#Part 88

618 66 2
                                    

Author Pov

Dalam kepanikannya memikirkan keberadaan Lisa, Jennie membawa Baby Liam dalam pelukannya sambil berjalan bolak balik di ruang tamu sesekali dia melirik kearah pintu ruang bagasi memastikan jika saja Lisa akan muncul dari sana.

sementara itu Wendy memberi tahu Seulgi tentang Jennie yang mencari keberadaan mereka, awalnya mereka tidak panik hingga sekira pukul 9 malam Jennie menelfonnya lagi dan mengatakan jika Lisa benar-benar tidak pulang.

sial bukankah ini episode kebahagiaan ? lalu bagaimana dengan Lisa yang jatuh bangun dengan masalah lagi, itu yang dipikirkan keduanya.

"aku masih menemani Chaeng, Eomma akan membakar seluruh gameku jika aku meninggalkan istriku sekarang" Jisoo mencoba bernegosiasi dengan mereka.

"yak! nyawa saudaramu dalam bahaya Jisoo-yah!" Seulgi memastikannya.

"sudahlah kita minta agen kita untuk melacak dimana Lisa" Wendy menyela mereka.

"guys! aku bukannya menolak hanya saja kalian tahu, posisi Noah dikeluarga besarku dia nomor satu sekarang".

"tidak apa-apa hanya saja pastikan agenmu bisa menemukan dimana titik Lisa"

akhirnya atas izin Irene walaupun dengan berat hati mengingat dia dalam keadaan hamil tua, Seulgi bergegas bersama Wendy mencari dimana keberadaan Lisa saat ini.

semua agen digerakan sekarang, mendapat tugas baru setelah sekian lama menjadikan kelompok itu mulai menampakkan diri mereka kembali.

tidak lupa karena Bambam masih berada di Korea dia turut berpartisipasi, tidak tahu bagaimana jalan ceritanya Bambam hanya mengerti bagaimana otak sahabatnya berpikir.

sementara itu disuatu tempat yang asing dekat danau yang sedikit jauh kearah tengah hutan beberapa pemuda sedang berbisik dan terburu-buru menggali tanah.

"lakukan dengan cepat!".

perintah seseorang dengan suara berat milik wanita berambut pirang mulet di lengannya ada tatto mawar dengan wajahnya yang kejam ingin membunuh seseorang saat ini.

"Bos ini sudah cukup dalam" anak buahnya berkata

"letakkan disana!"

dia mulai duduk dikursi santai kemah dengan rokok berfilter hitam pekat di tengah jarinya, "kau pria yang tidak berguna, aku sudah mengatakan sejak awal" wanita itu berbicara lagi dengan raut yang tajam.

dua pengikut lainnya berdiri disampingnya dengan postur menunduk sangat tertekan "kalian lihat sendiri sekarang siapa yang lebih hebat dan pantas ?" dia bertanya seakan mengancam keduanya, pria dan wanita itu tidak mengangkat kepalanya sama sekali.

"buka penutup kepalanya" dia memerintah kemudian.

Anak buahnya membukanya dan terlihat wajah Kai yang sudah hampir berdarah seluruhnya, dia terlihat kurus dan sangat tersiksa "apa lagi yang kau inginkan ?" dia berbicara dengan terbata.

"preman sialan, jika saja kau tidak mengacaukan rencana kita tempo hari ini tidak akan terjadi" Deb mulai berdiri dan menuju kearah Kai.

"apa yang kau katakan ? rencana apa? bukankah semuanya sudah berakhir ? Lisa adalah pemenangnya".

Kai mencoba berbicara berusaha memperbaiki dirinya meskipun dia tidak bisa berdiri dengan sempurna karena tangannya masih diikat dengan tali.

tidak menunggu aba-aba Deb segera mencolok mata Kai dengan puntung rokok yang masih menyala itu, alhasil pria tersebut berteriak memohon ampunan.

"hahahahahaha berani kau mengatakan nama itu ?"

Deb menyeringai seakan seperti iblis dia berbalik arah dan mengacungkan tangannya berseru kepada anak buahnya untuk memasukkan satu mobil kontener ke area itu.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang