#Part 37

1.4K 122 5
                                    

Jennie Pov

Aku sudah berada di Seoul tepatnya dua hari yang lalu, setelah 10 hari lebih berada di LA jujur saja pemikiran mengenai Lisa yang datang saat set pemotretan pertama sangat membuatku terkejut. Rinduku terasa terobati tapi hal lain mengganjal disana karena apa yang Daddy katakan kepadaku benar adanya, Lisa adalah seorang gangster.

Aku tidak tahu harus bagaimana menempatkan diri dan apakah aku harus melepasnya seutuhnya. Hal lain yang mengganjalku adalah jika dia mengatakan bahwa Deb dan perusahaannya tidak benar atau juga bermain gelap.

tapi bukankah sudah demikian, bukankah setiap pekerjaan tidak akan bersih entah itu mengenai sistem atau apapun itu. Dan sejauh ini aku tidak mendapat perlakuan yang aneh-aneh dari Deb secara pribadi ataupun dari staf lain agensi ini.

Kebingungan didalam kepalaku seakan menyuruh untuk berhenti dan melepas salah satu yang ada. Apakah aku harus menyetujui perkataan Lisa sebab hatiku yang masih miliknya ataukah aku harus melupakan Lisa selamanya karena mimpi dan fakta yang ada. Ini benar-benar menguji mental. Kupikir aku akan melakukan meditasi atas ini pikiranku benar-benar kacau.

Masih dalam posisi melihat wajahku sendiri didepan cermin kamar unit ini selalu saja bayang-bayang Lisa terlihat. Apakah aku secinta itu padanya atau bagaimana? Kenapa aku begitu sulit menentukan pilihan ini pertengkaran didalam kepalaku yang tak kunjung usai mengenai Lisa selalu berujung membuatku terperangkap disana aku akan menjadi gila.

Ponselku bergetar, kulihat pengirim pesan itu adalah Taehyung Oppa, aku tidak tahu kenapa akhir-akhir ini pria itu selalu menghubungiku dan selalu bersikap manis, dia hampir mengunjungiku di LA karena merasa rindu namun semanis apapun perlakuannya aku tetap tidak bisa merasakan apapun, yang menjadi pertanyaannya adalah apakah aku sudah menjadi mati rasa atas cinta ataukah aku memang membutuhkan Lisa pada akhirnya.

ini sangat membuat kepalaku sakit dan bingung, sialan aku benar-benar akan menjadi gila jika terus memikirkannya.

"Jennie-yah, apakah ada waktu sore nanti?, aku ingin mengajakmu ke pameran lukisan kebetulan temanku adalah penyelenggaranya" tulisnya dalam pesan singkat itu.

Aku tidak ingin terlihat cuek ataupun sombong, aku akan membalas pesannya, jujur saja mungkin pergi ke galeri seni bisa mengobati sedikit sakit kepala ini.

"ne Oppa, kupikir aku tidak akan melakukan aktivitas apapun dua hari ini karena libur dari agensi" balasku kemudian, "baiklah aku akan menjemputmu nanti" tak menunggu berapa lama dia membalasnya begitu cepat. aku hanya akan menunggunya nanti, kupikir ini akan membuatku sedikit tenang.

Dimana Chaeng dan Irene aku merindukan mereka, sudah dua minggu terakhir aku tidak bertemu kurasa kami akan makan malam bersama lagi, ah sial kenapa jiwaku begitu lelah dengan keadaan ini.

Begitu cepat Taehyung Oppa sampai didepan unit tepat waktu, entahlah kenapa dia begitu menggebu-gebu seperti ini, aku jadi teringat dengan Lisa pas awal mendekatiku, dia akan bersikap manis dan kupikir itu adalah hal yang konyol.

"cantik sekali" dia memujiku,

aku hanya menggunakan outfit santai baju croptop dan celana jeans yang agak kebesaran dengan chanel backpack, jangan lupa masker dan kaca mata hitam itu menjadi atribut tambahanku sekarang.

"kau terlalu cepat, apakah tidak begitu sibuk?" aku kembali bertanya padanya. "tidak terlalu, kupikir pergi melihat lukisan di sore hari akan menyegarkan pikiran" dia berkata dan tersenyum manis kepadaku,.

sial senyuman itu aku tidak tahan jika diperlakukan seperti ini. Segera kami pergi meninggalkan gedung unit menuju tempat yang dimaksudnya.

Kurang lebih tiga puluh menit kami tiba disana, kurasa tidak ada yang mengenali kami karena tempat ini cukup private sepertinya teman Taehyung Oppa sangat kaya karena membuat pameran sepi pengunjung ini.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang