#Part 79

655 62 1
                                    

Wendy Pov

Hampir 3 bulan setelah pernikahan Rock dan Jennie dan aku masih berada di markas besar kami, tidak seperti biasanya ini hanya aku sendiri.

Austin dan Vheir kembali ke Italia setelah pernikahan Lisa, aku masih menikmati hari-hariku bersama minuman yang menyedihkan ini.

untung saja RM memilih untuk mengabdi bersama kami sehingga racikannya membuatku betah berlama lama disini.

Tidak seperti sebelumnya ketika ada sebuah perayaan aku akan melakukannya dengan ketiga idiot tapi sekarang Seulgi bahkan hanya datang untuk menghilangkan kesedihannya disini tanpa berkata karena selalu hilang kesadarannya.

Jisoo yang sekarang menjadi CEO di agensi milik ayahnya tidak lagi bersempat untuk mampir apalagi Chaeng dikabarkan sedang mengandung ah sial memang aku saja yang kurang beruntung disini.

Tuuutt....... tuuutt......

Ponselku bergetar segera kuangkat sial kupikir siapa, si jalang sialan ini selalu saja datang disaat-saat aku sedang malas.

"hemmm yabbosseo".

"bisakah kau menjemputku? Irene benar-benar sudah tidak menginginkan aku lagi" begitu yang dikatakan Seulgi.

"sungguh percintaan membuatmu hilang akal, kau langsung saja ke markas tidak perlu kemana-mana" aku menjawabnya.

"tidak aku tidak membawa apapun kesini, kau tahu aku hampir mati karena kedinginan".

" jangan menjadi idiot, kau tahu cuaca sedang tidak bagus kau mencari penyakitmu sendiri".

"aku tidak ingin berdebat jemput aku sekarang".

tutttt.....

Sial dia pikir dia siapa ? ahhhh Seulgi sialan andai saja dia bukan anggota dari Blackfire dia akan menjadi target yang ingin ku lepaskan tangannya.

"aku akan menjemput Nemos".

aku berkata pada RM yang sedang sibuk dengan alkohol berat ditangan kananannya.

"hat-hatilah Wen".

aku tidak menyautinya lagi karena harus buru-buru menjemput Seulgi, yang benar saja anak itu akan ku patahkan jarinya jika saja dia menggalau atau apapun itu.

10 menit aku mengemudikan porsce milikku hingga sampai di apartemen yang kuyakin ini milik kaka ipar.

setelah aku sampai sebuah mobil kuning juga sampai disana, aku tidak ingin terburu-buru namun setelah orang yang kukenal turun dari mobil itu aku menghentikan aktivitasku.

Aku tidak melihat siapapun tapi Seulgi baru saja berpapasan dengan kaka ipar dan seorang pria bersamanya.

Mereka lama saling memandang hingga kaka ipar berlalu meninggalkan Seulgi yang menyedihkan disana, aku tidak bisa berkata apa-apa aku pergi menuju Seulgi yang langkahnya hampir terjatuh.

"kau baik-baik saja ?".

aku bertanya dan wajah Seulgi menjadi merah sekarang, "hei kau demam, kita ke dokter" aku masih berbicara namun dia tidak menjawabku sama sekali.

"apakah aku sama sekali sudah tidak memiliki kesempatan lagi ?".

dia bertanya setelah kami berdua sampai didalam mobil dan dia bernafas dengan tenang.

"apa yang kau katakan".

dia menatapku setelahnya.

"kau tidak tahu urusan percintaaan sehingga kau tidak tahu bagaimana rasanya".

Dia mulai mendebatiku masalah ini.

"aku memang tidak pernah berurusan dengan siapapun mengenai perasaaan, tapi aku bisa melihat dan merasakan apa yang sedang terjadi padamu Seul, aku tahu kau hancur tapi kaka ipar bukanlah satu-satunya tujuan utama kau bisa mencari cara dan menemukan yang lain, jikapun kau menginginkan kaka ipar maka berusahalah".

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang