#Part 11

1.9K 120 3
                                    

Kami sampai di unit dengan cepat, aku masih menunjukkan demoku terhadapnya,

"sudah sampai Mss. Manekin turunlah" ucapnya dan aku tidak bergerak dan masih duduk diboncengannya, Lisa berdiri disampingku menatapku dengan kesal,

tangannya dipinggangnya sekarang sementara aku meletakan tanganku didada menyilangkannya. Ia menatapku lama tak berbicara apapun aku juga menatapnya lama, jadi pada dasarnya kami berdua saling adu tatapan.

"oh please girl, berhentilah membuatku menjadi bodoh seperti ini" katanya kini mendengus kesal, kami masih berdiri diparkiran.

"oh jadi bersamaku kau  merasa terlihat bodoh hum?" tanyaku padanya yang kini terlihat menunduk, ia menatapku bingung bercampur kesal,

"okeh baiklah, aku minta maaf" katanya dengan wajah kesal, "kau meminta maaf dengan cara yang tidak ikhlas, mana ada orang minta maaf dengan wajah seperti itu" ucapku yang tidak tahan lagi ingin tertawa karena wajah Lisa yang ingin menangis,

ia lalu menatapku lemah, kutahu ia pasti mengumpat didalam sana, aku hanya menahan tawaku

"baiklah Honey, maafkan aku okeh aku akan bersikap menjadi lebih baik lagi kedepannya, uhm masalah apapun tadi yang kau permasalahkan aku dengan tulus dan rendah hati memohon maafmu dengan sangat menyesal" ucapnya sambil menyatukan kedua tangannya memohon maaf kepadaku,

aku hanya tersenyum sekarang melihat tingkahnya. "Baiklah.." kataku singkat dan turun dari motor itu, karena motornya sedikit tinggi aku tidak bisa mencapai lantai dan akan terjatuh tetapi Lisa dengan siap menangkapku, tak menunggu lama aku yang masih mempertahankan gengsiku kini beranjak dari pelukannya, untuk menyentuhkan kakiku kelantai,

"hemmm, masih jual mahal" desisnya yang masih bisa kudengar, aku kemudian menatapnya lama dan Lisa memalingkan wajahnya kearah lain.

Aku kemudian melanjutkan langkahku menuju Lift basement, "Honey.." teriaknya yang kuhiarukan sekarang,

"Honey, tunggu.." ucapnya lagi tapi aku tidak menoleh,

"Jennie, astaga berhentilah seperti anak kecil" teriaknya dan suaranya menggema diruang kosong ini, aku menoleh kearahnya yang sedikit berlari,

"ada apa ?" kataku datar kepadanya, "hei apa kau tidak akan melepas helmnya hum?" ucapnya sambil menunjuk helm dikepalaku,

aku memegangnya dan shit aku malu sekarang, seharusnya ini tidak terjadi biar aktingku berhasil,

"yak kau tidak melepaskannya untukku" kataku lalu berjalan kearahnya dan memberikannya helm itu,

"apa?, aku?" ia menunjuk dirinya sendiri dengan bingung,

"yak kau tidak melepaskannya tadi" ucapku dengan wajah kesal, "aku salah lagi?, heii girl apa kau sedang datang bulan ?, kenapa aku yang selalu disalahkan huh" dengusnya kini, aku menatapnya,

"apa kau marah kepadaku?" tanyaku kesal,

"aku tidak marah hanya saja, ahhhh sudahlah aku yang salah" katanya kini membelakangiku kembali menyimpan helm di tempatnya,

aku tersenyum menang dan kembali melanjutkan perjalananku menuju lift.

Author Pov

Sesampainya di unit, Lisa dengan wajah kesalnya kini duduk dikursi ruang tamu sambil melihat televisi dengan beberapa berita kriminal disana.

Jennie berada didapur membuat makanan untuknya karena Lisa begitu lemas sekarang ditambah lagi mood random pacarnya itu yang membuatnya semakin lemah.

"ini sudah jadi, Honey ayo makan!" pintah Jennie, Lisa berdiri dan mencium aroma bulgogi yang dibuat oleh Jennie,

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang