#Part 74

786 65 0
                                    

Lisa Pov

Sekarang kami berada diacara santai pernikahan kami sebentar lagi akan ada pemotongan cake raksasa yang disediakan oleh WO entahlah aku tidak ingin terlalu ramai seperti ini.

tapi sepertinya Mommy pasti melakukan sesuatu, keluarga besar Thailand dan Korea berkumpul bersamaan, Paman Ben sekarang menjadi bahan candaan mereka karena tidak lekas menikahi So Hee.

Banyak sekali kejutan yang dilakukan oleh Jennie, mulai dari wajahnya yang cantik tak bisa kuungkapkan lagi hingga kami membawakan sebuah lagu yang memang aku berpikir jika lagu ini sangat mirip dengan tingkah dan kisah kami.

aku bersyukur karena bisa memiliki Jennie sampai sejauh ini, yah meskipun aku mungkin hampir kehilangannya lagi tapi tidak, kali ini dia sudah menjadi milikku tidak ada yang bisa menyentuhnya diluar sana aku berjanji akan itu.

"sangat tampan, aku tidak percaya kau bahkan lebih tampan dari paman Ben".

Wendy mulai berbicara omong kosong lagi, sekarang dia sendirian entahlah Seulgi dan Jisoo unnie pasti bersama kekasih mereka.

"dimana Vheir dan Austin?" aku bertanya sembari merapikan diriku yang nyatanya sudah rapih ini.

"aku tidak tahu, mungkin sedang menikmati Royal L&M Property Group yang indah ini" dia berbicara sambil duduk ditangan kursi sofa yang dekat denganku.

"lalu Jisoo unnie dan Seulgi kemana mereka ?" lagi aku bertanya, "kupikir bersama kekasihnya, ahh kau tidak tahu saja aku hanya sendirian bersama kalian dan kau pasti sudah tahu jawabannya kemana perginya kedua anak muda itu" katanya sambil membuang nafasnya berat.

"sudah kukatakan segera temukan gadis atau pria yang ingin kau kencani".

aku tertawa diujung kalimatku, aku menggodanya dengan candaan lawas kami, tapi benar saja Wendy bahkan tidak memiliki siapapun selain alkohol bersamanya.

"kau tahu! Aku sudah merasa sakit kehilanganmu sebagai sahabat dan sekaligus saudaraku, aku tidak ingin membuang waktu dengan sakit hati memikirkan seseorang yang kemudian juga akan meninggalkan aku" katanya dan kini dia berdiri memindahkan posisinya yang lusuh itu kekursi dan bersandar disana.

"Wen, kau tidak akan mengerti bagaimana rasanya mencintai hingga rintangan apapun pasti akan kau lalui jika merasakannya".

aku menepuk pundaknya namun tiba-tiba pintu ruangan terbuka, disana ada kekasihku yah istriku sekarang dia adalah Jennie Ruby Jane Manoban.

Aku tersenyum sial! Aku tidak bisa menahan rasa bahagia ketika melihat wajah munggil itu.

"hun! Acara akan segera dimulai" dia berdiri sambil menyilangkan tangannya disana, tidak seperti biasanya dia terlihat menggemaskan dengan itu alih-alih terlihat garang.

aku ingin ini segera berlalu dan kami akan pergi berbulan madu, ahh sialan! Kenapa waktu begitu pelan aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua bersamanya sepanjang hari diatas ranjang makan dan tidur hehe.

"ne!!.... aku segera kesana hun".

aku berjalan kearahnya untuk menyambut kekasihku yang sangat kucintai ini, dia mencubit pinggangku.

oh yah! Wendy aku membiarkannya dikamar ini, karena aku sebenarnya hanya mengambil pakaian gantiku bukankah kami pengantinnya? Tentu saja aku akan tidur bersama Jennie malam ini hehehe.

"Mommy sudah menunggu kita disana" dia berkata lagi seperti seseorang yang diserang panik karena takut terlambat.

seperti anak sekolah yang akan ditutup gerbang dia menarikku tergesa-gesa, caranya dan sikapnya sangat keibuan dan feminis aku tidak bisa mendeskripsikannya.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang