#Part 86

996 76 1
                                    

Lisa Pov

hari ini adalah sebulan penuh saat Chaeng melahirkan anaknya bersama Jisoo unnie, dan mereka akan mengadakan perayaan keluarga sekaligus pernikahan Jisoo dan Chaeng, yah tentu saja mereka belum menikah.

aku tidak tahu bagaimana jalan ninjanya sehingga dia memilih untuk memiliki anak dulu baru menikahi Chaeng, tapi tidak masalah yang penting mereka menikah bukan ?.

setelah kejadian sialan itu aku tidak pernah keluar rumah lagi tanpa sepengatahuan Istriku Jennie Kim, bukan aku takut, hanya saja aku menghargainya sebagai pasanganku bukankah sudah seharusnya seperti itu ?.

"honey!"

dia memanggilku sekarang, Jennie semakin seksi dengan perutnya yang kian membesar ini, "yah honey kau sudah siap ?" aku berdiri sambil memegang tablet ditanganku uh tentu saja aku terus memantau perkembangan bisnis keluarga, tidak ada yang berubah dan paman Ben sangat mengerti dengan posisiku sekarang.

"honey apakah ini cocok untukku?" dia terlihat mengibaskan gaun pendek baby blue miliknya, sial Jennie tidak pernah membuatku kecewa dengan pakaian yang dia gunakan bahkan hanya dengan gaun sederhana ini dia terlihat stuning.

"always beutyfull" aku mendekatinya dan mengambil ciuman singkat dikeningnya, "yak! makeupku akan terhapus" katanya dan aku menahan tawaku, "kau tahu sekalipun kau tidak menggunakan make up ini kau tetap terlihat cantik" aku mengedipkan satu mataku dan memberinya senyuman paling manis.

"selalu saja mengombal, oh tidak Lalisa kau bahkan lebih gombal dari sebelumnya" dia menepuk pundakku dan aku tertawa.

"ini hanya acara makan malam dan sedikit perayaan, tidak akan banyak orang disana, kau tidak perlu terlihat cantik" aku mulai menatapnya.

"oh Lalisa, kau tahu tidak akan ada orang yang menyukai wanita hamil dengan perut yang besar begini uh kau selalu cemburu pada waktu yang tidak tepat" begitu katanya, sial padahal aku hanya memujinya dan soal cemburu hahaha dia bahkan yang sangat posesif denganku.

"hemm aku tidak akan membiarkan mata pria disana memindaimu, kau tetap seksi walaupun dengan perut sebesar apapun itu"

"jadi kau mengatakan jika aku sebuncit itu ?"

dia berbalik dan yah ini akan menjadi salah paham lagi, "tidak honey! kita akan terlambat ayok" aku memotong perbincangan kami kalau tidak ini akan menjadi bahan pertengkaran kami lagi.

tidak banyak berbicara pengawal segera membawa mobil dan kami berada dalam perjalanan menuju hotel yang akan menjadi tempat acara Jisoo unnie.

namun tiba-tiba ditengah perjalanan Jennie mengenggam tanganku erat, "ada apa hum ?" aku meliriknya dan segera melihatnya dengan tatapan serius, sial jangan bilang dia akan melahirkan sekarang.

"ahh Lisa-yah, perutku"

"benarkah ?, yakkk honey kau akan kontraksi ?

fuck! aku panik sekarang, "hun ini sakit aawwww" dia berteriak dan aku tidak bisa mengendalikan diriku segera memeluknya "jangan memelukku ahh Lisa-yah ini aaahh.." ujung jarinya dingin dan keringat dipelipisnya sudah terlihat.

"Mark, kita kerumah sakit sekarang, cepaaatttt" aku berteriak menginstruksikan sopir kami agar segera kerumah sakit saat ini.

"okeh tenangkan dirimu, kita akan segera sampai umm" aku tidak tahu harus berbuat apa karena Jennie semakin menggeliat gelisah.

seharusnya bayi kami tidak akan lahir secepat ini setidaknya awal bulan May dia akan lahir tapi ini masih pertengahan April ahh sialan.

"ada cairan, hun cairan..." Jennie berkata panik, dan dia mencengkram kuat tengkukku, aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya sekarang, seakan aku bisa merasakan apa yang dirasakannya hanya dengan melihat wajahnya.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang