#Part 22

1.8K 141 4
                                    

Saat ini...

Author Pov

Dua hari berlalu Lisa baru menginjakkan kakinya di unit, tidak ada siapapun disana, tak mencari Jennie lagi karena sudah pasti gadis itu akan bersama Deb begitu pikir Lisa

ada beberapa hal yang berubah di unitnya, gantungan pakaian tempat biasanya ia menaruh jaket sudah tidak ada disana dan rak sepatu juga tidak ada. Lisa tidak berpikir apapun selain sedikit menyesal karena apa yang terjadi padanya.

Ia masuk langsung kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya dikasur pikirannya menjadi kosong apa yang harus ia lakukan sekarang, sebetulnya pendidikan bukan lagi menjadi hal yang penting harus ia pikirkan saat ini karena Jennie selalu membuat kepalanya penuh.

Tenggorokannya terasa kering sekarang karena terlalu berpikir keras, Lisa segera bangun melepas jaket kulit favoritenya itu, ia akan kedapur untuk memuaskan dahaganya.

akan tetapi ketika ia membuka pintu kamarnya Jennie barusaja masuk kedalam unit, Lisa menatap Jennie beberapa saat wajah gadis itu sedikit pucat sekarang, yang membuat Lisa merasa khawatir didalam sana.

Jennie berlalu melewatinya didepan kamarnya seakan Lisa tak berada disana sekali lagi ini benar-benar membuat Lisa sangat merasa sesak didalam dirinya.

Jennie masuk kedalam kamarnya dan Lisa melanjutkan aktivitasnya kedapur ia terkejut karena beberapa perubahan penataan benda dapur yang berpindah posisi.

Ia hanya menggelengkan kepalanya dan membuang nafas berat setelahnya dan mengambil air dilemari pendingin itu, segera menuangkan kegelas dan meminumnya agresif, nafasnya menjadi tidak beraturan entahlah ia sedikit berambisi tentang hal ini.

Jennie keluar dari dalam kamar sambil memegang ponselnya ditelinganya, ia sedang menelfon seseorang sekarang.

"ne Deb aku akan mempersiapkan diriku untuk itu kau tenang saja ne, aku baik-baik saja" kata Jennie sambil tersenyum kepada orang yang ditelfonnya.

sementara Lisa ia benar-benar merasa seperti bayangan yang tak terlihat sekarang, Jennie mengambil kotak susu dan menuangkannya kegelasnya ia berada dibelakang Lisa, mereka saling membelakangi.

Selesai dengan itu Jennie kemudian berjalan kembali ke kamarnya tanpa melirik Lisa sedikitpun benar-benar seperti tidak saling kenal.

Setelah Jennie berada dikamarnya Lisa membuang nafasnya kasar, tidak bisa dipungkiri Jennie benar-benar jahat dan Deb berhasil membuat gadisnya berpaling darinya.

"aku benar-benar bingung dengan apa yang terjadi ini sungguh diluar kendali, Jennie benar-benar menjauhiku dia tidak lagi menghubungiku walaupun kami tinggal disatu atap yang sama bahu kami hampir bersentuhan tiap kali berpapasan" monolognya.

Lisa benar-benar kacau sekarang, pikirannya berkelana jauh dimana kenangannya dan Jennie ketika berada di unit ini.

Ia menjadi buntu harus berbuat apalagi untuk mendekati Jennie yang bahkan tidak menganggapnya ada itu benar-benar rumit. Hanya satu yang kini ia pikirkan bagaimana caranya agar Jennie kembali seperti semula.

Tersadar dari lamunanya ia Segera berdiri dan pergi ke kamarnya, mengambil jaket dan kunci motornya serta ponselnya ia juga membawa ransel kecil miliknya, tak lupa juga memakai masker untuk menutupi sebagian wajahnya dan syall hangat melingkar dilehernya.

Ia keluar dari unit itu setelah berada diluar unit ia berbalik pandangannya yang sendu hampir saja mengeluarkan air matanya, "aku berjanji akan membawamu kembali kedalam pelukanku, aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi tapi aku tidak akan menyerah untuk itu Jenn" ucapnya lalu berbalik pergi dari sana. ia meninggalkan gedung apartemen itu dengan motornya bersama salju yang terus turun.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang