#Part 73

770 66 1
                                    

Jennie Pov

Aku bisa melihat wajah Lisa yang kesal karena paman Ben menyodorkan mic kearah kami berdua dan dia tidak bisa mengelaknya, mau tidak mau dia akan bernyanyi.

aku tersenyum menguatkannya, sebenarnya ini adalah ideku yang ingin mendengar suara Lisa, jujur saja dia bisa menyanyi hanya saja dia pemalu dan sangat tidak ingin mencobanya, dan inilah dia akan menyanyi di acara pernikahannya sendiri.

Piano segera dimainkan mengiringi nada lagu yang akan kami bawakan aku bisa melihat wajah bingung Lisa yang menggemaskan dari jarak dekat.

apakah dia tidak bisa menemukan dirinya sendiri ? bagaimana mungkin dia sangat gugup dengan ini ? padahal saat dia berpidato diacara pengenalannya kepada publik dia baik-baik saja.

Dia melirikku seolah berkata jika dia keberatan dengan ini tapi aku tidak akan menghiraukannya, aku memeluk lengennya lekat dan memandanginya yang sedikit lebih tinggi dariku.

pancaran cahaya dan aura gentlenya tidak pernah berubah sial ini bahkan bertambah, aku masih bertanya pada diriku sendiri sampai saat ini mengapa Lisa yang harus berada disini bersamaku?.

Gadis yang pertama kutemui dengan sikap tengil sok akrabnya di universitas mampu membuatku luluh tanpa berpikir panjang untuk menyukai perempuan.

pertamanya memang sedikit aneh tapi Lisa! Dia membuktikan segalanya, dibanding pria Lisa adalah lebih dari mereka!.

Aku benar-benar menjadi istrinya sekarang, entahlah setelah apa yang kami lalui bersama di masa lalu tapi aku berharap setelah pernikahan kami ini benar-benar tidak akan ada lagi masalah besar semacam itu, aku sungguh trauma dengan semuanya, teman dekat dan bahkan pria sekalipun.

Aku tidak tahu harus berucap terima kasih seperti apa kepada Tuhan karenanya aku bisa sampai ditahap ini.

tahap yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya, Lisa benar-benar berkorban untukku dia rela meninggalkan segala bentuk egonya, demi mempertahankan aku, sial! Kenapa aku menjadi menyesal sekarang.

Teringat lagi saat kelulusan ujian universitas Lisa datang membawa buket bunga ditangannya wajahnya tidak bisa didefinisikan aku menjadi bodoh disaat yang sama dan merasa serba salah.

andai aku tidak mengikuti apa yang dikatakan Deb saat itu mungkin aku tidak akan pernah melewati jaring neraka sialan bertemu Taehyung dan bahkan pria berwajah sobek, fuck! Mereka semua adalah iblish dan kenangan pahit yang tidak akan mungkin kukenang dan kuceritakan kepada siapapun nanti.

Lisa mengenggam tanganku erat, aku melihat wajahnya yang dipaksa tersenyum itu, terlihat menggemaskan meski dia menolak apa yang sedang kami lakukan.

Lisa sangat mengerti dan gadis yang baik, aku yakin keluarga kami akan menjadi bahagia dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak melakukan kebodohan yang sama dimasa lalu, meski tantangannya sekarang mungkin berbeda, aku terlalu mencintai gadis ini.

Sekarang aku sudah resmi menjadi Mrs. Manoban, dan mungkin akan bersiap menjadi ibu dari anak-anak kami nanti.

pikiranku terlalu jauh menuju masa depan dimana anak-anak kami akan mirip dengannya, Lisa kecil akan berlari mengelilingi taman rumah kami yang besar mereka menangis dan mungkin Lisa akan membuat mereka kesal rumah benar-benar akan ramai dengan suara mereka, sial! Aku ingin segera memiliki impian itu setelah ini.

"hun...".

dia berbicara pelan sementara sahutan tamu undangan mulai bergemuruh menyoraki kami berdua.

"uhm?".

aku membalasnya dan dia mengerutkan kening, aku tahu betul dia pasti tidak tahu lagu apa yang akan kami bawakan saat ini.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang