#Part 33

1.7K 131 6
                                    

Hari ini Jennie mengunjungi agensinya sendiri tidak dijemput oleh siapapun tentunya karena Deb tidak mengirimi pesan seperti biasanya. Jennie sedikit putus asa apakah Deb benar-benar sangat sibuk dan hal ini tidak menjadikannya terbiasa.

Segera Jennie akan masuk kedalam kantor Deb namun kemudian sekretaris pribadi Deb menahannya, "Mss Jennie" sekretaris itu berkata.

Jennie berbalik dan menatap wanita itu. "Mss. CEO sedang ada rapat pribadi didalam ruangannya dan menyuruh siapapun untuk tidak masuk terlebih dahulu" dia berkata sontak membuat Jennie mengerutkan keningnya.

apa yang terjadi tidak seperti biasa Deb melakukan ini padanya sebelumnya. "apakah termasuk aku?" Jennie menunjuk dirinya sendiri, dan wanita itu mengangguk perlahan. Dengan berat hati Jennie kemudian meninggalkan tempat itu tujuannya sekarang adalah kafe didepan agensi.

Dengan poker bitch face nya Jennie sampai di sana dia memesan es kopi dan beberapa camilan ringan pikirannya tidak baik-baik saja mengingat perilaku Deb akhir-akhir ini sedikit berbeda tidak seperti dahulu sebelum Jennie lulus dari kampus dan terikat dengan perusahannya.

Perubahan itu menjadi pertanyaan besar didalam benaknya saat ini. Menatap gedung agensi didalam kafe itu membuat Jennie seperti dejavu ketika dia dan Lisa saat bertedu disana menunggu redanya salju.

kenapa semua tempat yang dia kunjungi bayangan Lisa selalu menghantuinya begitu apa yang ada didalam kepala gadis itu sekarang. Getaran ponsel membuatnya tersadar dari lamunannya.

"selamat pagi semoga harimu menyenangkan, apakah kau sudah sarapan sekarang?" tulis Taehyung didalam pesan singkatnya kepada Jennie, dan gadis itu hanya tersenyum dengan apa yang ditanyakan pria itu.

tentu saja Jennie akan membalasnya, "selamat pagi Oppa, ne sekarang aku sedang sarapan" tulisnya tak lama kemudian Taehyung membalasnya "sarapanlah dengan sesuatu yang sehat ne, kalau ada waktu aku akan mengunjungimu lagi nanti" balasnya sontak membuat Jennie membulatkan mata.

ada apa?, kenapa pria ini begitu hangat kepadanya? Itulah yang terbayang didalam kepalanya, "tentu saja, jangan memaksakan Oppa aku akan sedikit sibuk nanti" balas Jennie kemudian.

"tidak masalah, aku ingin kita akan sering-sering hangout" balasnya, "jika memiliki waktu yang luang tentu saja" balas Jennie, dan benar saja pria itu menyunggingkan bibirnya keatas merasa menang karena Jennie meresponnya lebih baik, namun berbeda dengan Jennie yang merasa sangat aneh dengan sikap pria itu tapi tentu saja dia akan berbuat baik dengan setiap orang dan bukankah itu adalah keharusan.

Setelah menikmati sarapannya Jennie menerima telefon, "Jennie apa kau tadi kesini?" Deb bertanya dibalik panggilan itu, "iyah kau sedang rapat kata sekretarismu" dia menjawabnya.

"ehm mianhae, kau dimana? Apa sudah sarapan?, ayok sarapan bersama" katanya, "aku sudah, sekarang aku di kafe depan agensi, apa aku sudah bisa bertemu denganmu?" Jennie kembali bertanya.

"kupikir kau akan menugguku" Deb terkekeh "baiklah kau kesini saja apa perlu aku menjemputnya?" dia berkata lagi, "tidak perlu aku akan kesana sendiri" balas Jennie lalu mematikan panggilan itu setelahnya.

"ada apa dengannya?, apa dia marah?" monolog Deb.

Tak menunggu berapa lama Jennie sampai di kantor Deb, "seperti biasa kau cantik sekali pagi ini" Deb memujinya sekarang.

"bukankah harusnya seperti itu" Jennie menjawabnya ketus, "baiklah, baiklah kau segera akan menjadi super model" Deb menggodanya, "apa kau begitu sibuk?" Jennie bertanya kemudian.

"ah sedikit tapi saat ini, ah ne Jennie" wanita itu tak selesai dengan perkataanya mengingat sesuatu yang penting harus dia sampaikan kepada Jennie. "Jennie pemotretan Calvin Clein akan diadakan minggu depan di LA kurasa tiga hari lagi kau harus kesana, aku sudah menyiapkan keberangkatanmu" katanya kemudian duduk disamping Jennie.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang