#Part 51

1.7K 141 1
                                    

Lisa Pov

Hari ini tepat seminggu aku dan Jennie berada di mansion, tidak kemana-mana aktivitas kami hanya berada disini, aku tidak akan membiarkan gadisku pergi sendirian atau apapun itu.

Dia hanya bermain dengan peliharaanku yang berada dilantai bawah. Awalnya dia sangat sensitif dengan bulu kucing namun kemudian dia terbiasa dan lihat sekarang, kucing-kucing itu sudah berada dikasur kami.

Kesehatannya mulai membaik, dia juga memaksakan dirinya untuk memasak makanan untukku seperti biasa yang kami lakukan di unit ketika masih kuliah.

"Dada say Dada!".

dia menuntun kucing-kucing itu untuk mengeong memanggilku dengan sebutan itu, aku hanya terkekeh melihatnya, yang benar saja mereka tidak akan bisa berbicara seperti itu.

"Mommy, say Mommy ayok Mommy" aku menganggunya dan mengangkat salah satu kucing itu untuk memanggilnya dengan Mommy.

"no! say Dada, Leo say Dada" dia mulai menuntunnya lagi, konyol dan gemas secara bersamaan aku mengecup bibirnya yang tidak bisa kutahan.

"honey, I love you".

aku mengucapkan kalimat itu, mungkin jika dihitung ini sudah yang ke 1000001 kali semenjak aku membuka mataku, sangat banyak bukan? Yah tapi ungkapan-ungkapan itu tidak berarti apa-apa untuk menggambarkan betapa aku mencintainya.

"love you too" dia membalasnya dan mencium pipiku sempurna.

Aku tidak berbicara mengenai apapun tentu saja Wendy akan mengerti dengan apa yang aku lakukan, mereka tidak mengirimiku pesan mungkin tidak mau menganggu waktuku atau apa, tapi biarkan saja, ini lebih baik mungkin.

Berita dan pesan yang dikirimkan agen kami berhasil membuatku tersenyum puas, pria yang membunuh Daddy dan menjadi dalang dibalik segalanya kini tewas dengan mobil yang meledak.

Jisoo unnie dan Seulgi sangat pro dalam mengatur strategi menggunakan trik sederhana yang kuno tapi luar biasa mereka berhasil.

Dan yang membuatku lebih bangga ketika nama Blackfire sedang hancur dan menjadi buronan di Seoul, di Eropa menjadi pahlawan membantu negara mereka dari sindikat-sindikat berbahaya seperti itu.

Jisoo unnie dan Seulgi sangat ahli dalam siasat seperti ini, jika aku adalah kepolisian atau presiden akan mengangkat mereka sebagai detektif ataupun anggota BIN, mereka sangat berbakat dengan itu semua.

Alih-alih menjadi penjahat yang mungkin akan merugikan menjadi anggota keamanan negara mungkin mereka cocok, aku menertawakan pikiranku sendiri.

"honey! Aku ingin ke unit".

Jennie bertanya ketika aku terdiam sambil mengelus pelan punggungnya, dia masih memegang Leo yang berada ditangannya.

"hemm untuk apa?" aku bertanya memastikan, "aku merindukan suasananya" katanya dengan suara bayinya, "kapan kau ingin pergi hum?" aku memeluknya dari belakang.

"kapanpun asal bersamamu" katanya masih dengan nada yang sama, aku tidak tahan melihatnya dengan suara seperti ini, terlalu gemas membuatku tidak bisa melepasnya lagi.

"baiklah!, bersiaplah kita akan berangkat" aku tidak berniat untuk mengekangnya karena jujur saja, aku juga merindukan unit itu, dimana kami bertemu pertama kali dan bercinta pertama kali, sial itu terlalu indah untuk dilupakan.

Dia dengan cepat mengangguk, dan bergegas turun dari tempat tidur kami, aku juga melakukan hal yang sama tidak perlu berlebihan hanya dengan jaket dan topi andalanku aku akan bersama kekasihku untuk pergi.

Setelah siap, aku dan Jennie turun kelantai bawah, namun kepala pelayan melihatku dan membungkuk sesuatu mungkin akan dia katakannya.

"Ms. Presdir, Mr. Ben akan berada di mansion malam nanti apakah Presdir bersedia untuk bertemu beliau, dia menitip pesan untuk itu".

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang