Lisa Pov
Aku tidak tahu mengapa tapi seakan keberuntungan berpihak kepadaku, jantungku hampir keluar dari tempatnya aku yakin Jennie juga merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan.
Saat ini kami duduk saling berhadapan setelah pelukan hangat dan kerinduan yang mendalam antara aku dan Mommy serta Jennie dan ibunya juga.
Tentu saja Mommy terkejut dengan apa yang terjadi dia kebingungan kupikir mereka berdua tidak saling terbuka satu sama lain.
Aku duduk disamping Jennie dan didepan kami ada Mommy dan Mommy Kim.
"jadi kau adalah gadis yang diceritakan Lisa selama ini?" Mommy bertanya setelah beberapa saat mencerna keadaan.
"ehm, ne Mom, maafkan aku karena tidak mengunjungimu bersama Lisa".
Jennie bersuara sambil tersenyum kearahnya, sementara Mommy Kim masih diam aku tidak tahu mengapa dia berada disini dan bertemu Mommy kupikir sesuatu yang tidak beres terjadi dikeluarga Jennie, aku harus mencari tahu itu.
"tidak apa-apa, aku mengetahui kesibukan di universitas sangat berbeda kalian pasti anak-anak yang baik disana kan".
Mommy berkata dan tak berhenti tersenyum, "Mom, Jennie sudah lulus tahun kemarin".
aku menyangganya dan dia menatapku, "kupikir kalian satu kelas, uhm baguslah kalau begitu kau bisa mengikutinya segera lulus, berhentilah main-main itu tidak baik humm" sambil terkekeh Mommy menasehatiku.
Obrolan ringan kami berlanjut syukurnya Mommy tidak banyak bertanya dan Mommy Kim tidak banyak mengeluarkan suaranya, hingga Jennie tiba-tiba meminjam waktu bersamanya.
Aku tidak memiliki hak apapun untuk melarangnya mereka pergi keluar ruangan tepatnya ditaman rumah sakit ini, sementara aku dan Mommy berada diruangannya, setelah kepergian Jennie dan Mommy Kim, Mommy menarikku untuk lebih dekat dengannya.
"Mommy tidak percaya jika selama ini bertemu calon besan".
dia berbicara dengan serius dan aku merasa lucu dengan nada suaranya, aku mengerutkan kening karena kebingungannya.
"Mommy tidak berbicara banyak dengannya? Kupikir kau menjadi wartawan haha" aku terkekeh dan dia memukuliku.
entahlah Mommy menjadi sangat humble dan bisa diajak bercanda sekarang, dr. Song wajib mendapatkan penghargaan terbaik.
"ehm sebelumnya maafkan aku Mom, karena menghilang begitu lama tapi aku berjanji untuk menjadi anak yang baik, Mom aku ingin segera menikahi Jennie".
aku berkata dan dia membulatkan matanya sempurna entah itu syukur atau terkejut rautnya tidak bisa diartikan.
"secepatnya? Yah kau belum selesai kuliah lalu bagaimana?" dia membentakku perlahan sekali lagi aku merasa lucu dengan sikapnya yang melarangku.
"tidak, tidak Mom! Aku menginginkannya secepatnya, kau bisa keluar dari sini dan kita akan kembali bersama di Mansion" kataku dan dia mengerutkan kening.
Ada apa dengan wajah itu? Apakah dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit ini?, dia berbalik membelakangiku.
"Mom...." dia diam dan tidak berkata setelah beberapa saat.
Aku berdiri dan menundukkan tubuhku didepannya, "jika kau akan menikah secepatnya Mommy akan merasa sangat sendirian walaupun itu di mansion, bolehkah Mommy tetap disini saja? Mommy akan teringat Daddy kau tahu semuanya mengingatkan Daddymu disana" dia berkata dengan raut sedih aku menelan benjolan keras ditenggorokanku.
Apa yang harus aku lakukan untuk ini? Haruskah dia tinggal di rumah sakit ini sampai sisa waktunya? Aku tidak bisa berpikir jernih.
"Mom,,, tidak apa-apa aku dan Jennie akan sering di mansion setelah itu, ehm jika kau ingin kita pindah rumah ayok lakukan aku dan Jennie tidak keberatan dengan itu" aku mengusap pelan tangannya berusaha menyalurkan kehangatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...