Lisa tersadar dari mabuknya, memegang kepalanya yang terasa berat dan pusing, perlahan bangun lalu menatap sekelilingnya, tidak ada orang disana dan suasana kamar yang terasa asing,
"aku dimana" desisnya kini duduk ditepi kasur, "ahh sial aku tertidur disini" ia segera mencari ponsel disaku jaketnya untung saja benda pipih itu ada disana,
Lisa membukanya jantungnya hampir keluar dari tubuhnya karena kaget melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 1 siang, sial ia benar-benar tidur panjang.
Lisa kemudian keluar dari ruangan itu, "kau sudah bangun rupanya" sapa RM yang kini bersiap dengan baju kerjanya, "aahh maafkan aku, aku sudah merepotimu dan tidur disini" kata Lisa yang merasa tidak enak sekarang,
"hei rock apa yang kau katakan, anggap saja ini adalah rumahmu jika kau butuh sesuatu datang saja disini huh" kata RM yang kini menyenggol bahu Lisa lalu tersenyum hangat
"kau begitu baik" pujinya sambil tersenyum, "nah sarapanlah aku sudah membuatkanmu penetral disana" ucapnya lalu menunjuk sarapan diatas meja makan, "apa tequilanya masih ada?" goda Lisa lagi sambil terkekeh,
"yah, kau ingin tidur seminggu hum" kesal RM lalu pergi keruangan sebelah yang merupakan bar, Lisa hanya terkekeh dan segera ke meja itu,
ditengah sarapannya ponselnya bergetar ia membukanya dan melihat nama Jennie, yah jennie mengiriminya pesan,
"apa kau tidak akan ke apartemen?, apa kau bersama Chaeng?, apa kau akan tinggal dengannya?, aku benar-benar tidak percaya!" tulisnya yang dapat Lisa rasakan pengucapannya sarkas ketika ia membacanya,
Lisa mengangkat kening, "ternyata dia masih peduli juga terhadapku" katanya terkekeh lalu menutup kembali ponselnya, namun pesan Jennie masuk lagi,
"Mongkey kau selalu membuatku kesal, pulanglah atau kupindahkan semua barangmu ditempat Chaeng sekarang, jangan hanya membacanya balaslah" tulisnya lagi yang membuat Lisa menyeringai kemenangan,
"apa pedulimu denganku?, bukankah kemarin kau tidak ingin pulang bersamaku dan sekarang kau menyuruhku untuk pulang ke unit" balas Lisa, yang maksudnya ingin bercanda sekaligus kesal juga namun ternyata Jennie benar-benar menganggapnya serius,
"benarkah?, oh baiklah apa kau akan tinggal bersama Chaeng" tulisnya lagi dengan emotikon emosi diujungnya,
"bukankah kau tidak peduli" balas Lisa, "pulanglah aku ingin membunuhmu sekarang" jawab Jennie kemudian Lisa, hanya terkekeh lalu kembali berwajah datar, sial Jennie benar-benar kejam.
Satu jam berlalu Lisa tiba diunitnya, ia tidak mengganti pakaianya sama sekali, segera menekan pin unit namun setelah pintu terbuka ia terdiam ketika melihat Deb dan Jennie duduk bersama didepan televisi dimana Deb tidur diatas paha Jennie, pemandangan itu seakan membuat waktu Lisa berhenti berputar sejenak ia tidak bisa merasakan apapun selain emosi dan sayatan dihatinya.
Melihat keberadaan Lisa, Jennie segera melepas tangannya dari kepala Deb, ia berdiri menghiraukan posisi gadis itu sekarang.
"Lisa...",
ucap Jennie kini berdiri tidak bisa bergerak pergi kearah Lisa karena tatapan gadis itu berhasil membuatnya membeku ditempatnya,
"ah Lisa"
Deb berkata dan kini bangun lalu duduk di kursi itu tanpa mengucap sepatah katapun Lisa membuka kembali pintu unitnya dan pergi dari sana,
ia berjalan tergesa-gesa menuju arah motornya pikirannya benar-benar kacau sekarang sial mereka baru saja akan baikan tetapi mengapa ia harus melihat adegan itu,
sementara itu Jennie yang diam mematung kini relfek akan mengejar Lisa namun ditahan oleh Deb,
"Jenn.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...