Author Pov
Ketika Lisa bersuara keduanya berhenti bertengkar mereka lalu manatap Lisa dan berganti menatap Jisoo dengan raut meminta penjelasan, "aku tidak akan berbicara jika kedua manusia bodoh ini akan terus bertengkar, sangat tidak dewasa" kesal Jisoo.
"Chaeng menghubungiku akan ke mansion katanya" jelas Jisoo lalu membuang nafasnya berat, "lalu apa hubungannya dengan kita yang berada ditempat ini?" tanya Wendy dengan wajah kesalnya, dan keduanya hanya terdiam "Wenus, kau sangat kekanakan berhentilah bertanya atau aku akan menyumbat mulutmu dengan tisu ini" kata Jisoo dengan raut kesal juga.
"aku akan pulang jika kalian terus berbicara hal yang tidak penting seperti ini" Lisa berkata lalu segera berdiri, "okeh baiklah-baiklah.. ini sangat penting bagimu rock karena ini semua adalah tentangmu" katanya serius sekarang.
"bicaralah aku bosan mendengarmu yang terus bertele-tele dari tadi" Lisa kesal sekarang, "Irene sudah menungguku" tambah Seulgi, "sangat tidak penting" Wendy mendengus, "jomblo diamlah" Jisoo berkata dan Wendy membuang nafasnya berat, Lisa duduk kembali dikursinya.
"ini sangat penting Rock, apakah kau mencintai Jennie?"tanya Jisoo sontak membuat Lisa mendongak menatapnya, "apa maksudmu?" Lisa bertanya balik.
"tidak, aku hanya khawatir denganmu akhir-akhir ini, kata Chaeng kau tidak masuk kampus sudah hampir 2 minggu apakah itu benar?" Jisoo bertanya seolah menginterogasinya, Lisa melihat kearah lain, "ehm aku juga tidak melihatmu dikampus rock" tambah Seulgi lagi, sementara Wendy hanya diam.
"aku lelah, dan aku ingin menenangkan pikiranku di mansion",ucap Lisa intens, "apakah itu ada hubungannya dengan Jennie?"Jisoo bertanya lagi.
"ada apa dengannya?" Lisa masih bertanya, "kau memang keras kepala, aku hanya bertanya hanya jawab saja bodoh" kesal Jisoo, Lisa sangat sulit untuk di interogasi jika menyangkut hal-hal pribadi apalagi dengan situasi saat ini kecuali jika masalah benar-benar masih panas-panasnya terjadi.
"apakah benar-benar kau sudah tidak bersama Jennie lagi ?" Seulgi bersuara kemudian, "bukan urusan kalian" ucapnya kini berdiri, melihat itu Jisoo juga berdiri, suasana menjadi tegang sekarang, memang akan sedikit sulit menjelaskan beberapa hal menyangkut pribadinya Lisa akan bungkam tentang itu.
"Lisa, jangan menjadikan beban untukmu!"Jisoo berkata sekarang, Seulgi langsung menatap Jisoo, "kenapa ia berkata seperti itu" monolognya.
"jika kau mencintainya jadikan cintamu adalah kekuatanmu untuk merebutnya kembali" Jisoo berbicara lagi.
"terimakasih telah memberitahuku itu" Lisa menjawab ketus ia terlihat berpikir sekarang, "tidak usah membahas Jennie, aku tidak ingin mendengar namanya lagi" kata Lisa lalu akan pergi, "Jennie dalam masalah besar"Jisoo berbicara dengan suara kerasnya, seketika langkah Lisa terhenti, dan Seulgi langsung berdiri.
Lisa berbalik menatap Jisoo dengan pandangan tajamnya, "apa maksudmu?"Lisa bertanya, "jika kau mencintai Jennie, kau harus jadi yang pertama menyelamatkannya" Jisoo berkata dan mendekati Lisa.
"perusahaan Deb berbahaya untuk Jennie, dan dia akan menjadi korban berikutnya jika kau tidak bertindak untuk ini" jelas Jisoo, "jangan menjelaskan sesuatu yang berbelit-belit" Wendy bersuara, seketika Seulgi menoyorkan kepalan tangannya ke lengan Wendy.
" awwww" Wendy meringis sekarang, "diamlahhhhh Wenus" desis Seulgi.
"aku mendapatkan informasi tentang agensi yang Deb pimpin, benar perusahaannya terlihat keren dan baik-baik saja dari luar tapi mereka adalah bagian dari sindikat perdagangan manusia, Deb mungkin tidak menyadari apa yang dilakukan ayahnya tapi kau harus menyelamatkan Jennie" Jisoo berkata dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...