#Part 77

999 82 2
                                    

Saat ini Jisoo dan Chaeng berada di kamar dimana Irene berada.

"babe kau yakin disini ? pengawal akan menjaganya" Jisoo berkata pada kekasihnya itu sementara Chaeng masih berada disamping Irene yang masih lelap tak sadarkan diri.

"tidak ada seorangpun yang bisa kupercaya, jika kau ingin istirahat duluan saja" kata Chaeng tak melihat wajah Jisoo.

Dengan membuang nafasnya berat Jisoo beranjak kearah sang kekasih dan mulai memeluknya dari samping.

"seharusnya kita tidak seperti ini" dia berbicara seakan berbisik.

"jangan mengatakan apapun atau mengeluh ini adalah musibah dan kita tidak tahu kapan Tuhan akan memberinya" Chaeng berkata perlahan.

"Lisa mungkin sudah memulai malam pertamanya" Jisoo berbicara lagi, "ehm bukankah mereka harus melakukan itu ?" Chaeng seakan bertanya padanya.

"kami mengusulkan pada Mommy untuk memberinya mainan seks seperti yang kita gunakan sebelumnya kupikir Lisa akan ketagihan dan akan segera meminta Jennie untuk melakukan program kehamilan mereka" Jisoo menjelaskannya.

"kau memberi tahu Mommy tentang itu ? yak! Memalukan!" Chaeng terkejut dengan apa yang dikatakan kekasihnya itu bagaimana mungkin dia bisa melakukannya dan Mommy, oh sialan Chaeng tidak habis pikir.

"ehm! Mereka menginginkan cucu dengan cepat dan kupikir Jennie ataupun Lisa tidak harus menundanya bukan ?" dia mengelak dari pertanyaan terkejut Chaeng itu.

"tapi babe! Alat bantu itu astaga!" Chaeng seperti tidak yakin dia terlihat frustasi sekarang.

"uhm mereka pasti akan menyukainya, bukankah kamu juga melakukan hal yang sama uhm ?" dia seperti menggodanya sementara pipih Chaeng menjadi merah sekarang menahan malu dalam dirinya.

Pintu kamar terbuka dan terlihat disana Seulgi yang sedang berdiri dia terlihat berantakan sekarang rambutnya seperti acak-acakan, Chaeng dan Jisoo menatapnya tak percaya dengan keadaan Seulgi seperti itu.

Jisoo berdiri dan Chaeng mengikutinya, Seulgi melangkahkan kakinya kearah kasur dimana Irene masih lelap disana.

"mau apalagi kau ?" begitu yang dikatakan Jisoo setelah Seulgi berada tepat diujung tempat tidur.

Dia melihat arah Jisoo yang sudah mematung dengan wajah yang kesal.

"aku sudah memikirkannya dan aku memilih Irene untuk hidupku" Seulgi berbicara hampir tak terdengar, Chaeng segera mengguncang pelan lengan Jisoo saat dia merasa jika Seulgi pasti sudah sadar atas apa yang dia lakukan.

Jisoo tidak menanggapinya dia masih diam mencerna apa yang dikatakan sahabatnya itu.

"babe! Aku ingin ke kamar kita" Chaeng mencairkan suasana dia tahu betul jika ini tidak baik sehingga dia akan mengajak Jisoo kesuatu tempat membiarkan keduanya disana.

Tidak ada percakapan lagi Chaeng mendorong Jisoo dan mereka berhasil berada diluar ruangan sementara penjaga dari Blackfire berjaga ketat diluar ruangan itu, benar-benar ketat sehingga tidak ada celah bagi siapapun oranglain tanpa identitas untuk masuk kesana.

Sekarang pukul 2 pagi mereka masih belum tidur sementara pesta tengah malam tengah berlangsung di bar royal L&M tidak lain Wendy bersama kawan-kawannya berada disana, tidakk perlu ditanyakan lagi jelas Wendy yang akan memimpin party itu.

Semua orang bersenang-senang sekarang karena setelah itu akan kembali ke kesibukan masing-masing, kecuali Jenlisa yang akan terbang ke Paris besok.

bulan madu adalah hal utama untuk dilakukan setelah pernikahan mereka, Paman Ben tidak keberatan untuk menggantikan posisi Lisa sementara dan juga pekerjaan Lisa tidak terlalu berat hanya tinggal mengontrol perusahaan dan menandatangani kontrak itupun jika dia harus menyetujuinya.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang