Ditempat lain yang berbeda waktu Seulgi dan Jisoo bersama Vheir yang sudah menjadi patner mereka sekarang berada di sebuah hotel yang bernama Heaven surga bagi para penjahat seperti mereka. Atas nama Cosa Nostra mereka berada disana.
Persiapan yang sudah matang menjadikan ketiganya bersiap atas apa yang harus dilakukan selanjutnya.
"mereka akan datang pukul lima pagi, aku akan mengurus segala sesuatu dari sini" Vheir berkata kemudian menatap kedua rekannya itu.
"Austin sudah memberimu kabar?" Seulgi bertanya kemudian, "mereka sudah kembali mengambil markas Blackfire, dan saat ini sedang menunggu rencana selanjutnya" katanya.
"kita sudah didahului oleh mereka".
Jisoo terkekeh ketika mengetahui pergerakan Wendy, Austin dan Lisa yang sudah melakukan penyerangan dalam dua hari dengan cepat.
"master tidak akan mengetahui apapun, aku sudah memblokir segalanya" Seulgi berkata, "ayok bergegas" Jisoo mengeinterupsinya.
Mereka berdua segera kembali ke markas Cosa Nostra, hari ini Babin dan Matthew akan melakukan kunjungan kesebuah hotel dimana mereka akan mengadakan pertemuan bersama bos Camero.
ini adalah pertemuan penting dan Jisoo juga diusulkan untuk datang kesana bersama Seulgi untuk mengawalnya.
Mereka sudah sampai di markas tepat sekali ketika Babin dan Matthew keluar dan menuju mobilnya, Jisoo akan ikut bersama mereka namun dia segera menolak dengan alasan harus menjaga keamanan bersama Seulgi menyusul mereka dari arah belakang.
Segera tiga buah mobil mewah itu meninggalkan markas mereka, dimana mobil Babin berada ditengah dan mobil Jisoo dibelakang dan Seulgi berada didepan sebagai bentuk pengawalan.
Tepat di sebuah jembatan panjang, "bisa pelankan sejenak klien sedang menelfonku" Jisoo berkata ketika dia berpura-pura mengangkat panggilan diponselnya.
sementara Seulgi yang mengemudi paling depan menginjak pedal gas dengan sengaja sedikit cepat, tak menunggu hitungan menit mobil Babin dan Matthew meledak dengan sempurna, jembatan yang mereka lewati menciptakan guncangan yang cukup keras.
Jisoo yang menyaksikan itu dari arah belakang tersenyum puas dan segera menembak pria yang mengemudi dan menembak rekannya yang duduk disampingnya dengan cepat, sangat cepat bahkan orang-orang tidak mendengar suara tembakan itu.
Sementara Seulgi dia berhenti dan berpura-pura turun darisana, tentu saja rekannya juga sama kagetnya,dia menarik pelatuk senjatanya dan dengan peredam terbaik, mereka berhasil ditembak tanpa suara apapun.
segera Jisoo mengemudi mobilnya dan menghampiri Seulgi, untuk pergi dari lokasi itu.
Dia menelfon patner musuhnya untuk menyerang markas Cosa Nostra dan melumpuhkan seluruh anak buah mereka disana.
Camero yang mendapat jackpot itu meluncurkan serangan terhadap rival terbaik mereka selama bertahun-tahun.
Balas dendam yang sempurna ketika memiliki mata-mata yang baik di dalam rana musuh, berhasil mengadu domba keduanya ini adalah kehebatan Jisoo.
"kau terbaik!".
Seulgi menyunggingkan bibirnya keatas dan menepuk punggung Jisoo, "hahahaha tidak ada kebenaran mutlak hanya ada keuntungan mutlak".
katanya dan mereka berdua tertawa dengan puas, segera kembali ke Heaven untuk menyelamatkan diri dari pencarian anggota Cosa Nostra lainnya.
Berita begitu cepat menyebar, bos mafia terbaik abad ini mati dalam sebuah perjalanan dengan mobil yang meledak tanpa sisa.
Vheir yang menyaksikan itu bertepuk tangan dan bersenandung ria didalam hotel.
"mereka berhasil" dia berteriak, balas dendamnya sudah sempurna, Austin pasti bangga dengan apa yang terjadi dia akan merasa sangat puas. Begitu isi kepala Vheir saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...