#Part 9

1.8K 131 2
                                    

Aku membuka mataku karena sinar matahari menembus gorden kamar kami, aku menggeser tanganku kesana kemari mencari sesuatu, namun aku tidak menemukan siapapun, aku langsung tersadar dan bangun mengamati sekeliling, sial aku terbangun sendiri dikasur ini.

Aku segera bangun mengusap wajahku dengan kedua tanganku, dimana Jennie apa dia sudah pergi?, tapi mengapa dia pergi tidak memberitahuku terlebih dahulu,

Drrrrttt..drrrrrttt..drrrrrrrt

Ponsel diatas nakas berdering, itu ponselku dan seseorang memanggilku disana,

"yabboseo..."ucapku pada Chaeng, yang ada apa dia memanggilku pagi begini,

"apa kau sudah sembuh?"tanyanya dibalik panggilan,

"hummm ada apa?, kenapa kau menghubungiku sepagi ini?"jawabku kemudian,

"yak apa kau sudah sembuh katakan?, kita punya banyak pekerjaan sekarang" katanya yang membuatku menjadi malas,

"pekerjaan apa Chaeng-ah?, apa seseorang tidak bisa menggantikanku dulu?" kataku karena mataku jujur saja masih begitu berat,

"yak Irene sunbae akan membunuhmu jika kau tidak datang, kau harus kesini sekarang ini sangat penting" ucapnya lagi dengan nada suara yang kuyakin dia sangat panik ditambah emosi,

"sabarlah, iyah iyah aku akan segera kesana, sedikit lagi ini masih sangat pagi" jawabku,

"tidak bisa, kau harus kesini sekarang Lisa tidak perlu mandi sekalipun cepattt" titahnya dan mematikan panggilan itu sepihak.

Akh menyebalkan, sepertinya aku butuh alkohol akhir pekan ini, dimana kedua orang bodoh  itu apa mereka tidak mengalami masalah yang sama juga denganku, sial kenapa aku mengeluh sekarang.

Selesai mandi aku segera keluar kamar, benar saja Jennie sudah tidak ada disini, sial dia bahkan pergi tanpa meninggalkanku pesan,

apa karena masakanku seburuk itu, aku tidak berpikir demikian kenapa dia begitu marah. aku segera mengambil kunci motor dan jaket kulit hitam andalanku,

segera berangkat kekampus entah drama apalagi yang akan terjadi hari ini semoga tidak membuat kepalaku pecah.

Aku memasuki ruang sekret organisasi kami, "Chaeng-ah apa butuh bantuanku?"kataku yang baru saja memasuki pintu,

"bukan bantuan tetapi kau harus melakukannya kau segera print dan cetak ini dan semua file foto dilaptop itu cetak jadikan satu album, albumnya sudah dibeli ada dilaci mejaku dan Lisa edit file kegiatan studytour ini menjadi satu video dokumentasi, harus selesai malam ini" katanya sambil menunjuk beberapa sisi letak benda yang ia perintahkan kepadaku barusaja,

aku hanya terdiam tak bisa mengucapkan sepatah katapun, Chaeng kemudian beralih dan membawa map yang berisi dokumen organisasi ditangannya,

"yak kau mau kemana?" mencegahnya melewatiku,

"aku akan ke sekret BEM membawa ini sebagai laporan persyaratan, tunggulah disini dan jangan kemana-mana sebelum aku kembali" katanya yang kemudian berlalu meninggalkanku,

sial kenapa aku menjadi begitu sibuk sekarang, "Lisa-yah, tolong bawakan cap itu kesini" ucap Irene yang daritadi sibuk dengan kertas-kertas surat disana,

"ahhh sunbae, baiklah"kataku lalu memberikan cap itu padanya,

sebenarnya aku merasa kasihan kepada Irene karena dia melakukan tugas ini yang seharusnya dilakukan bersama Jennie,

tapi entahlah Jennie bahkan sudah tidak peduli lagi dengan ini semua, "apa kau akan membawa ini sendirian?" aku bertanya padanya,

"kau pikir jika aku tidak melakukannya siapa lagi?, apakah surat-surat ini akan terbang sendirinya?", jawabnya sedikit sarkas,

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang