati?, karena aku melihat darah diwajah Jennie begitu banyak.

"rock! Apa yang terjadi? Yak".

aku bersuara keras khawatir sementara Lisa sudah menangis, "bawa dia, cepat!" aku memerintahnya dia tidak tahu harus melakukan apa, aku menjadi panik sekarang.

Petugas keamanan masuk bersama kapten mereka, segera membawa pria tua yang dikursi dan membawa tubuh Taehyung yang kuyakin tidak bernyawa lagi.

"apakah dia mati?".

Seulgi bertanya setelah menghampiri Lisa, "cepat bawa dia..." aku berteriak kacau sementara Wendy mematung sempurna tidak bergerak sama sekali, aku khawatir dia kerasukan atau trauma dan semacamnya, sejak kapan penjahat bersikap tolol semacam ini.

"yakkk! Jangan diam disini" aku menguncang tubuhnya perlahan, dia sadar dan memelukku erat-erat, apa yang terjadi dengannya, ada apa si Bandar sialan ini.

"heii heii bukan waktunya berpelukan" Seulgi menegur kami sementara Wendy masih menempel dileherku.

"yakkk jangan lakukan ini, Wenuss lepaskan aku" aku mengerang namun cengkramannya kuat, aku meremas pantatnya sial, aku merasa jijik melakukan ini sebenarnya dan tidak ada cara lain aku harus melakukan itu.

"pffftttt...".

aku bisa mendengar suara Seulgi menahan tawanya yang sudah keluar sementara itu Lisa sudah membawa Jennie keluar dari sini, dan tidak menunggu lama semua TKP telah bersih kecuali Wendy yang masih menempeliku sekarang.

"Wen ini tidak lucu, yak!!" serius aku kesal dengan ini, apakah dia benar kerasukan? Arrrrghhhh tak lama kemudian dia melepasnya dan aku melihat matanya yang memerah, apakah dia mabuk?.

"sudah kukatakan untuk tidak meminum alkohol terus menerus itu berbahaya kau bisa mati dengan cepat" aku memarahinya, sembari membersihkan diriku aku pergi meninggalkannya yang masih berwajah suram didalam ruangan ini.

Lisa menaiki mobilku dengan Seulgi yang menyetirnya sementara aku bersama ketiganya berada diluar rumah ini.

"banyak sekali korbannya, kalian benar-benar luar biasa" Kapten pasukan khusus itu berkata sambil melihat korban yang dimasukkan kedalam ambulance yang sudah mengantri panjang dihalaman rumah kecil ini.

"ini adalah cara kerja mafia, tanpa korban bukanlah kejahatan namanya".

aku menyeringai menatapnya dengan bangga, seharusnya negara tidak akan diam dengan ini semua, "aku akan memastikan nama kalian akan bersih, jangan khawatirkan itu" dia berbicara dan tersenyum hangat diakhir kalimatnya.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang