Suara tembakan berhenti ketika peluru dari senjata Deb habis, dan Kai segera menodongnya dengan cepat.
"apa yang kau inginkan?".
Deb berteriak kepada pria itu dengan sangat keras. "kau sangat bodoh dan gegabah!" Kai bersuara dengan seringainya dia semakin melangkah maju mendekati arah Deb yang sudah tidak bergerak karenanya.
"kita adalah musuh disini, jangan berbasa-basi, jika soal Jennie aku tidak akan mengijinkanmu memilikinya, walau aku akan mati ditanganmu".
Deb menyeringai, tidak ada rasa takut atau apapun disana, api kemarahan terlihat dimatanya. "kau bodoh apa kau pikir bisa melawan Taehyung dengan tanganmu sendiri, Deb kau tidak punya pikiran yang baik untuk mengatur strategi" pria itu semakin dekat, dengan kesal dia terus berbicara.
"apa yang kau katakan? Jennie hampir menikah dengannya! Lalu kau mengatakan aku bodoh?, lihat dirimu! Kau bahkan sama bodohnya denganku".
Deb berkata menatap lurus kearah Kai yang sudah dekat didepannya, dia juga menyentuhkan ujung pistolnya dikening Deb, gadis itu sebenarnya sudah gemetar, hanya saja jiwa iblis, kemarahan dan dendamnya mengambil alih dirinya.
"kau tidak akan bisa melawan Cosa Nostra dengan tangan dan anak buahmu yang konyol ini, apa kau pikir kekuatanmu akan mampu?" Kai menyeringai, keringatnya terlihat jelas dipelipisnya menandakan betapa emosinya dia melihat Deb.
"lalu apa maksudmu?, Kai jangan basa-basi, pria sialan itu sudah membawa Jennie".
Deb mendesaknya, "apa kau pikir aku juga akan diam dengan tindakan bodoh pria itu?" semakin dia menekan ujung pistolnya, "lalu apa?, kau akan membunuhku untuk ini? Tembak saja aku!" dia menantangnya.
"wanita sialan! Kau sama bejatnya dengan mereka, jiwa kotormu lebih menguasai dirimu sehingga tidak bisa berpikir".
Kai semakin berbicara penuh emosional, "apa sebenarnya yang kau inginkan? Yak! Kita adalah rival, bermainlah tanpa kecurangan bukan begitu?" Deb tidak menyerah.
dia tidak tahu apa yang dimaksud oleh pria didepannya ini. "Deb dengar! Kau ingin menyelamatkan Jennie?, kau tidak memiliki kekuatan seperti Taehyung, apa kau buta? Mereka bekerjasama dengan Mafia, Deb kita ini hanya preman biasa, tandingan mereka adalah Blackfire, apa kau tidak berpikir untuk menggabungkan kekuatan kita?" dia memberinya tawaran.
Bingung dengan apa yang dikatakan pria itu, Deb hanya menatapnya, hanya mereka berdua berada dilorong ruangan itu saat ini.
perlahan Kai melepas todongannya dari kepalanya, "aku ingin mengajakmu bekerjasama untuk mengambil dan menyelamatkan kembali Jennie dari tangan pria sialan itu" Kai mulai berbicara tentang rencananya.
"apa yang kau katakan?, lalu setelah kita berhasil mendapatkan Jennie dan membaginya menjadi dua? Kai bodoh apa kau pikir aku sudi untuk membaginya denganmu?".
mendengar itu tentu saja Kai merasa tertindas sebagai seorang pria, apalagi dia adalah masih berstatus sebagai bos preman dikalangan mereka.
"aku sudah menawarimu kerjasama, jika kau tidak menginginkan itu aku juga tidak mengijinkanmu untuk tetap hidup! Apa kau pikir aku sangat bodoh dan bisa dikendalikan?, Deb Jennie adalah keselamatan nomor satu bagi kita bukan? Jangan menyombongkan dirimu".
Kai kesal dengan apa yang didengarnya, dia menodong kembali senajatanya dikepala Deb.
Dia mengatupkan rahangnya, "hanya ya atau tidak, dan nyawamu adalah taruhannya" dia berkata dengan provokatif lalu mendekatinya.
Lama berpikir, perlahan Deb melemah butuh lima menit suasana tegang itu berlangsung hingga dia benar-benar mengiyakan apa yang telah ditawarkan oleh Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfic"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...